Jadi Dropshiper, Begini Trik Jualan Biar Bisa Berkembang
23 June 2021 |
22:08 WIB
Salah satu bentuk usaha online yang tengah naik daun dan bertumbuh pesat pada masa pandemi ini adalah dropship.
Bisnis dropship merupakan bisnis yang paling mudah dilakukan karena bisa dilakukan tanpa modal besar, bahkan bisa tanpa modal sama sekali.
Pengusaha dropship atau yang biasa disebut dropshipper cukup mencari pembeli dengan produk-produk dari penjual lain.
Jika transaksi berhasil, maka dropshipper menerima persentase komisi penjualan.
Praktiknya pun sederhana, dropshipper hanya perlu mengirimkan data pembeli kepada supplier untuk kemudian memproses pembelian barang yang akan dikirimkan atas nama toko dropshipper sebagai pihak kedua.
Nah, agar usaha dropship mampu bertahan dan berkembang, CEO Qasir Michael Williem memiliki strateginya nih Genhype.
1. Pilih supplier yang bisa dipercaya.
Hal ini adalah hal yang sangat krusial karena seluruh barang nantinya akan berasal dari supplier. Kemampuan menyaring dan menentukan kualitas suatu produk jadi skill mutlak yang harus dimiliki oleh dropshipper.
Memang mengasah kemampuan ini membutuhkan jam terbang tinggi, namun komunitas dropshipper yang saat ini sudah banyak, akan sering membagikan tips-tipsnya kepada anggota barunya.
2. Pastikan stok terkini.
Meskipun tidak memiliki stok barang, wajib bagi dropshipper untuk tahu jumlah stok terkini dan harga terbaru.
Dengan demikian, konsumen akan percaya bahwa Anda adalah media yang cocok untuk bertransaksi. Tidak salah kalau Anda tertarik mendapat margin yang besar, namun perlu diketahui persaingan harga di e-commerce sangat ketat.
3. Personalisasikan barang yang dijual.
Meskipun biasanya foto produk sudah disediakan oleh supplier, penting untuk dropshipper mempersonalisasikan barang yang dijual.
4. Pencatatan transaksi.
Michael menekankan pentingnya pencatatan transaksi. Kalau tidak dicatat, maka pelaku usaha tidak akan tahu bahwa mereka bertambah besar, karena yang dijual bukan barang sendiri.
5. Fokus pada konten.
Karena tidak perlu memusingkan stok barang, penjual harus lebih bisa berfokus pada pembuatan konten dan komunitas konsumen, karena ini yang menjadi unique selling proposition seorang dropshipper.
Dengan adanya komunitas, seorang dropshipper bisa mengetahui dengan jelas apa yang menjadi perhatian konsumen yang berkaitan dengan produk dan layanannya.
Editor: Fajar Sidik
Bisnis dropship merupakan bisnis yang paling mudah dilakukan karena bisa dilakukan tanpa modal besar, bahkan bisa tanpa modal sama sekali.
Pengusaha dropship atau yang biasa disebut dropshipper cukup mencari pembeli dengan produk-produk dari penjual lain.
Jika transaksi berhasil, maka dropshipper menerima persentase komisi penjualan.
Praktiknya pun sederhana, dropshipper hanya perlu mengirimkan data pembeli kepada supplier untuk kemudian memproses pembelian barang yang akan dikirimkan atas nama toko dropshipper sebagai pihak kedua.
Nah, agar usaha dropship mampu bertahan dan berkembang, CEO Qasir Michael Williem memiliki strateginya nih Genhype.
1. Pilih supplier yang bisa dipercaya.
Hal ini adalah hal yang sangat krusial karena seluruh barang nantinya akan berasal dari supplier. Kemampuan menyaring dan menentukan kualitas suatu produk jadi skill mutlak yang harus dimiliki oleh dropshipper.
Memang mengasah kemampuan ini membutuhkan jam terbang tinggi, namun komunitas dropshipper yang saat ini sudah banyak, akan sering membagikan tips-tipsnya kepada anggota barunya.
2. Pastikan stok terkini.
Meskipun tidak memiliki stok barang, wajib bagi dropshipper untuk tahu jumlah stok terkini dan harga terbaru.
Dengan demikian, konsumen akan percaya bahwa Anda adalah media yang cocok untuk bertransaksi. Tidak salah kalau Anda tertarik mendapat margin yang besar, namun perlu diketahui persaingan harga di e-commerce sangat ketat.
3. Personalisasikan barang yang dijual.
Meskipun biasanya foto produk sudah disediakan oleh supplier, penting untuk dropshipper mempersonalisasikan barang yang dijual.
4. Pencatatan transaksi.
Michael menekankan pentingnya pencatatan transaksi. Kalau tidak dicatat, maka pelaku usaha tidak akan tahu bahwa mereka bertambah besar, karena yang dijual bukan barang sendiri.
5. Fokus pada konten.
Karena tidak perlu memusingkan stok barang, penjual harus lebih bisa berfokus pada pembuatan konten dan komunitas konsumen, karena ini yang menjadi unique selling proposition seorang dropshipper.
Dengan adanya komunitas, seorang dropshipper bisa mengetahui dengan jelas apa yang menjadi perhatian konsumen yang berkaitan dengan produk dan layanannya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.