Arak Bali dan 8 Budaya Lokal Lainnya ditetapkan Menjadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
08 November 2022 |
13:57 WIB
Bali mungkin dikunjungi oleh 3 juta turis setiap tahun, tetapi masyarakatnya mampu untuk menjaga kekayaan budaya yang berdampingan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Di tiap sudut pulau, Genhype bisa menghadiri berbagai upacara atau pertunjukkan nasional serta mencicipi kuliner lokal.
Beragam warisan budaya yang menjadi ciri khas dan kekayaan masyarakat Bali mencerminkan sejarah kehidupan masyarakatnya. Beberapa waktu lalu, dilansir dari situs resmi Pemerintah Provinsi Bali, sembilan warisan budaya itu ditetapkan menjadi warisan budaya takbenda nasional.
Penetapan itu melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor. 414/P/2022 tentang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2022.
Baca juga: Cara Ludruk Budaya Mojokerto Tetap Eksis hingga Setengah Abad
Warisan budaya yang telah mendapatkan penetapan sebagai warisan budaya takbenda nasional itu akan mendapatkan perlindungan dan pengakuan secara nasional. Yuk simak uraian singkat dari kesembilan warisan budaya tersebut:
Minuman yang terkenal dari Pulau Dewata ini menjadi salah satu warisan budaya takbenda nasional dengan domain kemahiran kerajinan tradisional. Minuman ini termasuk dalam kategori C dengan kadar alkohol dari 25 persen sampai dengan 45. Proses pembuatan arak Bali adalah dengan destilasi atau penyulingan. Minuman ini dibuat dengan bahan kelapa, enau, dan lontar yang berasal dari Bali.
Warisan budaya lain yang mendapatkan penetapan sebagai warisan budaya takbenda nasional adalah uyah amed yang masuk domain kemahiran kerajinan tradisional. Uyah amed merupakan produk garam lokal yang dihasilkan oleh para petani garam di wilayah Ahmed, Karangasem, Bali.
Jaja Laklak adalah salah satu kuliner khas dari Bali. Makanan yang satu ini mirip dengan sajian surabi. Kue ini memiliki ukuran yang kecil dan berbentuk lingkaran dan biasanya memiliki diameter 3 centimeter.
Rasa kue yang manis kerap menjadi teman bagi masyarakat Bali saat duduk santai pada pagi atau sore. Kuliner yang satu ini berbahan tepung beras, dan dibuat dengan menggunakan cetakan dari tanah liat. Makanan ini menjadi warisan budaya takbenda dalam domain kemahiran kerajinan tradisional.
Warisan budaya lainnya dari Bali yang mendapatkan penetapan sebagai warisan budaya takbenda nasional adalah Lontar Bali di domain pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta.
Lontar Bali merupakan media komunikasi kuno untuk bersurat kepada kerabat menggunakan daun dari pohon ental/lontar yang dikeringkan. Berkat metode ini catatan masyarakat yang sudah ada sejak zaman dahulu di Bali tersimpan rapi menjadi bukti sejarah peradaban Pulau Dewata.
Bagi kalian pencinta kuliner, pasti tidak akan asing dengan sate lilit. Menu satu ini hampir tidak pernah absen ketika kalian bersantap di restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia, khususnya rumah makan yang spesial menyajikan santapan khas Bali.
Sate Lilit adalah salah satu dari sejumlah sajian kuliner khas Pulau Dewata yang memiliki rasa yang sangat khas berkat rempah-rempah yang digunakan seperti kunyit, lengkuas, cabai, bawang merah dan lainnya. Campuran daging dan rempah kemudian dililit pada ujung batang lengkuas sebelum dibakar. Sajian yang satu ini masuk menjadi warisan budaya takbenda nasional di domain kemahiran kerajinan tradisional.
Warisan budaya lainnya adalah Berko. Kesenian ini merupakan seni pertunjukan yang diselingi oleh dialog dan nyanyian atau seni vokal Bali yang dibawakan oleh seorang dalang. Kesenian yang ada sejak 1925 itu dibuat oleh seorang bernama Pan Mider. Pada waktu itu, Pan Mider mendapatkan inspirasi untuk mencitapakan Berko ketika berada di tengah sawah. Pada saat itu, dia membuat kesenian itu untuk menghibur warga yang sedang bekerja di sawah.
Warisan budaya lainnya yang mendapatkan penetapan adalah Mejaran – jaranan yang merupakan permainan tradisional dari Bali. Tradisi perminan ini biasanya menjadi bagian dalam rangkaian piodalan di pura. Permainan yang dimainkna oleh sepuluh orang dan dibagi menjadi dua tim itu merupakan bentuk tanda rasa syukur. Permainan ini disebutkan dari simbol kuda atau jaran yang memiliki filosofi harus dikendalikan.
Serombotan adalah sajian kuliner khas Bali yang masuk dalam warisan budaya takbenda nasional. Kuliner yang satu ini adalah kuliner dengan bahan sayur-sayuran seperti kangkung, kacang panjang, dan pare. Sayur-sayuran yang sudah direbus itu kemudian mendapatkan campuran parutan kelapa yang sudah disangrai di atasnya dan disiram oleh bumbu atau sambal yang pedas.
Karya Pemijilan Ida Bhatara Sakti Ngerta Gumi kerap diadakan oleh masyarakat Bali ini digelar setiap 10 tahun sekali. Upacara ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas kesejahteraan yang diberikan kepada masarakat.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Beragam warisan budaya yang menjadi ciri khas dan kekayaan masyarakat Bali mencerminkan sejarah kehidupan masyarakatnya. Beberapa waktu lalu, dilansir dari situs resmi Pemerintah Provinsi Bali, sembilan warisan budaya itu ditetapkan menjadi warisan budaya takbenda nasional.
Penetapan itu melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor. 414/P/2022 tentang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2022.
Baca juga: Cara Ludruk Budaya Mojokerto Tetap Eksis hingga Setengah Abad
Warisan budaya yang telah mendapatkan penetapan sebagai warisan budaya takbenda nasional itu akan mendapatkan perlindungan dan pengakuan secara nasional. Yuk simak uraian singkat dari kesembilan warisan budaya tersebut:
1. Arak Bali
Minuman yang terkenal dari Pulau Dewata ini menjadi salah satu warisan budaya takbenda nasional dengan domain kemahiran kerajinan tradisional. Minuman ini termasuk dalam kategori C dengan kadar alkohol dari 25 persen sampai dengan 45. Proses pembuatan arak Bali adalah dengan destilasi atau penyulingan. Minuman ini dibuat dengan bahan kelapa, enau, dan lontar yang berasal dari Bali.
2. Uyah Amed
Warisan budaya lain yang mendapatkan penetapan sebagai warisan budaya takbenda nasional adalah uyah amed yang masuk domain kemahiran kerajinan tradisional. Uyah amed merupakan produk garam lokal yang dihasilkan oleh para petani garam di wilayah Ahmed, Karangasem, Bali.
3. Jaja Laklak
Jaja Laklak adalah salah satu kuliner khas dari Bali. Makanan yang satu ini mirip dengan sajian surabi. Kue ini memiliki ukuran yang kecil dan berbentuk lingkaran dan biasanya memiliki diameter 3 centimeter.
Rasa kue yang manis kerap menjadi teman bagi masyarakat Bali saat duduk santai pada pagi atau sore. Kuliner yang satu ini berbahan tepung beras, dan dibuat dengan menggunakan cetakan dari tanah liat. Makanan ini menjadi warisan budaya takbenda dalam domain kemahiran kerajinan tradisional.
4. Lontar Bali
Warisan budaya lainnya dari Bali yang mendapatkan penetapan sebagai warisan budaya takbenda nasional adalah Lontar Bali di domain pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta.Lontar Bali merupakan media komunikasi kuno untuk bersurat kepada kerabat menggunakan daun dari pohon ental/lontar yang dikeringkan. Berkat metode ini catatan masyarakat yang sudah ada sejak zaman dahulu di Bali tersimpan rapi menjadi bukti sejarah peradaban Pulau Dewata.
5. Sate Lilit
Sate Lilit. (Sumber gambar: Freepik)
Sate Lilit adalah salah satu dari sejumlah sajian kuliner khas Pulau Dewata yang memiliki rasa yang sangat khas berkat rempah-rempah yang digunakan seperti kunyit, lengkuas, cabai, bawang merah dan lainnya. Campuran daging dan rempah kemudian dililit pada ujung batang lengkuas sebelum dibakar. Sajian yang satu ini masuk menjadi warisan budaya takbenda nasional di domain kemahiran kerajinan tradisional.
6. Berko
Warisan budaya lainnya adalah Berko. Kesenian ini merupakan seni pertunjukan yang diselingi oleh dialog dan nyanyian atau seni vokal Bali yang dibawakan oleh seorang dalang. Kesenian yang ada sejak 1925 itu dibuat oleh seorang bernama Pan Mider. Pada waktu itu, Pan Mider mendapatkan inspirasi untuk mencitapakan Berko ketika berada di tengah sawah. Pada saat itu, dia membuat kesenian itu untuk menghibur warga yang sedang bekerja di sawah.
7. Mejaran-jaranan
Warisan budaya lainnya yang mendapatkan penetapan adalah Mejaran – jaranan yang merupakan permainan tradisional dari Bali. Tradisi perminan ini biasanya menjadi bagian dalam rangkaian piodalan di pura. Permainan yang dimainkna oleh sepuluh orang dan dibagi menjadi dua tim itu merupakan bentuk tanda rasa syukur. Permainan ini disebutkan dari simbol kuda atau jaran yang memiliki filosofi harus dikendalikan.
8. Serombotan
Serombotan adalah sajian kuliner khas Bali yang masuk dalam warisan budaya takbenda nasional. Kuliner yang satu ini adalah kuliner dengan bahan sayur-sayuran seperti kangkung, kacang panjang, dan pare. Sayur-sayuran yang sudah direbus itu kemudian mendapatkan campuran parutan kelapa yang sudah disangrai di atasnya dan disiram oleh bumbu atau sambal yang pedas.9. Karya Pemijilan Ida Bhatara Sakti Ngerta Gumi
Warisan budaya Pemijilan Ida Bhatara Sakti Ngerta Gumi adalah warisan lainnya yang masuk menjadi warisan budaya takbenda nasional. Warisan ini masuk dalam domain adat istiadaat masyarakat, ritus, dan perayaan-perayaan.Karya Pemijilan Ida Bhatara Sakti Ngerta Gumi kerap diadakan oleh masyarakat Bali ini digelar setiap 10 tahun sekali. Upacara ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas kesejahteraan yang diberikan kepada masarakat.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.