Mengenal Tata Rias Semipermanen, Tren Kecantikan yang Mulai Banyak Disukai
15 September 2022 |
19:23 WIB
Tren di dunia kecantikan terus berkembang. Munculnya tata rias semipermanen dalam beberapa tahun terakhir menambah warna baru dalam perkembangan tren kecantikan. Dengan berbagai keunggulannya dibanding jenis tata rias lain, tata rias semipermanen ternyata kini banyak digandrungi para wanita.
Ketua Umum Perkumpulan Ahli Tata Rias Semipermanen Indonesia (Pertaspi) Anggie Rassly mengatakan tata rias semipermanen adalah perawatan sementara aplikasi pigmen tertentu ke bagian kulit terluar yang berfungsi mempercantik.
Tujuan tata rias permanen ialah untuk menambah karakter pada wajah penggunanya. Dalam pengaplikasiannya, biasanya penata rias akan menggunakan pena khusus untuk membubuhkan pigmen sesuai yang diinginkan ke bagian kulit. Umumnya, pigmen tersebut mampu bertahan 1 tahun-3 tahun.
Lantaran hanya bertahan sementara, perawatan ini kemudian lebih dikenal sebagai tata rias semipermanen. Jasa layanan kecantikan ini sebenarnya sudah banyak diminati sejak 2008 di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kini, seiring waktu berjalan jasa tata rias semipermanen terus berkembang. Di Indonesia sendiri bahkan ada asosiasi yang menaungi para penata rias semi permanen bernama Pertaspi.
Tata rias semipermanen dibagi menjadi dua kategori. Pertama ialah untuk jasa layanan kecantikan. Tipe ini meliputi perawatan sulam alis, sulam bibir, hingga sulam garis mata. Kedua ialah tipe layanan kecantikan kamuflase. Tipe ini bisa memperbaiki penampilan, seperti garis rambut, koreksi tanda lahir, hingga stretch mark pada bagian tubuh.
Anggie mengatakan dunia tata rias semipermanen di Indonesia punya masa depan yang cerah. Sebab, ke depan tata rias semipermanen akan terus berkembang dan bisa menjadi kebutuhan baru dalam hal kecantikan.
Dia mencontohkan di luar negeri, tata rias semipermanen telah menjadi penyatu antara dunia kedokteran dengan tata rias. Jadi, mereka di sana telah berkolaborasi sehingga menciptakan kecantikan yang berseni, tetapi juga tetap mengedepankan keamanan.
Misalnya, ada kasus di luar negeri orang akan melakukan transplantasi rambut. Dalam kasus tersebut, dokter bedah plastik melakukan transplantasi rambut, sedangkan penata rias mengisi bagian-bagian rambut yang kosong supaya terlihat lebih penuh.
Dengan cara itu, orang jadi tidak perlu melakukan transplantasi secara keseluruhan. Selain itu, penggabungan dua keahlian ini juga membuat karya yang dihasilkan lebih baik. Anggie berharap di Indonesia kolaborasi serupa juga bisa terjadi. Sebab, kedokteran sangat bisa dikawinkan dengan tata rias.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang bisa melakukan proses tata rias semipermanen. Pemberi layanan tersebut haruslah seorang profesional atau orang yang sudah melakukan pendidikan dan pelatihan khusus di bidang semipermanen make up.
Anggie percaya keunggulan tersebut sangat berpotensi membuat Indonesia jadi tujuan wisata kecantikan baru di dunia.
‘Jika makin banyak tenaga ahli di Indonesia yang memiliki standar internasional, saya sangat terbayang bagaimana industri ini akan berkembang nantinya. Dampak positifnya bagi perekonomian akan makin bermunculan,” ujar Anggie.
Editor: Roni Yunianto
Ketua Umum Perkumpulan Ahli Tata Rias Semipermanen Indonesia (Pertaspi) Anggie Rassly mengatakan tata rias semipermanen adalah perawatan sementara aplikasi pigmen tertentu ke bagian kulit terluar yang berfungsi mempercantik.
Tujuan tata rias permanen ialah untuk menambah karakter pada wajah penggunanya. Dalam pengaplikasiannya, biasanya penata rias akan menggunakan pena khusus untuk membubuhkan pigmen sesuai yang diinginkan ke bagian kulit. Umumnya, pigmen tersebut mampu bertahan 1 tahun-3 tahun.
Lantaran hanya bertahan sementara, perawatan ini kemudian lebih dikenal sebagai tata rias semipermanen. Jasa layanan kecantikan ini sebenarnya sudah banyak diminati sejak 2008 di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kini, seiring waktu berjalan jasa tata rias semipermanen terus berkembang. Di Indonesia sendiri bahkan ada asosiasi yang menaungi para penata rias semi permanen bernama Pertaspi.
Tata rias semipermanen dibagi menjadi dua kategori. Pertama ialah untuk jasa layanan kecantikan. Tipe ini meliputi perawatan sulam alis, sulam bibir, hingga sulam garis mata. Kedua ialah tipe layanan kecantikan kamuflase. Tipe ini bisa memperbaiki penampilan, seperti garis rambut, koreksi tanda lahir, hingga stretch mark pada bagian tubuh.
Masa Depan Tata Rias Semipermanen
Konferensi pers peluncuran Pertaspi (sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)
Dia mencontohkan di luar negeri, tata rias semipermanen telah menjadi penyatu antara dunia kedokteran dengan tata rias. Jadi, mereka di sana telah berkolaborasi sehingga menciptakan kecantikan yang berseni, tetapi juga tetap mengedepankan keamanan.
Misalnya, ada kasus di luar negeri orang akan melakukan transplantasi rambut. Dalam kasus tersebut, dokter bedah plastik melakukan transplantasi rambut, sedangkan penata rias mengisi bagian-bagian rambut yang kosong supaya terlihat lebih penuh.
Dengan cara itu, orang jadi tidak perlu melakukan transplantasi secara keseluruhan. Selain itu, penggabungan dua keahlian ini juga membuat karya yang dihasilkan lebih baik. Anggie berharap di Indonesia kolaborasi serupa juga bisa terjadi. Sebab, kedokteran sangat bisa dikawinkan dengan tata rias.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang bisa melakukan proses tata rias semipermanen. Pemberi layanan tersebut haruslah seorang profesional atau orang yang sudah melakukan pendidikan dan pelatihan khusus di bidang semipermanen make up.
Pertumbuhan Tata Rias Semipermanen
Saat ini tata rias semipermanen di Indonesia sudah cukup terkenal bahkan beberapa tempat praktik didatangi oleh turis mancanegara. Anggie menyebut meningkatnya minat orang luar negeri melakukan tata rias semipermanen di Indonesia karena penata rias dari dalam negeri lebih punya nilai seni.Anggie percaya keunggulan tersebut sangat berpotensi membuat Indonesia jadi tujuan wisata kecantikan baru di dunia.
‘Jika makin banyak tenaga ahli di Indonesia yang memiliki standar internasional, saya sangat terbayang bagaimana industri ini akan berkembang nantinya. Dampak positifnya bagi perekonomian akan makin bermunculan,” ujar Anggie.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.