Cuplikan serial Salma's Season (Sumber gambar: Black Sand Pictures)

Salma's Season Jadi Sinema Pilihan Menuju Madani International Film Festival 2023

14 February 2023   |   19:14 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Madani International Film Festival (MIFF) akan kembali dihelat tahun ini. Lewat sejumlah film dan diskusi yang mengangkat isu-isu relevan, festival ini bertujuan menggambarkan kehidupan kaum Muslim di berbagai belahan dunia sebagai mayoritas maupun minoritas. Tahun ini, MIFF memasuki penyelenggaraannya yang keenam.

Jelang perhelatannya, MIFF yang merupakan program Komite Film Dewan Kesenian Jakarta itu menggulirkan Road to Madani International Film Festival 2023 dengan melaksanakan pemutaran  dan diskusi serial Salma’s Season. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Relaksasi Beragama, Forum Alumni Australia Indonesia Muslim Exchange Program (Forum Alumni AIMEP) dan Komunitas Utan Kayu.

Salma’s Season adalah sebuah serial drama komedi dari Australia. Serial ini hanya terdiri enam episode dengan masing-masing bagiannya berdurasi 5 sampai 9 menit. Serial ini mengangkat isu yang terbilang jarang muncul di dalam perfilman Australia.

Baca juga: Cek Pemenang Kompetisi Madani International Film Festival 2022

Serial ini mengisahkan kehidupan seorang wanita keturunan Australia-Pakistan beragama Islam yang harus mengatasi prasangka yang dia temui, baik di komunitasnya sendiri maupun di masyarakat yang lebih luas untuk menjalani hidupnya dengan lumrah.

Ceritanya berpusat pada tokoh Salma, seorang ibu berusia 45 tahun dengan kesan penurut dan berjilbab, mulai jengah dengan situasi yang mengharuskan dirinya menjalani hidup dalam rumah tangga yang monoton yakni hanya mengurusi anak dan suami.

Satu hari, dia mulai berani menentukan sikap untuk mengejar mimpinya menjadi peserta kejuaraan tenis grand slam Australian Open. Serial yang sarat dengan pesan toleransi ini terasa tak menggurui lantaran sebagian besar ceritanya dibangun dengan komedi yang berasal dari absurditas, ketegangan, dan upaya tokoh utama untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

Serial tersebut dibintangi oleh Faryaal Jabbar sebagai Salma dengan Seble Girma, Pudak Nayati dan Lyeba Khan sebagai temannya Nur, Maryam dan Zoya, dengan pelatih tenis Salma, Brod yang diperankan oleh Bryan Hynes. Serial ini diproduksi oleh Sher-Li Tan dengan Lucy Maclaren sebagai produser pengawas, dan produser eksekutif Kauthar Abdulalim, Tony Jackson dan David Collins.

B

Poster serial Salma's Season (Sumber gambar: Black Sand Pictures)

Serial Salma's Season disutradarai oleh Kauthar Abdulalim. Dia adalah seorang penulis sekaligus sutradara Australia keturunan Kenya, India, dan Pakistan. Kauthar merupakan lulusan Film Victoria's Story Lab Initiative dan belum lama ini mendapatkan beasiswa penulis selama satu tahun dari Cinespace Inc. dan pemerintah Australia. Karya filmnya berjudul Found, memenangkan Kompetisi Film Pendek BMW di Festival Film India Melbourne 2018.

Kauthar mengatakan lewat serial Salma's Season, dia ingin mengajak penonton untuk melihat dunia yang jarang terlihat di Australia, dimana aspirasi dan kehidupan wanita Muslim di Negeri Kangguru itu tidak terlihat bahkan asing bagi sebagian besar masyarakat.

Komedi-komedi yang dimasukkan dalam serial ini, lanjutnya, secara tidak langsung merupakan bentuk ketangguhan dan perjuangan sehari-hari wanita Muslim Australia yang berupaya untuk menempatkan dirinya sebagai kelompok minoritas. "Ini adalah tentang persaudaraan yang tidak terlihat sebelumnya di layar [film] Australia," katanya seperti dikutip dari filmink.

Ketua Komite Film Dewan Kesenian Jakarta, Hikmat Darmawan mengatakan sebagai platform festival dengan fokus isu-isu terkini di dunia Islam, Madani International Film Festival dirasa perlu untuk memperkenalkan karya-karya Kauthar Abudlalim ke para penonton di Indonesia.

Menurutnya, isu dan pendekatan Kauthar dalam karya-karyanya menampakkan kesamaan dengan gagasan Relaksasi Beragama, yang menjadi salah satu mitra program MIFF, yang berkeinginan melakukan gerakan untuk merespon berbagai ketegangan dan konflik beragama dengan pendekatan seni. "Diharapkan kehidupan beragama kita lebih santai dan terbuka pada keberagaman tafsir," ujarnya.

Baca juga: Merayakan Kemanusiaan Lewat Sinema di Madani International Film Festival

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Makin Laris, Minji NewJeans Diumumkan Menjadi Brand Ambassador Chanel

BERIKUTNYA

Bukan Cuma Harga, Ini Berbagai Faktor yang Membuat Orang Ingin Ganti Smartphone

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: