Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Sindrom Ramsay Hunt dan Bell's Palsy
17 June 2022 |
17:58 WIB
Sindrom ramsay hunt menjadi sorotan ketika penyanyi Justin Bieber menderita penyakit tersebut. Setengah wajahnya lumpuh yang membuat pelantun Baby ini sulit untuk menutup mata hingga makanan. Namun gejala ini juga bisa dialami penderita bell's palsy lho, Genhype.
Mengutip Mayo Clinic, meskipun penyebab pasti bell's palsy belum jelas, namun seringkali penyakit ini dikaitkan dengan infeksi virus yang juga menyebabkan sindrom ramsay hunt yakni virus varicella-zoster (VZV). Virus ini tercatat sebagai penyebab cacar air (chickenpox) pada anak-anak dan herpes zoster pada orang dewasa.
(Baca juga: Apa Itu Sindrom Ramsay Hunt yang Diderita oleh Justin Bieber? Ini Penjelasan, Gejala, & Tindakan Pencegahannya)
Dari luar, kedua kondisi ini memiliki gejala yang mirip dan menyebabkan kelumpuhan pada sebagian wajah. Biar tidak bingung, berikut ini perbedaan ramsay hunt dan bell's palsy:
Mengutip Mayo Clinic, meskipun penyebab pasti bell's palsy belum jelas, namun seringkali penyakit ini dikaitkan dengan infeksi virus yang juga menyebabkan sindrom ramsay hunt yakni virus varicella-zoster (VZV). Virus ini tercatat sebagai penyebab cacar air (chickenpox) pada anak-anak dan herpes zoster pada orang dewasa.
(Baca juga: Apa Itu Sindrom Ramsay Hunt yang Diderita oleh Justin Bieber? Ini Penjelasan, Gejala, & Tindakan Pencegahannya)
Dari luar, kedua kondisi ini memiliki gejala yang mirip dan menyebabkan kelumpuhan pada sebagian wajah. Biar tidak bingung, berikut ini perbedaan ramsay hunt dan bell's palsy:
1. Sindrom ramsay hunt
Spesialis Saraf dari Brawijaya Hospital Saharjo dr. Lilir Amalini menerangkan ramsay hunt terjadi ketika virus varicella-zoster menyerang saraf nomor tujuh atau fascialis.
Virus ini tidur di antara saraf manusia dan sewaktu-waktu bisa aktif. "Virus ini tergantung tidurnya dimana. Kalau ramsay hunt yang di saraf nomor 7, yang persarafi bagian wajah. Makanya yang kena wajah merot, mata tidak bisa ditutup, alis tidak bisa diangkat," ujarnya dalam Healthy Class Series bersama Hypeabis.id, Jumat (17/6/2022).
Manifestasi gejala ramsay hunt juga berupa telinga berdenging atau gangguan pendengaran. Hal ini karena virus ZVZ turut menyerang saraf nomor delapan atau vestibulocochlear. Keluhan sensasi berputar atau bergerak (vertigo) disertai mual dan muntah pun bisa terjadi ketika saraf nomor delapan ini terganggu.
"Paling enggak gejalanya gangguan pendengaran, telinga berdenging, sakit dan ada lentingnya," kata Lilir.
Ketika gejala telinga itu muncul, dia menyarankan segera datang ke rumah sakit, jangan menunggu wajah sampai lumpuh atau melorot. "Karena bisa beberapa jam atau beberapa hari baru merot. Perjalanan penyakitnya tidak langsung, sedini mungkin diperiksakan," ujarnya.
Lilir menambahkan sebelum wajah menjadi lumpuh sebagian, ramsay hunt memang dimulai dari sakit telinga, muncul lenting berisi air dari telinga sampai ke mulut.
Virus ini tidur di antara saraf manusia dan sewaktu-waktu bisa aktif. "Virus ini tergantung tidurnya dimana. Kalau ramsay hunt yang di saraf nomor 7, yang persarafi bagian wajah. Makanya yang kena wajah merot, mata tidak bisa ditutup, alis tidak bisa diangkat," ujarnya dalam Healthy Class Series bersama Hypeabis.id, Jumat (17/6/2022).
Manifestasi gejala ramsay hunt juga berupa telinga berdenging atau gangguan pendengaran. Hal ini karena virus ZVZ turut menyerang saraf nomor delapan atau vestibulocochlear. Keluhan sensasi berputar atau bergerak (vertigo) disertai mual dan muntah pun bisa terjadi ketika saraf nomor delapan ini terganggu.
"Paling enggak gejalanya gangguan pendengaran, telinga berdenging, sakit dan ada lentingnya," kata Lilir.
Ketika gejala telinga itu muncul, dia menyarankan segera datang ke rumah sakit, jangan menunggu wajah sampai lumpuh atau melorot. "Karena bisa beberapa jam atau beberapa hari baru merot. Perjalanan penyakitnya tidak langsung, sedini mungkin diperiksakan," ujarnya.
Lilir menambahkan sebelum wajah menjadi lumpuh sebagian, ramsay hunt memang dimulai dari sakit telinga, muncul lenting berisi air dari telinga sampai ke mulut.
2. Bell's palsy
Kelumpuhan tiba-tiba pada otot di satu sisi wajah ini memang belum diketahui penyebab pastinya. Dari analisis para ahli, penyakit ini bisa dikaitkan dengan virus penyebab herpes zoster, penyakit pernapasan (adenovirus), campak Jerman (rubela), hingga penyakit tangan kaki dan mulut (coxsackievirus).
Para ahli menduga virus menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot-otot di satu sisi wajah. Gejalanya bisa berupa nyeri di sekitar rahang, di dalam, atau di belajang telinga, kemudian sakit kepala hingga lumpuh sebagian pada wajah.
"Gejalanya mirip, merot juga, bedanya ramsay hunt ada lenting berair. Kalau bell's palsy dia merot aja, mata tidak bisa ditutup, alis tidak bisa diangkat," kata Lilir.
Bell's palsy ringan biasanya menghilang dalam waktu sebulan. Tingkat kesembuhannya pun cukup tinggi yakni 90 persen, tergantung kecepatan diagnosis, tata laksana, dan obat-obatan yang mendukug sistem imun tubuh.
"Kalau ramsay hunt tingkat kesembuhannya rendah, cuma 70 persen," ungkap Lilir.
Editor: Nirmala Aninda
Para ahli menduga virus menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot-otot di satu sisi wajah. Gejalanya bisa berupa nyeri di sekitar rahang, di dalam, atau di belajang telinga, kemudian sakit kepala hingga lumpuh sebagian pada wajah.
"Gejalanya mirip, merot juga, bedanya ramsay hunt ada lenting berair. Kalau bell's palsy dia merot aja, mata tidak bisa ditutup, alis tidak bisa diangkat," kata Lilir.
Bell's palsy ringan biasanya menghilang dalam waktu sebulan. Tingkat kesembuhannya pun cukup tinggi yakni 90 persen, tergantung kecepatan diagnosis, tata laksana, dan obat-obatan yang mendukug sistem imun tubuh.
"Kalau ramsay hunt tingkat kesembuhannya rendah, cuma 70 persen," ungkap Lilir.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.