Berikut Hal-hal yang Akan Berubah Saat Era Metaverse Tiba
06 May 2022 |
10:17 WIB
Metaverse, yang digadang-gadang akan menjadi dunia digital atau virtual kian masif diperbincangkan sejak tahun lalu, ketika Facebook mengganti nama perusahaan induknya menjadi Meta, sebagai komitmen mereka mengembangkan hal tersebut.
Sejak saat itu, banyak pihak lain mulai menunjukkan ketertarikannya untuk terjun ke dunia metaverse. Sebut saja Nike dan Samsung yang telah mengembangkan dunia virtual tersebut lewat toko virtual di platform Decentraland.
Belum lagi Adidas yang melakukan kerja sama dengan proyek non fungible token (NFT) Bored Ape Yacht dan membeli sejumlah bidang tanah di Sandbox. Perusahaan lain seperti Disney, Square Enix, hingga Walmart bahkan memilih untuk mengembangkan metaverse mereka sendiri.
Di dalam negeri, nama WIR Group menjadi pusat dari perkembangan teknologi mutakhir tersebut sejak ditunjuk oleh pemerintah untuk mengembangkan apa yang disebut sebagai Metaverse Indonesia.
Ada juga Sekuya Multiverse, yang merupakan proyek asal Indonesia dengan target pasar global. Developer Sekuya Multiverse, Noel Newton, mengatakan bahwa Sekuya telah bekerja sama dengan beberapa figur yang juga konsern terhadap perkembangan metaverse.
Figur-figur itu adalah Steven Mac yang merupakan Advisor United States Market, Eunice Wong sebagai Crypto Queen, Aizu Yuki yang merupakan pesepak bola asal Jepang, dan nama-nama figur publik dari Indonesia yang akan segera diumumkan.
Perkembangan metaverse diyakini akan semakin masif dalam beberapa tahun mendatang. Lantas apa yang akan berubah dengan datangnya dunia virtual baru ini?
Editor: Gita Carla
Sejak saat itu, banyak pihak lain mulai menunjukkan ketertarikannya untuk terjun ke dunia metaverse. Sebut saja Nike dan Samsung yang telah mengembangkan dunia virtual tersebut lewat toko virtual di platform Decentraland.
Belum lagi Adidas yang melakukan kerja sama dengan proyek non fungible token (NFT) Bored Ape Yacht dan membeli sejumlah bidang tanah di Sandbox. Perusahaan lain seperti Disney, Square Enix, hingga Walmart bahkan memilih untuk mengembangkan metaverse mereka sendiri.
Di dalam negeri, nama WIR Group menjadi pusat dari perkembangan teknologi mutakhir tersebut sejak ditunjuk oleh pemerintah untuk mengembangkan apa yang disebut sebagai Metaverse Indonesia.
Ada juga Sekuya Multiverse, yang merupakan proyek asal Indonesia dengan target pasar global. Developer Sekuya Multiverse, Noel Newton, mengatakan bahwa Sekuya telah bekerja sama dengan beberapa figur yang juga konsern terhadap perkembangan metaverse.
Figur-figur itu adalah Steven Mac yang merupakan Advisor United States Market, Eunice Wong sebagai Crypto Queen, Aizu Yuki yang merupakan pesepak bola asal Jepang, dan nama-nama figur publik dari Indonesia yang akan segera diumumkan.
Perkembangan metaverse diyakini akan semakin masif dalam beberapa tahun mendatang. Lantas apa yang akan berubah dengan datangnya dunia virtual baru ini?
1. Budaya kerja
Setelah beberapa tahun hidup dalam situasi pandemi, masyarakat sejatinya sudah mulai terbiasa bekerja secara remote dan daring. Metaverse, dipercaya akan meneruskan budaya kerja daring dengan cara yang lebih advance. Banyak pertemuan kantor dan klien akan difasilitasi oleh platform dan teknologi dari metaverse.2. Lapangan kerja & peluang usaha baru
Selain budaya kerja, metaverse juga akan membuka banyak lapangan pekerjaan baru yang merupakan adaptasi dari jenis yang sudah ada maupun yang sama sekali baru. Adaptasi pekerjaan yang sudah ada misalnya perancang busana, arsitek hingga konsultan tanah virtual. Sementara pekerjaan baru yang diprediksi muncul misalnya pencipta material, pembuat pulau, dan lain sebagainya.3. Durasi menatap layar
Pada era digital seperti sekarang, masyarakat telah menjadikan layar gawai sebagai alat utama untuk melakukan aktivitas. Tak heran bila durasi menatap layar atau screen time masyarakat mencapai 8 hingga 12 jam per hari. Kendati begitu, metaverse tampaknya bakal menambah durasi tersebut dengan lebih banyak kegiatan interaktif dan menyenangkan yang dikembangkan.4. Hubungan sosial
Interaksi jarak jauh pada era digital telah memudahkan masyarakat berkomunikasi dan berinteraksi. Metaverse akan mendorong hal ini dengan lebih interaktif, karena kita akan menggunakan avatar tertentu di sebuah platform untuk melakukan aktivitas sehingga terasa lebih nyata ketimbang hanya melalui pesan teks atau suara.Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.