Ini 4 Jenis Sorgum, Pangan Lokal yang Kaya akan Serat & Protein

Bahan pangan lokal kini semakin banyak dicari bersamaan dengan adanya kesadaran akan pentingnya memberdayakan para petani bahan lokal. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga lingkungan melalui pengurangan jejak karbon dari rantai produksi dan distribusi bahan pangan.

Salah satu bahan pangan lokal yang dilirik adalah sorgum yang telah dikenal sejak lama sebagai salah satu makanan pengganti bahan pokok. Menurut Rika Anggraini, Direktur Komunikasi dan Penggalangan Sumber Daya Yayasan KEHATI, sorgum kini mulai kembali dibudidayakan sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Sorgum dinilai sebagai bahan pokok yang ideal di Indonesia karena penanamannya yang dilakukan di atas tanah kering, sehingga berpotensi besar bagi Indonesia. Potensi ini kemudian diperluas bagi masyarakat yang ingin mengganti makanan pokok ke alternatif yang lebih sehat, mengingat sorgum mengandung tinggi serat dan protein.

Baca juga: 2 Resep Olahan Sorgum yang Unik & Sehat

Meski sorgum dikenal dengan varietas yang berwarna putih, ternyata sorgum sebenarnya memiliki ragam jenis berdasarkan karakteristik dan bentuknya lho! Yuk intip beberapa jenis sorghum yang dijelaskan dalam acara Pekan Pangan Lokal di Sedari Kopi & Teh, BSD, Tangerang Selatan.
 

Beras sorgum umumnya memiliki tekstur serupa dengan nasi, di mana jenis ini memiliki varian yang lebih kering, lebih pulen, dan sorgum serupa ketan. Menurut food anthropologist dari Parti Gastronomi Seto Nurseto, sorghum jenis ini bisa diolah lebih keras atau lebih pulen tergantung menu makanan yang dihidangkan bersama sorghum tersebut.
 

Dengan warna putih yang cenderung lebih pucat, tepung sorgum bisa dijadikan sebagai tepung pengganti tepung terigu untuk berbagai produk makanan, baik itu roti maupun mi. Menariknya, tepung ini memiliki kandungan serat tinggi dan diolah dari sorgum yang dihancurkan menjadi tepung.
 

Dengan warna yang serupa dengan gula palem, gula sorgum ternyata memiliki manfaat kesehatan yang menguntungkan tubuh karena mengandung berbagai nutrisi. Gula ini bisa menggantikan pemanis yang lebih umum layaknya gula putih, gula aren, gula kelapa, madu, hingga stevia.
 

Penulis kuliner, Ade Putri Paramadita, menjelaskan bahwa kecap sorgum memiliki karakteristik rasa yang berbeda dengan kecap manis biasa. Terbuat dari nektar sorghum dan rempah-rempah, umumnya kecap ini memiliki ciri khas gurih alami.

Selain empat bahan ini, beberapa produk sorgum yang juga hadir adalah madu sorgum dan makanan olahan seperti keripik sorghum dan biskuit sorgum.


Editor: Dika Irawan