Inspirasi Tren Dekorasi Rumah Sambut Lebaran, Ini Kata Desainer Interior
29 April 2022 |
14:01 WIB
Lebaran atau hari raya Idulfitri menjadi momentum berharga bagi masyarakat luas, khususnya kelompok muslim untuk berkumpul bersama keluarga, sanak saudara, dan orang-orang terdekat sembari merayakan momentum hari kemenangan.
Salah satu tradisi yang umumnya dilakukan menjelang hari Lebaran adalah beberes. Membersihkan dan merapikan rumah menjadi aktivitas yang perlu dilakukan, sehingga menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan indah pada hari yang fitri.
Selain itu, kegiatan mendekorasi rumah juga seringkali dilakukan untuk meramaikan suasana agar lebih meriah. Design Director Artura Insanindo, Diana Nazir mengatakan, bahwa penataan interior rumah menjadi hal asik yang bisa dilakukan dalam menyambut hari raya Idulfitri.
Diana menyebut ada tren tertentu yang melingkupi topik penataan ruang selama Lebaran. Secara umum, dia menjelaskan bahwa tren atau siklus bukan sesuatu yang muncul begitu saja, tapi merupakan pembacaan dari kehidupan manusia saat ini.
“Kebiasaan, perilaku, dan keadaan alam misalnya. Dari situ, biasanya dirumuskan menjadi tren. Ini setiap tahun berubah, meskipun mungkin sedikit. Jadi memang sudah pasti ada siklus tertentu,” katanya.
Lebih lanjut, Diana menjabarkan tren desain interior pada periode Lebaran dalam kondisi normal bersifat lebih prestige. Ada dekorasi besar-besaran yang berhubungan dengan perayaan dan tambahan ornamen yang lebih tematik.
Hal tersebut kemudian berubah seiring dengan pandemi yang berlangsung. Pada tahun-tahun sebelumnya, situasi yang masih belum kondusif membuat masyarakat lebih tertutup dan terbatas, termasuk dalam urusan penataan dan dekorasi rumah semasa Idulfitri.
Adapun, pada tahun ini, dia berpendapat kondisi pandemi sudah mulai pulih sehingga akan ada pergeseran lagi. Menurutnya, masyarakat kini lebih banyak mendekorasi rumah dengan sentuhan alam, misalnya penggunaan material dan ornamen kayu.
Selain itu, luar ruangan (outdoor) juga menjadi kian menarik. Jadi, kemungkinan besar orang yang memiliki rumah berhalaman akan memanfaatkan lebih banyak untuk pertemuan dengan tamu dan tetangga.
“Sekarang orang semakin dekat ke alam. Natural itu menjadi tren umum dan akan terasa sekali pada lebaran Idulfitri tahun ini,” katanya.
Diana menyebut secara teknis nantinya desain interior rumah akan mengarah pada bukaan yang dibesarkan, misalnya jendela-jendela akan dibuka untuk memasukkan cahaya dan udara lebih banyak. Pemilihan warna dinding rumah yang terang untuk menambahkan kesan suci pada hari lebaran.
Menurutnya, salah satu tren desain interior yang belakangan ramai juga adalah konsep do it yourself (DIY). Ini juga bisa menjadi tips untuk memaksimalkan furnitur atau ornamen yang telah dimiliki. Jadi masyarakat bisa memanfaatkan berbagai ornamen atau furnitur lama yang telah dipoles kembali untuk dipakai.
Editor: Gita Carla
Salah satu tradisi yang umumnya dilakukan menjelang hari Lebaran adalah beberes. Membersihkan dan merapikan rumah menjadi aktivitas yang perlu dilakukan, sehingga menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan indah pada hari yang fitri.
Selain itu, kegiatan mendekorasi rumah juga seringkali dilakukan untuk meramaikan suasana agar lebih meriah. Design Director Artura Insanindo, Diana Nazir mengatakan, bahwa penataan interior rumah menjadi hal asik yang bisa dilakukan dalam menyambut hari raya Idulfitri.
Diana menyebut ada tren tertentu yang melingkupi topik penataan ruang selama Lebaran. Secara umum, dia menjelaskan bahwa tren atau siklus bukan sesuatu yang muncul begitu saja, tapi merupakan pembacaan dari kehidupan manusia saat ini.
“Kebiasaan, perilaku, dan keadaan alam misalnya. Dari situ, biasanya dirumuskan menjadi tren. Ini setiap tahun berubah, meskipun mungkin sedikit. Jadi memang sudah pasti ada siklus tertentu,” katanya.
Lebih lanjut, Diana menjabarkan tren desain interior pada periode Lebaran dalam kondisi normal bersifat lebih prestige. Ada dekorasi besar-besaran yang berhubungan dengan perayaan dan tambahan ornamen yang lebih tematik.
Hal tersebut kemudian berubah seiring dengan pandemi yang berlangsung. Pada tahun-tahun sebelumnya, situasi yang masih belum kondusif membuat masyarakat lebih tertutup dan terbatas, termasuk dalam urusan penataan dan dekorasi rumah semasa Idulfitri.
Adapun, pada tahun ini, dia berpendapat kondisi pandemi sudah mulai pulih sehingga akan ada pergeseran lagi. Menurutnya, masyarakat kini lebih banyak mendekorasi rumah dengan sentuhan alam, misalnya penggunaan material dan ornamen kayu.
Selain itu, luar ruangan (outdoor) juga menjadi kian menarik. Jadi, kemungkinan besar orang yang memiliki rumah berhalaman akan memanfaatkan lebih banyak untuk pertemuan dengan tamu dan tetangga.
“Sekarang orang semakin dekat ke alam. Natural itu menjadi tren umum dan akan terasa sekali pada lebaran Idulfitri tahun ini,” katanya.
Diana menyebut secara teknis nantinya desain interior rumah akan mengarah pada bukaan yang dibesarkan, misalnya jendela-jendela akan dibuka untuk memasukkan cahaya dan udara lebih banyak. Pemilihan warna dinding rumah yang terang untuk menambahkan kesan suci pada hari lebaran.
Menurutnya, salah satu tren desain interior yang belakangan ramai juga adalah konsep do it yourself (DIY). Ini juga bisa menjadi tips untuk memaksimalkan furnitur atau ornamen yang telah dimiliki. Jadi masyarakat bisa memanfaatkan berbagai ornamen atau furnitur lama yang telah dipoles kembali untuk dipakai.
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.