5 Lukisan Ratu Elizabeth II Karya Seniman Termahsyur Dunia
10 September 2022 |
09:10 WIB
Negara persemakmuran Inggris Raya berduka setelah Ratu Elizabeth II yang memerintah kerajaan di negara itu selama 70 tahun, tutup usia di umur 96 tahun pada Kamis, 8 September 2022. Sebagai sosok yang sangat dihormati, kepopuleran Ratu Elizabeth II selalu dikenang oleh seluruh warga Inggris.
Bahkan, balai lelang Sotheby's juga mengenang sang ratu melalui sebuah lukisan terbaik tentang dirinya. Dalam karya itu Ratu Elizabeth II dilukis saat berada di Istana St James pada tahun 2001 silam oleh seniman Lucian Freud dan diabadikan oleh asisten dan seniman lainnya David Dawson, yang disebut sebagai Potret Kerajaan Terbaik selama 150 tahun.
Namun, ini bukan pertama kalinya Ratu Elizabeth II dilukis oleh banyak seniman dunia. Potretnya yang ikonik juga kerap menjadi salah satu sosok yang mengnspirasi seniman dalam mengabadikannya dalam berbagai karya.
Baca juga: Jejak Pemerintahan Ratu Elizabeth II: Total Perdana Menteri, Pergantian Paus, Negara Persemakmuran, hingga Olimpiade
Berikut 5 lukisan yang terinspirasi dari Ratu Elizabeth II dan pernah dibuat oleh seniman-seniman wahid dunia baik dalam bentuk potrait dalam menggambarkan sosok perempuan yang paling banyak ditulis dalam sejarah itu.
Seniman ini, pada tahun 1954, diminta untuk melukis potret Ratu Elizabeth II satu tahun setelah ia dinobatkan sebagai Ratu Inggris. Dalam lukisan itu, sang ratu yang masih berusia 28 tahun duduk di Yellow Drawing Room di Istana Buckingham.
Annigoni memilih untuk tidak memasukkan interior yang cerah dalam lukisan ini, dia menggambarkaon sosok Ratu Elizabeth saperti bintang film tahun 1950-an dengan jubah satin tebal dan pita yang terburai oleh angin yang memandang dengan tenang ke kejauhan.
Dalam lukisan ini Ratu Elizabeth digambarkan sedang menunggangi seekor kuda pacuan milik Ibu Surinya, Worcran, yang pernah memenangkan adu balap dan berada di urutan ketiga dalam Champion Hurdle pada tahun 1965.
Hasilnya adalah potret santai sang ratu yang mengenakan jaket wol dan jodhpurs, dengan senyum merekah di bibirnya. Lukisan ini juga menggambarkan semangat dari kuda tersebut, dengan telinga tertusuk dan ekor terentang, yang berjalan melalui ladang di atas Kastil Windsor.
Dalam potrait yang dibuat selama satu tahun ini sang ratu digambarkan nampak berseri-seri dalam gaun kuning dan perhiasan mutiara, rambut hitamnya ditata bergelombang pendek yang menghiasi wajahnya dengan sedikit siluet keperakan di sekitar dahi.
Nampak sang ratu menatap langsung ke arah pelukis dengan senyum santai dan ramah. Tangannya juga terlihat membelai anjing yang berada di pangkuan, dengan detail yang sangat realis terutama dari kontur wajah dan citra dari senyum profesional seorang bangsawan.
Rambut sang ratu yang saat itu sudah abu-abu keperakan digambarkan melengkung dengan latar belakang warna kuning data. Warna kuning ini juga menutupi bagian lehernya yang ditabrakkan dengan kontras hijau dari gaun yang dipakai Ratu Elizabeth II.
Namun, sang ratu tampaknya tidak keberatan dengan serangan visual ini - meskipun dia tidak tersenyum, tangannya nampak terlihat dengan tenang di pangkuannya di atas gaun satin hijaunya matanya menghadap ke arah lain.
Dalam potret ini sang ratu digambarkan berdiri tak bergerak dan tergoyahkan meski dibelakangnya langit Skotlandia bergejolak dengan mendung yang menjulang di atas Salisbury Crags Edinburgh. Dia juga nampak memandang dengan teguh sebagai ratu yang memerintah untuk dilukis dengan cahaya yang terang. Sebuah gaya potret tradisional yang sangat kontras dengan realisme ala Freud.
Nicky Philipps yang berasal dari keluarga pelukis mengaku mendapat inspirasi dari potret John Singer Sargent dan William Orpen saat melukis Ratu Elizabeth. Dengan demikian, ia menghadirkan citra yang pas dan abadi dari seorang Ratu yang telah memerintah selama 70 tahun.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Bahkan, balai lelang Sotheby's juga mengenang sang ratu melalui sebuah lukisan terbaik tentang dirinya. Dalam karya itu Ratu Elizabeth II dilukis saat berada di Istana St James pada tahun 2001 silam oleh seniman Lucian Freud dan diabadikan oleh asisten dan seniman lainnya David Dawson, yang disebut sebagai Potret Kerajaan Terbaik selama 150 tahun.
Namun, ini bukan pertama kalinya Ratu Elizabeth II dilukis oleh banyak seniman dunia. Potretnya yang ikonik juga kerap menjadi salah satu sosok yang mengnspirasi seniman dalam mengabadikannya dalam berbagai karya.
Baca juga: Jejak Pemerintahan Ratu Elizabeth II: Total Perdana Menteri, Pergantian Paus, Negara Persemakmuran, hingga Olimpiade
Berikut 5 lukisan yang terinspirasi dari Ratu Elizabeth II dan pernah dibuat oleh seniman-seniman wahid dunia baik dalam bentuk potrait dalam menggambarkan sosok perempuan yang paling banyak ditulis dalam sejarah itu.
1. Queen Elizabeth II, 1954, Pietro Annigoni
Pietro Annigoni (1910–88) adalah seorang pelukis potret Italia yang lebih menyukai teknik seniman Renaisans daripada abstraksi modern dan yang menemukan pengikut setia di Inggris.Seniman ini, pada tahun 1954, diminta untuk melukis potret Ratu Elizabeth II satu tahun setelah ia dinobatkan sebagai Ratu Inggris. Dalam lukisan itu, sang ratu yang masih berusia 28 tahun duduk di Yellow Drawing Room di Istana Buckingham.
Potret Ratu Elizbeth karya Annigoni , (sumber: CAMERA PRESS/Annigoni)
2. Her Majesty the Queen on Worcran, 1977, Susan Crawford
Lukisan karya Susan Crawford, seorang seniman asal Skotlandia ini dibuat untuk memperingati Yubileum Perak, atau 25 tahun peringatan kenaikan tahta Ratu Elizabeth II yang dilantik pada tahun 1952 sebagai ratu Inggris raya.Dalam lukisan ini Ratu Elizabeth digambarkan sedang menunggangi seekor kuda pacuan milik Ibu Surinya, Worcran, yang pernah memenangkan adu balap dan berada di urutan ketiga dalam Champion Hurdle pada tahun 1965.
Susan Crawford’s ‘Her Majesty the Queen on Worcran’. Credit: Royal Collection Trust/All Rights Reserved
3. Queen Elizabeth II, 1985-1986, Michael Leonard
Bekerja sebagai ilustrator di Soho London pada 1960-an, Michael Leonard, seorang seniman kelahiran 1933 di Inggris tidak pernah membayangkan bahwa ia akan melukis ratunya di Yellow Drwaing Room di Istana Buckingham.Lukisan karya Michael Leonard, Queen Elizabeth II yang dipajang di National Portrait Gallery, London. (Sumber: Alamy)
Nampak sang ratu menatap langsung ke arah pelukis dengan senyum santai dan ramah. Tangannya juga terlihat membelai anjing yang berada di pangkuan, dengan detail yang sangat realis terutama dari kontur wajah dan citra dari senyum profesional seorang bangsawan.
4. The Queen, 1998, Justin Mortimer
Lukisan karya seniman kontemporer Justin Mortimer yang dibuat pada 1998 ini sempat menimbulkan kegemparan masyarakat Inggris karena dengan konyol memotong kepala ratu mereka yang tampak melayang dan terpisah dari tubuhnya.Rambut sang ratu yang saat itu sudah abu-abu keperakan digambarkan melengkung dengan latar belakang warna kuning data. Warna kuning ini juga menutupi bagian lehernya yang ditabrakkan dengan kontras hijau dari gaun yang dipakai Ratu Elizabeth II.
Lukisan potret Ratu Elizabeth II karya Justin Mortimer (sumber © Royal Society for the Encouragement of Arts Manufacturers & Commerce. Picture by Bridgeman Images)
5. HM Queen Elizabeth II, 2018, Nicky Philipps
Lukisan karya seniman kontemporer Nicky Philipps ini adalah potret ketiga sang Ratu. Pelukis ini telah menjadi favorit keluarga kerajaan sejak ia melukis potret yang menyentuh dan informal mengenai Pangeran William dan Harry yang dibuat dan diresmikan di Galeri Potret Nasional pada tahun 2010.Dalam potret ini sang ratu digambarkan berdiri tak bergerak dan tergoyahkan meski dibelakangnya langit Skotlandia bergejolak dengan mendung yang menjulang di atas Salisbury Crags Edinburgh. Dia juga nampak memandang dengan teguh sebagai ratu yang memerintah untuk dilukis dengan cahaya yang terang. Sebuah gaya potret tradisional yang sangat kontras dengan realisme ala Freud.
Lukisan karya Nicky Philipps’, Her Majesty The Queen, 2018. (sumber: Nicky Philipps)
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.