Palang Merah Indonesia (Sumber gambar: PMI DKI Jakarta)

Hari Palang Merah Indonesia Tiap 3 September, Simak Sejarah PMI

03 September 2022   |   07:52 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Palang Merah Indonesia merupakan merupakan organisasi kemanusiaan pertama dan terbesar di Indonesia. Organisasi ini bertugas memberikan bantuan dan layanan pada masyarakat korban konflik, bencana, krisis kesehatan, serta menyebarluaskan nilai-nilai kemanusiaan dan hukum humaniter internasional. 

Sebagai bagian dari Penyelenggara Kepalangmerahan dan Perhimpunan Nasional Kepalangmerahan di Indonesia, PMI merupakan salah satu anggota dari komponen Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

PMI bekerja atas asas perikemanusiaan dan atas dasar sukarela dengan tidak membeda-bedakan bangsa, golongan, dan paham politik serta menjunjung tujuh prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yakni kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan.

Baca juga: Fakta yang Harus Diketahui Seputar Hari Donor Darah Sedunia

Tahun ini, Hari Palang Merah Indonesia menandai peringatan berdirinya organisasi itu yang ke-77 tahun. Penetapan itu didasarkan pada sejarahnya ketika Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk badan Palang Merah Nasional pada 3 September 1945.

Untuk diketahui, di bulan September ini, hari bersejarah tentang Palang Merah di Indonesia diperingati sebanyak dua kali yakni Hari Palang Merah Indonesia tiap 3 September dan Hari Palang Merah Nasional tiap 17 September


Sejarah Berdirinya Palang Merah Indonesia

 

Markas PMI di Jakarta. (Sumber gambar: PMI)

Markas besar PMI di Jakarta. (Sumber gambar: PMI)


Melansir dari laman resmi Palang Merah Indonesia Kota Semarang, berdirinya Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Kedua. Saat itu, tepatnya pada 21 Oktober 1873, pemerintah kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.

Perjuangan untuk mendirikan Palang Merah Indonesia sendiri diawali sekitar tahun 1932. Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan. Rencana tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia.

Mereka berusaha keras membawa rancangan tersebut ke dalam sidang Konferensi Nerkai pada tahun 1940 walaupun akhirnya ditolak mentah-mentah. Terpaksa rancangan itu disimpan untuk menunggu kesempatan yang tepat.

Seperti tak kenal menyerah, saat pendudukan Jepang, mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk kedua kalinya rancangan itu harus kembali disimpan.

Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, tepatnya pada 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar sebagai ketua, dr. Bahder Djohan (penulis), serta dr. Djuhana, dr. Marzuki, dr. Sitanala (anggota).

Akhirnya Perhimpunan Palang Merah (PMI) Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 yang di ketuai oleh Drs. Mohammad Hatta. Dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional. Maka pada 16 Januari 1950 pemerintah belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya ke PMI. Pihak NERKAI diwakili oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan.

PMI merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang. Berkat kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara Internasional oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada 15 Juni 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional.

Setelah itu, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Oktober 1950.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Teddy Adhitya Dedikasikan Single 'Stay The Same' untuk Penggemar

BERIKUTNYA

Louis Tomlinson Luncurkan Video Klip Bigger Than Me, Yuk Simak Daftar Lagu Album Terbarunya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: