Yuk Kenalan dengan Aliran Seni Kubisme
13 May 2022 |
20:44 WIB
Tahukah Genhype bahwa salah satu aliran seni lukis yang ada di dunia adalah kubisme. Aliran ini merupakan salah satu kubu paling berpengaruh pada awal abad 20 yang mewarnai sejarah seni lukis di dunia dan menghasilkan karya-karya populer dari seniman kenamaan.
Dilansir dari The Metropolitan Museum of Art, gaya visual kubisme disebut diciptakan oleh Pablo Picasso dan Georges Braque di Paris antara 1907 dan 1914.
Seorang kritikus seni Prancis, yakni Louis Vauxcelles adalah orang yang menciptakan istilah itu setelah melihat lanskap lukisan Braque di L’Estaque dalam meniru Cézanne pada 1908. Sang kritikus menyebut bentuk-bentuk geometris dalam karya-karya yang sangat abstrak sebagai kubus.
Masih dalam laman The Metropolitan Museum of Art, para pelukis aliran kubisme menolak konsep warisan bahwa seni harus meniru alam atau bahwa seniman harus mengadopsi teknik-teknik tradisional seperti perspektif, dan foreshortening, dan sebagainya.
Para seniman mereduksi dan memecah objek menjadi bentuk geometris, dan kemudian menyelaraskannya kembali dalam ruang yang dangkal dan seperti relief. Tidak hanya itu, mereka juga menggunakan banyak atau kontras titik pandang.
Subjek gambar biasanya dapat terlihat pada karya-karya kubisme hingga 1910 meskipun figur dan objek dibedah atau 'dianalisis' menjadi banyak segi kecil kemudian dipasang kembali setelah suatu mode untuk membangkitkan figur atau objek yang sama.
Picasso dan Braque mengabstraksikan karya-karya sehingga direduksi menjadi hanya serangkaian bidang dan faset yang tumpang tindih. Karya-karya tersebut sebagian besar dalam warna cokelat, abu-abu, atau hitam yang hampir monokromatik. Mereka berdua juga sering menggabungkan motif representasional dengan huruf.
Karya kubisme yang terjadi pada 1910–1912 kerap disebut sebagai karya-karya dengan aliran Kubisme Analitik.
Picasso dan Braque kemudian mengisi sisa-sisa terakhir dari ruang tiga dimensi atau ilusi yang masih tersisa dalam karya analitik mereka dengan teknik baru menempelkan potongan kertas berwarna atau dicetak dalam komposisinya atau dikenal Kubisme Sintetis.
Potongan besar kertas netral atau berwarna di ruang Kubisme Sintetis mengacu pada objek tertentu karena sering dipotong dalam bentuk tertentu, atau kadang-kadang mengandung elemen grafis yang memperjelas asosiasi.
Editor: Fajar Sidik
Dilansir dari The Metropolitan Museum of Art, gaya visual kubisme disebut diciptakan oleh Pablo Picasso dan Georges Braque di Paris antara 1907 dan 1914.
Seorang kritikus seni Prancis, yakni Louis Vauxcelles adalah orang yang menciptakan istilah itu setelah melihat lanskap lukisan Braque di L’Estaque dalam meniru Cézanne pada 1908. Sang kritikus menyebut bentuk-bentuk geometris dalam karya-karya yang sangat abstrak sebagai kubus.
Masih dalam laman The Metropolitan Museum of Art, para pelukis aliran kubisme menolak konsep warisan bahwa seni harus meniru alam atau bahwa seniman harus mengadopsi teknik-teknik tradisional seperti perspektif, dan foreshortening, dan sebagainya.
Para seniman mereduksi dan memecah objek menjadi bentuk geometris, dan kemudian menyelaraskannya kembali dalam ruang yang dangkal dan seperti relief. Tidak hanya itu, mereka juga menggunakan banyak atau kontras titik pandang.
Subjek gambar biasanya dapat terlihat pada karya-karya kubisme hingga 1910 meskipun figur dan objek dibedah atau 'dianalisis' menjadi banyak segi kecil kemudian dipasang kembali setelah suatu mode untuk membangkitkan figur atau objek yang sama.
Picasso dan Braque mengabstraksikan karya-karya sehingga direduksi menjadi hanya serangkaian bidang dan faset yang tumpang tindih. Karya-karya tersebut sebagian besar dalam warna cokelat, abu-abu, atau hitam yang hampir monokromatik. Mereka berdua juga sering menggabungkan motif representasional dengan huruf.
Karya kubisme yang terjadi pada 1910–1912 kerap disebut sebagai karya-karya dengan aliran Kubisme Analitik.
Picasso dan Braque kemudian mengisi sisa-sisa terakhir dari ruang tiga dimensi atau ilusi yang masih tersisa dalam karya analitik mereka dengan teknik baru menempelkan potongan kertas berwarna atau dicetak dalam komposisinya atau dikenal Kubisme Sintetis.
Potongan besar kertas netral atau berwarna di ruang Kubisme Sintetis mengacu pada objek tertentu karena sering dipotong dalam bentuk tertentu, atau kadang-kadang mengandung elemen grafis yang memperjelas asosiasi.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.