Rumah Amityville yang Terkenal Horor Bikin Kepo Para Tripper
22 October 2022 |
14:00 WIB
Cerita horor tentang rumah angker pasti ada saja di setiap daerah. Setidaknya cerita itu menyebar dari mulut ke mulut dan menjadi mitos di kalangan penduduk lokal. Namun ada satu cerita rumah angker yang paling terkenal di dunia yaitu Amityville House atau Rumah Amityville yang terdapat di Long Island, New York, Amerika Serikat.
Kisah seram Rumah Amityville yang masih berlangsung sampai saat ini berawal dari kejadian pembantaian satu keluarga oleh salah satu anggota keluarga bernama Ronald Joseph DeFeo Jr pada 13 November 1974.
Dilansir dari nykdailynews.com, pria berusia 23 tahun itu melakukan pembunuhan saat seluruh anggota keluarga sedang terlelap di rumah mereka di Amityville, New York. DeFeo membunuh sang orang tua, yakni Ronald DeFeo, Sr dan Louise DeFeo, juga keempat saudaranya, yakni Dawn yang berusia 18 tahun, Allison 13 tahun, Marc 12 tahun, dan John Matthew yang berusia 9 tahun.
DeFeo kemudian lari ke bar terdekat dan berteriak meminta tolong kepada orang-orang yang ada di bar setelah melakukan kejahatan. Dia bahkan mengklaim tidak tahu siapa yang melakukan penembakan.
Saat pihak berwenang membawanya ke kantor polisi untuk memberikan perlindungan, pria itu mengungkapkan keyakinan bahwa yang terjadi dengan keluarga adalah sebuah serangan massa.
Polisi menemukan bahwa setiap anggota keluarga ditembak dengan senjata yang sama, yakni senapan Marlin 336C kaliber 35. Kejadian penembakan diperkirakan pada pukul 03.00 dini hari waktu setempat.
Kedua orang tua DeFeo Jr. mendapatkan masing-masing sebanyak 2 tembakan. Sementara semua anaknya yang meninggal mendapatkan tembakan sebanyak 1 kali. Namun, tembakan itu memiliki dampak yang fatal.
Polisi yang mewawancarai DeFeo Jr mendapati setiap keterangan yang diberikan tidak konsisten. Sang sulung pun pada akhirnya mengakui perbuatan yang dilakukan. Dia bahkan mengatakan bahwa tidak dapat berhenti melakukan penembakan begitu memulainya, dan kejadian itu berjalan sangat cepat.
Tidak hanya itu, DeFeo Jr. juga mengakui mandi dan berpakaian setelah melakukan penembakan sebelum berlari minta tolong ke bar setempat. Kepada polisi, dia menunjukkan tempat persembunyian pakaian yang berlumuran dan senapan yang digunakan.
Guna menghindari hukuman penjara, DeFeo Jr. melalui pengacara mengajukan kondisi gila dan melakukan pembunuhan untuk membela diri dari suara-suara yang timbul di dalam kepala. Pada 21 November 1975, dia dinyatakan bersalah atas enam tuduhan pembunuhan tingkat dua.
Beberapa minggu kemudian, dia pun mendapatkan hukuman penjara 25 tahun atas kejahatan tersebut. Di tahan di Lembaga Pemasyarakatan Sullivan, Fallsburg, New York, Defeo Jr. berusaha mengajukan mosi kembali ke pengadilan. Namun, permohonan itu ditolak.
Ratusan orang memenuhi tempat pemakaman saat prosesi penguburan korban penembakan. Mereka memberikan penghormatan kepada sang korban yang meninggal di tangan sang anak.
Dilansir dari sejumlah sumber, kejadian pembunuhan yang terjadi kian membuat rumah itu menjadi angker setelah penguhuni barunya, yakni keluarga George Lutz menceritakan pengalamannya tinggal di rumah dengan gaya arsitektur Belanda tersebut.
Gangguan Horor
Sang penguhuni baru bersama istri dan anak-anaknya yang pindah ke rumah itu pada 1975 disebut-sebut mendapatkan gangguan dari makhluk-makhluk tidak terlihat dalam berbagai bentuk, seperti suara yang mengusir, pintu yang dibanting, dan sebagainya.
Seperti dalam sebuah cerita horor, Lutz bahkan disebut melihat secara langsung sang istri yang melayang di udara atau tempat tidur sang anak yang terangkat.
Tidak tahan dengan kondisi aneh yang terjadi di dalam rumah, dia bersama dengan seluruh keluarganya pun pergi meninggalkan rumah itu tanpa membawa apapun. Pakaian yang ada di dalam lemari disebut-sebut bahkan ditinggal begitu saja.
Cerita tentang Lutz yang mengalami gangguan dari makhluk dunia lain pun membuat masyarakat sekitar gempar, dan berujung pada pembuatan novel tentang rumah tersebut. Tidak cukup novel, cerita itu pun bahkan sampai dibuat film oleh sejumlah sineas.
Tak ayal, cerita keangkeran Rumah Amityville pun mendunia. Tidak hanya di Amerika Serikat, cerita tentang keangkeran rumah Amityville juga mencapai negara-negara di Asia, termasuk di Indonesia.
Terlepas dari kebenaran tentang cerita Lutz, rumah tersebut setidaknya telah mengundang penasaran para tripper dari berbagai negara yang ingin mengetahui rumah angker tersebut.
Editor: Fajar Sidik
Kisah seram Rumah Amityville yang masih berlangsung sampai saat ini berawal dari kejadian pembantaian satu keluarga oleh salah satu anggota keluarga bernama Ronald Joseph DeFeo Jr pada 13 November 1974.
Dilansir dari nykdailynews.com, pria berusia 23 tahun itu melakukan pembunuhan saat seluruh anggota keluarga sedang terlelap di rumah mereka di Amityville, New York. DeFeo membunuh sang orang tua, yakni Ronald DeFeo, Sr dan Louise DeFeo, juga keempat saudaranya, yakni Dawn yang berusia 18 tahun, Allison 13 tahun, Marc 12 tahun, dan John Matthew yang berusia 9 tahun.
DeFeo kemudian lari ke bar terdekat dan berteriak meminta tolong kepada orang-orang yang ada di bar setelah melakukan kejahatan. Dia bahkan mengklaim tidak tahu siapa yang melakukan penembakan.
Saat pihak berwenang membawanya ke kantor polisi untuk memberikan perlindungan, pria itu mengungkapkan keyakinan bahwa yang terjadi dengan keluarga adalah sebuah serangan massa.
Polisi menemukan bahwa setiap anggota keluarga ditembak dengan senjata yang sama, yakni senapan Marlin 336C kaliber 35. Kejadian penembakan diperkirakan pada pukul 03.00 dini hari waktu setempat.
Kedua orang tua DeFeo Jr. mendapatkan masing-masing sebanyak 2 tembakan. Sementara semua anaknya yang meninggal mendapatkan tembakan sebanyak 1 kali. Namun, tembakan itu memiliki dampak yang fatal.
Polisi yang mewawancarai DeFeo Jr mendapati setiap keterangan yang diberikan tidak konsisten. Sang sulung pun pada akhirnya mengakui perbuatan yang dilakukan. Dia bahkan mengatakan bahwa tidak dapat berhenti melakukan penembakan begitu memulainya, dan kejadian itu berjalan sangat cepat.
Tidak hanya itu, DeFeo Jr. juga mengakui mandi dan berpakaian setelah melakukan penembakan sebelum berlari minta tolong ke bar setempat. Kepada polisi, dia menunjukkan tempat persembunyian pakaian yang berlumuran dan senapan yang digunakan.
Guna menghindari hukuman penjara, DeFeo Jr. melalui pengacara mengajukan kondisi gila dan melakukan pembunuhan untuk membela diri dari suara-suara yang timbul di dalam kepala. Pada 21 November 1975, dia dinyatakan bersalah atas enam tuduhan pembunuhan tingkat dua.
Beberapa minggu kemudian, dia pun mendapatkan hukuman penjara 25 tahun atas kejahatan tersebut. Di tahan di Lembaga Pemasyarakatan Sullivan, Fallsburg, New York, Defeo Jr. berusaha mengajukan mosi kembali ke pengadilan. Namun, permohonan itu ditolak.
Ratusan orang memenuhi tempat pemakaman saat prosesi penguburan korban penembakan. Mereka memberikan penghormatan kepada sang korban yang meninggal di tangan sang anak.
Dilansir dari sejumlah sumber, kejadian pembunuhan yang terjadi kian membuat rumah itu menjadi angker setelah penguhuni barunya, yakni keluarga George Lutz menceritakan pengalamannya tinggal di rumah dengan gaya arsitektur Belanda tersebut.
Gangguan Horor
Sang penguhuni baru bersama istri dan anak-anaknya yang pindah ke rumah itu pada 1975 disebut-sebut mendapatkan gangguan dari makhluk-makhluk tidak terlihat dalam berbagai bentuk, seperti suara yang mengusir, pintu yang dibanting, dan sebagainya.
Seperti dalam sebuah cerita horor, Lutz bahkan disebut melihat secara langsung sang istri yang melayang di udara atau tempat tidur sang anak yang terangkat.
Tidak tahan dengan kondisi aneh yang terjadi di dalam rumah, dia bersama dengan seluruh keluarganya pun pergi meninggalkan rumah itu tanpa membawa apapun. Pakaian yang ada di dalam lemari disebut-sebut bahkan ditinggal begitu saja.
Cerita tentang Lutz yang mengalami gangguan dari makhluk dunia lain pun membuat masyarakat sekitar gempar, dan berujung pada pembuatan novel tentang rumah tersebut. Tidak cukup novel, cerita itu pun bahkan sampai dibuat film oleh sejumlah sineas.
Tak ayal, cerita keangkeran Rumah Amityville pun mendunia. Tidak hanya di Amerika Serikat, cerita tentang keangkeran rumah Amityville juga mencapai negara-negara di Asia, termasuk di Indonesia.
Terlepas dari kebenaran tentang cerita Lutz, rumah tersebut setidaknya telah mengundang penasaran para tripper dari berbagai negara yang ingin mengetahui rumah angker tersebut.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.