Hari Arsitektur Sedunia, Yuk Simak Sejarah & Lini Masa Arsitek Ini
03 October 2022 |
07:42 WIB
1
Like
Like
Like
Genhype tahu enggak sih kalau, kalau tiap hari Senin di pekan pertama Oktober selalu diperingati sebagai Hari Arsitektur Sedunia atau World Architecture Day? Hal ini dirayakan untuk memperingati kekuatan dan nilai yang ada dalam profesi arsitek, yang punya peran penting dalam membangun peradaban dunia.
Kegiatan ini pertama kali diinisiasi oleh Persatuan Arsitek Internasional (IUA) sejak tahun 1985. Mereka mencetuskan Hari Arsitek Sedunia untuk mengingatkan manusia akan tanggung jawab atas masa depan tempat tinggal di Bumi, yang juga bertepatan dengan Hari Habitat Sedunia.
Tajuk Hari Arsitektur Dunia tahun ini adalah Arsitektur untuk Kesejahteraan. Tema tersebut diambil karena sejalan dengan penunjukan tahun 2022 sebagai Tahun Desain dan komitmen dari IUA untuk menggunakan desain arsitektur dan bangunannya sebagai tempat menyuluhkan kesehatan.
Baca juga: 6 Karya Arsitektur Peraih Aga Khan Award 2022, Salah Satunya Bandara Banyuwangi
"Komitmen ini mendesak semua Bagian Anggota IUA untuk mendorong arsitek dan klien mereka dalam menggunakan prosedur desain arsitek untuk mempromosikan kesehatan di gedung dan kota dan mempromosikan desain yang melindungi kesehatan," tulis International Union of Architects.
Seni arsitektur selalu mencerminkan kemajuan umat manusia dalam beradaptasi dengan lingkungan. Ketika arsitektur dunia membaik, begitu pula bidang-bidang lain dalam kehidupan manusia, termasuk budaya, masyarakat, kemajuan militer, dan ekonomi.
Dalam sejarahnya arsitektur juga memainkan peran penting untuk menentukan masa depan umat manusia, di mana seni dan ilmu dalam merancang bangunan ini sejak awal telah melindungi umat manusia dari bencana alam, termasuk banjir, badai, dan gempa bumi.
Baca juga: Menengok 5 Masjid Bergaya Arsitektur Unik
Arsitek, sebagai perancang bangunan merupakan individu yang cemerlang, karena dalam sejarahnya mereka telah berhasil membentuk masyarakat untuk memahami diri sendiri dan lingkungan tempat mereka tumbuh dan berkembang.
Hal itu bisa dilihat dari bangunan Piramida Besar di Mesir, Candi Borobudur di Indonesia, Colosseum dan Katedral Saint Basil di Roma, hingga Gedung Empire State di New York, yang merupakan karya-karya luar biasa yang tidak mungkin terjadi tanpa adanya sosok arsitek.
Linimasa sejarah arsitektur dunia, dikutip dari National Today bisa dirunut sejak periode 2667–2678 sebelum Masehi lewat sosok Imhotep, seorang arsitek yang membangun Piramida Djoser di Mesir. Dia disebut-sebut sebagai salah satu arsitek pertama yang diketahui.
Era ini kemudian berlanjut pada periode 2100 sebelum Masehi melalui konstruksi arsitektur besar pertama di Ziggurat Ur di Mesopotamia, Irak, yang digunakan sebagai kuil atau tempat ibadah dan menjadi bagian arsitektur penting pertama yang diketahui.
Periode zaman keemasan arsitektur lalu berlanjut ke masa 27 sebelum masehi atau zaman Romawi kuno lewat rancang bangunan yang dibuat oleh para arsitek pada masa itu, dan masih mempengaruhi seni arsitektur dan masyarakat di abad ke-21.
Dari periode Romawi itulah yang akhirnya mengantar gerakan arsitektur modern atau Art Nouveau, sebuah gaya dan filosofi pada seni, arsitektur, dan seni rupa terapan yang populer tahun 1890–1910 di dunia dan terus mengalami perubahan hingga sekarang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kegiatan ini pertama kali diinisiasi oleh Persatuan Arsitek Internasional (IUA) sejak tahun 1985. Mereka mencetuskan Hari Arsitek Sedunia untuk mengingatkan manusia akan tanggung jawab atas masa depan tempat tinggal di Bumi, yang juga bertepatan dengan Hari Habitat Sedunia.
Tajuk Hari Arsitektur Dunia tahun ini adalah Arsitektur untuk Kesejahteraan. Tema tersebut diambil karena sejalan dengan penunjukan tahun 2022 sebagai Tahun Desain dan komitmen dari IUA untuk menggunakan desain arsitektur dan bangunannya sebagai tempat menyuluhkan kesehatan.
Baca juga: 6 Karya Arsitektur Peraih Aga Khan Award 2022, Salah Satunya Bandara Banyuwangi
"Komitmen ini mendesak semua Bagian Anggota IUA untuk mendorong arsitek dan klien mereka dalam menggunakan prosedur desain arsitek untuk mempromosikan kesehatan di gedung dan kota dan mempromosikan desain yang melindungi kesehatan," tulis International Union of Architects.
Seni arsitektur selalu mencerminkan kemajuan umat manusia dalam beradaptasi dengan lingkungan. Ketika arsitektur dunia membaik, begitu pula bidang-bidang lain dalam kehidupan manusia, termasuk budaya, masyarakat, kemajuan militer, dan ekonomi.
Dalam sejarahnya arsitektur juga memainkan peran penting untuk menentukan masa depan umat manusia, di mana seni dan ilmu dalam merancang bangunan ini sejak awal telah melindungi umat manusia dari bencana alam, termasuk banjir, badai, dan gempa bumi.
Baca juga: Menengok 5 Masjid Bergaya Arsitektur Unik
Linimasa Sejarah Arsitektur di Dunia
Piramida (Sumber gambar: Unsplash: Steffen Gundermann)
Hal itu bisa dilihat dari bangunan Piramida Besar di Mesir, Candi Borobudur di Indonesia, Colosseum dan Katedral Saint Basil di Roma, hingga Gedung Empire State di New York, yang merupakan karya-karya luar biasa yang tidak mungkin terjadi tanpa adanya sosok arsitek.
Linimasa sejarah arsitektur dunia, dikutip dari National Today bisa dirunut sejak periode 2667–2678 sebelum Masehi lewat sosok Imhotep, seorang arsitek yang membangun Piramida Djoser di Mesir. Dia disebut-sebut sebagai salah satu arsitek pertama yang diketahui.
Era ini kemudian berlanjut pada periode 2100 sebelum Masehi melalui konstruksi arsitektur besar pertama di Ziggurat Ur di Mesopotamia, Irak, yang digunakan sebagai kuil atau tempat ibadah dan menjadi bagian arsitektur penting pertama yang diketahui.
Periode zaman keemasan arsitektur lalu berlanjut ke masa 27 sebelum masehi atau zaman Romawi kuno lewat rancang bangunan yang dibuat oleh para arsitek pada masa itu, dan masih mempengaruhi seni arsitektur dan masyarakat di abad ke-21.
Dari periode Romawi itulah yang akhirnya mengantar gerakan arsitektur modern atau Art Nouveau, sebuah gaya dan filosofi pada seni, arsitektur, dan seni rupa terapan yang populer tahun 1890–1910 di dunia dan terus mengalami perubahan hingga sekarang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.