3 Jenis Proses Pengolahan Biji Kopi, Hasilkan Rasa yang Berbeda-Beda
06 September 2022 |
19:07 WIB
Pernahkah Genhype menjumpai rasa kopi yang berbeda-beda di kebanyakan coffee shop? Jangan heran ya, perbedaan rasa kopi ini menunjukkan varietas kopi yang beragam dengan berbagai proses pengolahan biji kopi yang berbeda-beda pula.
Perbedaan taste atau rasa kopi didapat dari proses pembuatan kopi yang bermacam-macam, mulai dari teknik penanaman biji kopi, perawatan tanamannya, hingga pengolahannya yang ternyata bervariasi.
Varietas kopi yang beragam memungkinkan penikmat kopi dapat memilih selera kopi sesuai dengan keinginannya. Beberapa penikmat minuman ini mungkin menyukai taste yang cenderung pahit, lebih asam, terasa bold, atau bahkan light.
Baca juga: 4 Tips Sederhana Membuat Kopi di Rumah ala Barista Profesional
Faktor iklim, ketinggian tanaman, hingga daratan tempat menanam pohon kopi ternyata turut mempengaruhi taste kopi yang terasa berbeda dari wilayah satu dan lainnya.Sebut saja biji kopi Bali, yang lebih menekankan acidity tinggi dibanding biji kopi Toraja dan Euthopia.
Selain ditentukan dari faktor eksternal, ternyata pengolahan biji kopi juga berperan penting dalam taste kopi. Yessylia Violin, roaster kopi di Common Grounds menyebutkan jika biji kopi berasal dari buah yang disebut ceri.
Dalam satu buah ceri, terdapat dua buah biji yang terbelah yang nantinya akan melalui proses pengolahan yang berbeda-beda. Ternyata, ada tiga macam proses pengolahan biji kopi secara tradisional loh. Yuk Genhype kita simak penjelasannya!
Baca juga: 9 Istilah Tahapan Produksi & Pengolahan Kopi yang Wajib Kalian Ketahui
Proses pengeringan ini turut membuat tingkat keasaman (acidity) biji kopi menjadi lebih rendah diantara yang lainnya. Lantaran dikeringkan bersama kulit buahnya, biji kopi yang melalui proses natural akan tampak berwarna kuning dan menonjolkan taste fruity. Orang yang biasa mengkonsumsi buah akan menemukan hint khusus dari biji kopi dengan proses natural, seperti rasa strawberry atau blueberry.
Proses pengolahan jenis wash akan membuat biji kopi yang dihasilkan cenderung terasa floral. Saat proses wash, buah ceri akan dicuci dengan air yang banyak. Kemudian bagian kulit ceri akan dikupas hingga menyisakan biji kopi dan cangkang kulitnya saja. Tidak sampai disitu, biji kopi bersama cangkang kulit tadi dicuci kembali menggunakan air yang banyak.
Yessylia menyebut proses ini akan memakan banyak penggunaan air. Meski demikian sangat worth it untuk menghasilkan biji kopi dengan taste floral dan terkesan light. Namun, bagi kamu yang tidak suka dengan kopi dengan rasa asam, sebaiknya hindari biji kopi dengan proses ini. Biji kopi yang terproses dengan teknik wash akan menghasilkan kopi dengan acidity yang tinggi jika dibandingkan dengan proses natural atau proses honey.
Pengolahan jenis honey tampak sebagai proses pengolahan biji kopi yang mengabungkan dua teknik: natural dan wash. Honey dilakukan dengan cara mencuci buah ceri secara acak. Hal ini akan membuat biji kopi masih memiliki buah dan kulit ceri yang menempel meski tak sebanyak proses natural.
Teknik ini juga akan menghasilkan biji kopi yang memiliki lapisan lendir yang tersisa dari buah ceri. Ternyata, lapisan lendir tersebut menyimpan gula dan asam yang cenderung membuat kopi memiliki cita rasa berbeda. Biasanya proses honey akan menghasilkan biji kopi yang lebih manis dengan tingkat acidity yang seimbang. Selanjutnya, biji kopi tersebut kemudian langsung dikeringkan.
Nah Genhype, itulah beberapa cara tradiisonal dalam proses pengolahan kopi yang masih banyak digunakan petani kopi hingga detik ini. Jadi, kamu suka rasa kopi yang seperti apa nih?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Perbedaan taste atau rasa kopi didapat dari proses pembuatan kopi yang bermacam-macam, mulai dari teknik penanaman biji kopi, perawatan tanamannya, hingga pengolahannya yang ternyata bervariasi.
Varietas kopi yang beragam memungkinkan penikmat kopi dapat memilih selera kopi sesuai dengan keinginannya. Beberapa penikmat minuman ini mungkin menyukai taste yang cenderung pahit, lebih asam, terasa bold, atau bahkan light.
Baca juga: 4 Tips Sederhana Membuat Kopi di Rumah ala Barista Profesional
Faktor iklim, ketinggian tanaman, hingga daratan tempat menanam pohon kopi ternyata turut mempengaruhi taste kopi yang terasa berbeda dari wilayah satu dan lainnya.Sebut saja biji kopi Bali, yang lebih menekankan acidity tinggi dibanding biji kopi Toraja dan Euthopia.
Selain ditentukan dari faktor eksternal, ternyata pengolahan biji kopi juga berperan penting dalam taste kopi. Yessylia Violin, roaster kopi di Common Grounds menyebutkan jika biji kopi berasal dari buah yang disebut ceri.
Dalam satu buah ceri, terdapat dua buah biji yang terbelah yang nantinya akan melalui proses pengolahan yang berbeda-beda. Ternyata, ada tiga macam proses pengolahan biji kopi secara tradisional loh. Yuk Genhype kita simak penjelasannya!
Baca juga: 9 Istilah Tahapan Produksi & Pengolahan Kopi yang Wajib Kalian Ketahui
1. Natural
Proses natural merupakan salah satu dari jenis pengolahan biji kopi. Dalam proses ini, biji kopi dari ceri langsung dikeringkan Bersama kulit buahnya. Kulit buah ceri ini memiliki tekstur yang light dan tipis, sehingga kadar kulitnya akan meresap ke dalam biji kopi saat proses pengeringan.Proses pengeringan ini turut membuat tingkat keasaman (acidity) biji kopi menjadi lebih rendah diantara yang lainnya. Lantaran dikeringkan bersama kulit buahnya, biji kopi yang melalui proses natural akan tampak berwarna kuning dan menonjolkan taste fruity. Orang yang biasa mengkonsumsi buah akan menemukan hint khusus dari biji kopi dengan proses natural, seperti rasa strawberry atau blueberry.
2. Wash
Proses pengolahan jenis wash akan membuat biji kopi yang dihasilkan cenderung terasa floral. Saat proses wash, buah ceri akan dicuci dengan air yang banyak. Kemudian bagian kulit ceri akan dikupas hingga menyisakan biji kopi dan cangkang kulitnya saja. Tidak sampai disitu, biji kopi bersama cangkang kulit tadi dicuci kembali menggunakan air yang banyak. Yessylia menyebut proses ini akan memakan banyak penggunaan air. Meski demikian sangat worth it untuk menghasilkan biji kopi dengan taste floral dan terkesan light. Namun, bagi kamu yang tidak suka dengan kopi dengan rasa asam, sebaiknya hindari biji kopi dengan proses ini. Biji kopi yang terproses dengan teknik wash akan menghasilkan kopi dengan acidity yang tinggi jika dibandingkan dengan proses natural atau proses honey.
3. Honey
Pengolahan jenis honey tampak sebagai proses pengolahan biji kopi yang mengabungkan dua teknik: natural dan wash. Honey dilakukan dengan cara mencuci buah ceri secara acak. Hal ini akan membuat biji kopi masih memiliki buah dan kulit ceri yang menempel meski tak sebanyak proses natural.Teknik ini juga akan menghasilkan biji kopi yang memiliki lapisan lendir yang tersisa dari buah ceri. Ternyata, lapisan lendir tersebut menyimpan gula dan asam yang cenderung membuat kopi memiliki cita rasa berbeda. Biasanya proses honey akan menghasilkan biji kopi yang lebih manis dengan tingkat acidity yang seimbang. Selanjutnya, biji kopi tersebut kemudian langsung dikeringkan.
Nah Genhype, itulah beberapa cara tradiisonal dalam proses pengolahan kopi yang masih banyak digunakan petani kopi hingga detik ini. Jadi, kamu suka rasa kopi yang seperti apa nih?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.