Sinopsis Film The Perfect Candidate yang Jadi Pembuka Madani IFF 2022
05 October 2022 |
22:05 WIB
Film The Perfect Candidate karya sutradara perempuan pertama di Arab Saudi, Haifaa Al Mansour akan menjadi film pembuka festival tahunan Madani International Film Festival 2022 (Madani IFF) yang dijadwalkan digelar di Jakarta.
Berlangsung pada 8-15 Oktober 2022, festival yang mengangkat keberagaman budaya Islam melalui film di berbagai belahan dunia ini akan digelar secara hybrid lewat tajuk Ufuk di beberapa lokasi di Jakarta.
Baca juga: 4 Fakta Menarik Film The Women King, Legenda Prajurit Wanita di Afrika
Haifaa adalah sutradara yang memulai debutnya dengan film berjudul Wadjda (2012),dan mendapat apresiasi positif dari komunitas internasional. Lewat film itu, Haifaa juga meneguhkan diri sebagai sutradara film pertama di Arab Saudi.
The Perfect Candidate (2019) sendiri telah memperoleh penghargaan bergengsi , seperti Malmö Arab Film Festival 2020 untuk kategori Special Mention dan Florida Film Festival 2020 untuk kategori Best International Feature.
Film berdurasi 1 jam 44 menit ini juga berhasil masuk nominasi Venice Film Festival dan London Film Festival pada 2019, serta Cinema for Peace Awards 2020 untuk kategori The Cinema for Peace Award for the Political Film of the Year.
Terlepas dari kualifikasinya sebagai perempuan yang harus berjuang dalam budaya paternalistik untuk dihormati rekan-rekan sejawatnya yang laki-laki dan diterima pasien, Maryam adalah sosok yang ambisius.
Salah satu ambisinya adalah untuk menghadiri konferensi medis yang diadakan di Dubai. Namun, ayahnya, yang berprofesi sebagai musisi saat itu sedang mengadakan konser keliling, dan lupa menandatangi surat keterangan perjalanannya.
Hingga suatu ketika, ditengah perjuangannya untuk menggapai impiaan, akibat kekeliruan dalam birokrasi akhirnya malah membuat Maryam tak sengaja menemukan lamaran untuk pemilu di daerahnya dan ia pun memutuskan untuk mencalonkan diri.
Dari sinilah kemudian Maryam mendaftarkan dua adik perempuannya untuk menggalang dana dan merencanakan kampanyenya. Tapi, ternyata keterbukaan perempuan di Arab tidak semudah itu diterima, Maryam mendapat penolakan dari perempuan lain dan diremehkkan saat kampanye.
Namun, hal itu tak menyurutkan niatnya untuk berdaya guna. Meski menghadapi larangan terhadap peran-peran tradisional bagi perempuan di setiap tikungan, pencalonan Maryam yang berani akhirnya mulai menciptakan momentum dan menantang komunitasnya yang konservatif.
Perlombaan ketat kemudian terjadi antara Mayam dan pesaingnya yang laki-laki, seiring Maryam dan keluarganya memobilisasi tekad dan kreativitas untuk memajukan masyarakat tradisional mereka yang masih terkukung. Akankah perjuangan Maryam berhasil?
Dikutip dari laman IMDB, The Perfect Candidate mendapat rating 6.6/10 dari 1.778 orang yang telah mereview film tersebut. Film ini sendiri diperankan oleh Mila Al Zahrani, Nora al Awadh, Dae Al Hilali, Khalid Abdulraheem , dan Ahmad Alsulaimy. Editor: Dika Irawan
Berlangsung pada 8-15 Oktober 2022, festival yang mengangkat keberagaman budaya Islam melalui film di berbagai belahan dunia ini akan digelar secara hybrid lewat tajuk Ufuk di beberapa lokasi di Jakarta.
Baca juga: 4 Fakta Menarik Film The Women King, Legenda Prajurit Wanita di Afrika
Haifaa adalah sutradara yang memulai debutnya dengan film berjudul Wadjda (2012),dan mendapat apresiasi positif dari komunitas internasional. Lewat film itu, Haifaa juga meneguhkan diri sebagai sutradara film pertama di Arab Saudi.
The Perfect Candidate (2019) sendiri telah memperoleh penghargaan bergengsi , seperti Malmö Arab Film Festival 2020 untuk kategori Special Mention dan Florida Film Festival 2020 untuk kategori Best International Feature.
Film berdurasi 1 jam 44 menit ini juga berhasil masuk nominasi Venice Film Festival dan London Film Festival pada 2019, serta Cinema for Peace Awards 2020 untuk kategori The Cinema for Peace Award for the Political Film of the Year.
Sinopsis Film The Perfect Candidate
Film The Perfect Candidate mengisahkan tentang sosok perempuan muda bernama Maryam yang berprofesi sebagai dokter dan bekerja di sebuah klinik kota kecil di Arab Saudi.Terlepas dari kualifikasinya sebagai perempuan yang harus berjuang dalam budaya paternalistik untuk dihormati rekan-rekan sejawatnya yang laki-laki dan diterima pasien, Maryam adalah sosok yang ambisius.
Salah satu ambisinya adalah untuk menghadiri konferensi medis yang diadakan di Dubai. Namun, ayahnya, yang berprofesi sebagai musisi saat itu sedang mengadakan konser keliling, dan lupa menandatangi surat keterangan perjalanannya.
Hingga suatu ketika, ditengah perjuangannya untuk menggapai impiaan, akibat kekeliruan dalam birokrasi akhirnya malah membuat Maryam tak sengaja menemukan lamaran untuk pemilu di daerahnya dan ia pun memutuskan untuk mencalonkan diri.
Dari sinilah kemudian Maryam mendaftarkan dua adik perempuannya untuk menggalang dana dan merencanakan kampanyenya. Tapi, ternyata keterbukaan perempuan di Arab tidak semudah itu diterima, Maryam mendapat penolakan dari perempuan lain dan diremehkkan saat kampanye.
Namun, hal itu tak menyurutkan niatnya untuk berdaya guna. Meski menghadapi larangan terhadap peran-peran tradisional bagi perempuan di setiap tikungan, pencalonan Maryam yang berani akhirnya mulai menciptakan momentum dan menantang komunitasnya yang konservatif.
Perlombaan ketat kemudian terjadi antara Mayam dan pesaingnya yang laki-laki, seiring Maryam dan keluarganya memobilisasi tekad dan kreativitas untuk memajukan masyarakat tradisional mereka yang masih terkukung. Akankah perjuangan Maryam berhasil?
Dikutip dari laman IMDB, The Perfect Candidate mendapat rating 6.6/10 dari 1.778 orang yang telah mereview film tersebut. Film ini sendiri diperankan oleh Mila Al Zahrani, Nora al Awadh, Dae Al Hilali, Khalid Abdulraheem , dan Ahmad Alsulaimy. Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.