Habitat for Humanity Indonesia Ajak 300 Relawan Bangun Rumah Layak Huni di Mauk Tangerang
29 October 2022 |
22:31 WIB
Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2022, Habitat for Humanity Indonesia mengadakan kegiatan 28uild, dengan mengajak relawan muda untuk membangun dan mengecat puluhan rumah, serta sekolah di Desa Kedung Dalem Mauk, Tangerang pada Sabtu, (29/10).
Kegiatan 28uild ini dilakukan dengan mengajak sekitar 300 relawan muda dari berbagai latar belakang. Terdiri atas kalangan pelajar, mahasiswa, pekerja, dan public figure, mereka bersatu padu dalam ajang berbagi dengan masyarakat di Maung.
Baca juga: Desain Hunian Kembali ke Alam dengan Konsep Rumah Bambu yang Unik
Kegiatan 28uild merupakan agenda rutin yang dilakukan Habitat sejak 2012. Meski sempat terhenti saat pandemi (2020-2021), tahun ini kegiatan tersebut kembali dilakukan agar generasi muda memiliki rasa empati terhadap masyarakat tertinggal.
Melalui kegiatan ini diharap dapat meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya tempat tinggal yang layak dan sehat demi tercapainya kehidupan yang sejahtera bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Lewat kegiatan ini kami ingin anak muda terlibat mulai dari membangun rumah. Kita tahu masih terdapat jutaan keluarga di Indonesia yang menderita dan berjuang dengan tinggal di rumah yang tidak sepantasnya disebut tempat tinggal yang layak," papar Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Susanto, saat ditemui Hypeabis.id, Sabtu (29/10) di lokasi.
Adapun, relawan muda yang juga public figure, Daniel Mananta. Dia mengikuti program itu karena merasa tersentuh saat melihat mental anak-anak dengan hunian layak berbeda dengan yang tidak. Terlebih masalah sanitasi juga menjadi isu krusial yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Lelaki kelahiran Jakarta itu menuturkan dia sudah mengikuti program Habitat sejak 2017. Daniel pun berharap lewat kegiatan tersebut masa depan generasi muda di Indonesia dapat menjadi lebih baik karena didukung hunian yang nyaman dan aman.
“Saya ingin meningkatkan kualitas sesama melalui penyediaan hunian layak. Harapannya, generasi dini ini ketika ke sekolah bisa dengan bangga bilang bahwa rumahnya kini sudah aman, nyaman, dan bisa mendukung kehidupan mereka ke depan," papar Daniel.
Terpisah, Tanisha, Ketua Osis dari sekolah swasta SMA Internasional di Jakarta Barat mengaku senang dapat ikut ambil andil di program 28uild. Bersama teman-teman sebayanya dia nampak bersemangat saat mengecat gedung sekolah SDN Kedung Dalem di Mauk, Tangerang.
"Sebenernya yang mau ikut banyak. Jadi waktu itu kita buka registrasi tapi waktu dan kuotanya terbatas. Sehingga cuma orang-orang yang registrasi di waktu tersebut yang dapat ikut. Mereka [yang tidak ikut] pun sempat nyesel karena nggak bisa join acara ini," papar Tanisha.
Tak hanya itu, mereka juga telah membuat berbagai fasilitas seperti laboratorium komputer dan taman baca hingga ke tingkat RT yang diharap dapat mendukung pendidikan anak-anak di desa tersebut. Sehingga ke depannya mereka dapat menjadi generasi yang lebih baik.
"Habitat ini benar-benar mitra pemerintah untuk membangun desa kami. Kalau bahasa sekarangnya, warga kami dibilang lebih pede (percaya diri) lah, karena dulu malu apalagi buang air besar saja sembarangan. Sekarang sudah tidak ada lagi,"papar Suryadi.
Adapun, Asiyah salah satu warga Desa Kedung Dalem yang tempat tinggalnya akan dibangun berharap hunian mereka kelak dapat menjadi rumah layak huni dengan adanya bantuan dari Habitat for Humanity Indonesia lewat program 28uild.
“Dulu rumah saya bilik bambu. Kadang ular suka masuk. Seneng sekali alhamdulillah ada yang bantu”, kata Asiyah, ibu dari 2 anak dan istri buruh harian lepas itu.
Habitat for Humanity mengklaim, hingga saat ini, lewat program 28uild mereka telah berhasil merangkul lebih dari 2.900 relawan dari beberapa kota, seperti Jakarta, Batam, Yogyakarta dan Surabaya. Pada kegiatan kali ini para relawan muda itu juga berhasil membangun 15 rumah, mengecat 32 rumah, dan 2 sekolah dasar serta 1 PAUD di Tangerang, Banten dan Gresik, Jawa Timur.
Baca juga: Mengenal Vertical Garden & Cara Penerapannya di Hunian
Editor: Dika Irawan
Kegiatan 28uild ini dilakukan dengan mengajak sekitar 300 relawan muda dari berbagai latar belakang. Terdiri atas kalangan pelajar, mahasiswa, pekerja, dan public figure, mereka bersatu padu dalam ajang berbagi dengan masyarakat di Maung.
Baca juga: Desain Hunian Kembali ke Alam dengan Konsep Rumah Bambu yang Unik
Kegiatan 28uild merupakan agenda rutin yang dilakukan Habitat sejak 2012. Meski sempat terhenti saat pandemi (2020-2021), tahun ini kegiatan tersebut kembali dilakukan agar generasi muda memiliki rasa empati terhadap masyarakat tertinggal.
Melalui kegiatan ini diharap dapat meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya tempat tinggal yang layak dan sehat demi tercapainya kehidupan yang sejahtera bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Lewat kegiatan ini kami ingin anak muda terlibat mulai dari membangun rumah. Kita tahu masih terdapat jutaan keluarga di Indonesia yang menderita dan berjuang dengan tinggal di rumah yang tidak sepantasnya disebut tempat tinggal yang layak," papar Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Susanto, saat ditemui Hypeabis.id, Sabtu (29/10) di lokasi.
Ilustrasi gambar sumber (Hypeabis.id /Prasetyo Agung)
Lelaki kelahiran Jakarta itu menuturkan dia sudah mengikuti program Habitat sejak 2017. Daniel pun berharap lewat kegiatan tersebut masa depan generasi muda di Indonesia dapat menjadi lebih baik karena didukung hunian yang nyaman dan aman.
“Saya ingin meningkatkan kualitas sesama melalui penyediaan hunian layak. Harapannya, generasi dini ini ketika ke sekolah bisa dengan bangga bilang bahwa rumahnya kini sudah aman, nyaman, dan bisa mendukung kehidupan mereka ke depan," papar Daniel.
Terpisah, Tanisha, Ketua Osis dari sekolah swasta SMA Internasional di Jakarta Barat mengaku senang dapat ikut ambil andil di program 28uild. Bersama teman-teman sebayanya dia nampak bersemangat saat mengecat gedung sekolah SDN Kedung Dalem di Mauk, Tangerang.
"Sebenernya yang mau ikut banyak. Jadi waktu itu kita buka registrasi tapi waktu dan kuotanya terbatas. Sehingga cuma orang-orang yang registrasi di waktu tersebut yang dapat ikut. Mereka [yang tidak ikut] pun sempat nyesel karena nggak bisa join acara ini," papar Tanisha.
Diapresiasi Masyarakat
Sementara itu Kepala Desa Kedung Dalem, Suryadi menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasihnya pada Habitat karena telah membangun desa mereka selama lebih dari delapan windu. Dia mengungkap organisasi nirlaba itu sudah membangun 230 rumah layak huni, dan sekitar 700 sanitasi di kecamatan tempat dia tinggal.Tak hanya itu, mereka juga telah membuat berbagai fasilitas seperti laboratorium komputer dan taman baca hingga ke tingkat RT yang diharap dapat mendukung pendidikan anak-anak di desa tersebut. Sehingga ke depannya mereka dapat menjadi generasi yang lebih baik.
Ilustrasi gambar sumber (Hypeabis.id /Prasetyo Agung)
Adapun, Asiyah salah satu warga Desa Kedung Dalem yang tempat tinggalnya akan dibangun berharap hunian mereka kelak dapat menjadi rumah layak huni dengan adanya bantuan dari Habitat for Humanity Indonesia lewat program 28uild.
“Dulu rumah saya bilik bambu. Kadang ular suka masuk. Seneng sekali alhamdulillah ada yang bantu”, kata Asiyah, ibu dari 2 anak dan istri buruh harian lepas itu.
Habitat for Humanity mengklaim, hingga saat ini, lewat program 28uild mereka telah berhasil merangkul lebih dari 2.900 relawan dari beberapa kota, seperti Jakarta, Batam, Yogyakarta dan Surabaya. Pada kegiatan kali ini para relawan muda itu juga berhasil membangun 15 rumah, mengecat 32 rumah, dan 2 sekolah dasar serta 1 PAUD di Tangerang, Banten dan Gresik, Jawa Timur.
Baca juga: Mengenal Vertical Garden & Cara Penerapannya di Hunian
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.