Maskapai yang akan beroperasi adalah Citilink (Sumber gambar: PT AP II)

Bandara Jenderal Besar Soedirman Kembali Layani Penerbangan Komersial Berjadwal

10 November 2022   |   22:00 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Kalian yang ingin melancong ke Purbalingga  dan sekitarnya, kini dapat menggunakan pesawat setelah Bandara Jenderal Besar Soedirman kembali melayani penerbangan komersial berjadwal pada hari ini, Kamis, 10 November 2022. Sebelumnya penerbangan di bandara tersebut sempat dihentikan karena terdampak Covid-19.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menuturkan bahwa penerbangan komersial yang dioperasikan mulai hari ini adalah penerbangan dengan rute Jakarta – Purbalingga dan Purbalingga – Jakarta.

Sementara itu, maskapai yang melayani penerbangan komersial berjadwal itu adalah maskapai Citilink dengan jadwal setiap Selasa dan Kamis.

“Setelah penerbangan reguler sempat beberapa kali dihentikan karena dampak dari pandemi Covid-19, pada hari ini Bandara Jenderal Besar Soedirman bersama Citilink menggairahkan kembali penerbangan untuk memberikan layanan transportasi udara bagi masyarakat Purbalingga dan sekitarnya,” katanya.

Dia menuturkan bahwa Bandara Jenderal Besar Soedirman dapat mendukung sektor pariwisata di Purbalingga dan sekitarnya yang memiliki potensi cukup besar dengan sejumlah destinasi wisata terkenal.

Destinasi wisata itu di antaranya adalah Batu Raden, Arung Jeram Serayu, Lembah Asri Serang, dan Dieng. Berdasarkan data AP II, lanjutnya, jumlah kunjungan wisatawan ke Purbalingga dan sekitarnya mencapai sekitar 7,36 juta orang atau 23 persen dari total kunjungan wisata ke Jawa Tengah.

Selain untuk mendukung pariwisata, Bandara Jenderal Besar Soedirman juga memiliki opsi sebagai bandara feeder atau pengumpan untuk perjalanan ibadah umrah melalui Bandara Kertajati, Majalengka, dan ke Surabaya.

Dia menuturkan bahwa AP II bersama maskapai dan stakeholder lainnya juga tengah membahas rencana pengaktifan kembali rute-rute penerbangan dari dan ke Purbalingga.

“Dan diharapkan dalam waktu dekat masyarakat dapat kembali mendapatkan sejumlah pilihan penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman,” katanya.

Kolaborasi

Dia menilai bahwa Bandara Jenderal Besar Soedirman menjadi contoh yang baik dari semangat kolaborasi lintas instansi dalam memperkuat konektivitas udara dan mendukung pertumbuhan perekonomian bagi masyarakat.

Menurutnya, penerbangan pada hari ini di Bandara Jenderal Besar Soedirman dapat terwujud berkat kolaborasi dari seluruh pihak, seperti Kementerian Perhubungan dan lima Pemerintah Kabupaten wilayah Banyumas Raya, yakni Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo dan Pemalang.

Kelima Bupati tersebut melakukan penandatanganan Surat Pernyataan Bersama Dukungan Penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman di kantor Kementerian Perhubungan pada 2 November 2022 silam. Surat Pernyataan Bersama yang dimaksud adalah setiap pemerintah kabupaten itu menjamin blocking seat penerbangan.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan dengan para kepala daerah di Jawa Tengah bagian barat untuk membahas kolaborasi guna menggairahkan kembali penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman pada 30 September 2022.

Sementara itu, Direktur Utama Citilink Dewa Kadek Rai mengatakan bahwa penerbangan mendapatkan respon positif dan animo yang cukup tinggi dari masyarakat. Tingkat keterisian kursi (seat load factor/SLF) penerbangan perdana dari dan menuju Purbalingga mencapai lebih dari 75 persen.

Menurutnya, pesawat yang akan digunakan dalam melayani penerbangan Bandara Halim Perdana Kusuma – Purbalingga adalah pesawat ATR 72-600. Adapun nomor penerbangan pesawat yang akan beroperasi dari Jakarta menuju Purbalingga adalah QG 1112. Sementara penerbangan rute Purbalingga – Jakarta memiliki nomor penerbangan QG 1113.

Dewa berharap penerbangan ini mampu meningkatkan konektivitas antardaerah, mempermudah mobilitas masyarakat, dan memperlancar distribusi logistik di wilayah Banyumas Raya.

Dia menambahkan bahwa perusahaan selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat di seluruh lini operasional penerbangannya, baik dari pre, in, hingga post-flight dengan mengacu pada ketentuan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Langkah tersebut untuk memastikan seluruh penerbangan berjalan secara optimal dengan tetap memprioritaskan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan bagi seluruh pelanggan.


Editor: Indyah Sutriningrum


 

SEBELUMNYA

Pendengar Audioseries Menghabiskan Total Hampir 12 Juta Menit

BERIKUTNYA

Dog Talent Academy, Gali Talenta Anabul Kesayangan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: