Viral di TikTok, Ini 4 Hal yang Harus Kalian Ketahui tentang Masker Darah Menstruasi

Belum lama ini heboh penggunaan masker darah menstruasi sebagai masker wajah di media sosial TikTok. Meski sekilas terdengar menjijikkan, nyatanya tak sedikit orang yang mengklaim bahwa darah menstruasi sebagai masker dapat menutrisi wajah, serta memiliki sifat anti-inflamasi.

Diakui oleh mereka manfaat yang dirasakan dari penggunaan masker darah menstruasi di antaranya adalah wajah semakin glowing, menghilangkan bekas jerawat dan mencegah penuaan dini. Bahkan, di TikTok, unggahan dengan tagar #periodbloodfacemask telah mengumpulkan sebanyak 6,3 juta video.

Baca juga: Awas Ketipu, Ini 5 Cara Membedakan Masker Spirulina Asli & Palsu

Namun, benarkah darah menstruasi dapat digunakan sebagai masker wajah? Dermatologis dari ZAP Clinic, Dokter Dyah Ayu Savitri mengupas beberapa fakta penting yang perlu Genhype ketahui seputar masker darah menstruasi seperti berikut ini.
 

1. Belum Ada Studi Ilmiah

Ketika berbicara mengenai pembuktian manfaat, penelitian dan studi ilmiah diperlukan. Perempuan yang akrab disapa Dokter Ayu itu mengatakan pada teorinya, darah menstruasi yang berasal dari luruhnya dinding rahim bagian dalam mengandung anti-inflamasi dan stemcell.

Namun, belum ada satu studi yang menjelaskan keamanan penggunaan darah mens sebagai masker wajah. "Apakah benar nutrisi dalam darah mens dapat langsung masuk ke dalam barrier kulit pun belum dapat dibuktikan,” katanya.
 

@inbodiedsoul #menstrualblood #menstrualmask #periodbloodfacemask #menstrualmagic #menstruationisntdirty ? I'm Goin In - Drake

2. Risiko Terkontaminasi Bakteri dan Virus

Secara teori, Ayu menjelaskan darah menstruasi bersifat steril ketika berada di dalam tubuh. Namun dalam prosesnya, darah menstruasi harus melewati vagina yang mungkin terdapat virus human pappiloma atau bakteri patogen. Hal itu bisa lebih berisiko jika tanpa sadar seseorang memiliki STD atau Sexual Transmitted Disease yang berbahaya.

Jika sembarangan, bukan tidak mungkin penyakit genital tersebut dapat menginfeksi seluruh wajah akibat penggunaan masker darah menstruasi.

“Karena proses pengambilan darah yang kurang steril dan kemungkinan terinfeksi dengan bakteri, virus, keringat dan cairan kelamin lainnya, masker darah mens ini sangat tidak disarankan,” kata Dokter Ayu.
 

3. Efek Menyembuhkan Jerawat masih Dipertanyakan 

Beberapa orang mengaku bahwa masker darah menstruasi yang mereka gunakan membantu meredakan dan menghilangkan bekas jerawat. Akan tetapi, hal itu belum dapat dibuktikan oleh penelitian ilmiah.

Dokter Ayu mengatakan belum ada studi yang menjelaskan apakah darah menstruasi dapat mengurangi produksi kelenjar sebum, mengeluarkan sebum yang tersumbat di pori-pori, atau mengurangi infeksi bakteri dan radang pada jerawat.

Sebaliknya, jika terdapat luka atau lecet di jerawat atau wajah, hal tersebut akan memperbesar potensi infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang mungkin terkandung di dalam darah menstruasi.
 

4. Pilih Alternatif Perawatan

Perawatan kecantikan yang menggunakan darah sebetulnya bukanlah hal yang baru. Sebelumnya terdapat perawatan PRP (Platelet-rich plasma) atau yang juga populer dengan nama vampire facial.

Berbeda dengan masker darah menstruasi yang masih dipertanyakan manfaatnya, PRP dikembangkan dengan teknologi terkini yang membuatnya aman dan efektif untuk digunakan sebagai perawatan wajah.

Darah yang diambil secara steril akan menjadi bahan utama perawatan PRP. Darah tersebut kemudian diolah dengan teknologi khusus untuk menjadi plasma darah kaya trombosit yang kandungannya dapat mencapai 5-10 kali lipat konsentrasi normal.

“Plasma tersebut mengandung ratusan protein growth factor yang ketika diinjeksikan kembali ke kulit pasien bermanfaat untuk memperbaiki dan mempercepat regenerasi tekstur kulit dari bekas jerawat, luka hingga stretch mark. Selain itu, PRP juga bermanfaat untuk menstimulasi pertumbuhan rambut,” jelas Dokter Ayu.