Distrik Seni Sarinah Diharapkan Dapat Bangkitkan Gairah Seni Rupa di Jakarta
21 March 2022 |
23:23 WIB
Para pelaku industri seni menilai Distrik Seni yang ada di Sarinah dapat berjalan sesuai dengan yang dicita-citakan dan diharapkan, dan membuat seni rupa di Jakarta bisa bergairah kembali. Keberadaannya dapat memenuhi kebutuhan kota Jakarta dianggap masih kekurangan ruang kreatif yang dapat mengakomodir kegiatan seni rupa.
Pemilik dan Pengelola Nadi Gallery, Biantoro Santoso, menuturkan ruang seperti Distrik Seni yang ada di Sarinah masih kurang di Jakarta. Jadi, dia mengaku senang dengan keberadaan platform kreatif ini.
"Saya berharap distrik seni ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan yang dicita-citakan, bisa ramai dan yang lainnya supaya nantinya balik lagi, seni rupa di Jakarta bisa lebih bergairah," katanya.
Tidak hanya itu, dia juga berharap distrik seni ini dapat membuat generasi-generasi yang lebih muda menjadi suka dengan seni.
Adapun terkait dengan kemungkinan distrik seni dapat bekerja sama dengan galeri seni rupa dalam memamerkan koleksi galeri, dia menuturkan belum tahu rencana pengelola distrik seni ini.
"Mestinya ada kemungkinan bisa juga kerja sama dengan galeri-galeri. Terlepas bisa atau tidak, pokoknya ada ini sangat bermanfaat bagi dunia seni rupa," katanya.
Sementara itu, dalam catatan pameran, Farah Wardani menuturkan Distrik Seni adalah sebuah platform proyek seni yang mencoba menjawab kebutuhan ruang pemberdayaan, inovasi dan perkembangan marketplace serta ekosistem seni rupa Jakarta, yang selama ini sangat minim wadahnya baik di Jakarta maupun Nusantara.
Distrik Seni mengembangkan konsep placemaking dan kolaborasi ekosistem seni untuk menjadi wadah berkreasi, eksperimentasi, dan distribusi serta penjualan karya.
Mereka memberdayakan ruang-ruang publik dan marketplace menjadi sebuah tempat sosialisasi, aktivasi, engagement dan pertemuan antara ekosistem seni dengan dunia bisnis, media, pendidikan, pemerintah dan komunitas. Distrik seni diharapkan dapat mendekatkan ekosistem seni ke publik luas.
Untuk diketahui, pada Senin 21 Maret 2022, karya Iwan Yusuf beserta gambaran tentang program Distrik Seni X Sarinah dapat dinikmati oleh para undangan. Distrik Seni x Sarinah akan dibuka untuk publik pada 1 Juni 2022.
Dalam rangka pembukaan distrik seni, karya seniman Iwan Yusuf berjudul Studi Relief dalam Jaring juga turut dipamerkan.
Karya ini dibuat dari beragam fakta artistik pada temuan Iwan Yusuf dalam relief yang ditemukan di Sarinah. Seniman itu tergugah untuk membuat koreksi sekaligus alih wahana dari relief patung beton ke permainan ilusif medium jaring.
Studi Relief dalam Jaring merupakan replika dari relief yang ditemukan tanpa sengaja di lantai dasar kompleks pertokoan Sarinah yang menimbulkan perbincangan dan memicu sejumlah pengamat seni rupa untuk mengadakan penelitian sejarah.
Selain konteks sejarah, tentunya ada konteks estetik yang kemudian diteliti oleh Iwan Yusuf dengan mempelajari foto-foto relief dan citra tiga dimensi karya ini.
Citra delapan sosok laki-laki tegap, gempal, bercaping, memikul atau menunggui berbagai jenis hasil panen dan tujuh perempuan berkebaya, menyunggi penampan besar di atas kepala atau membawa keranjang berisi hasil bumi di bawah pinggang membentuk gambaran utama relief. Sosok-sosok ini berlatar suasana pedesaan, gunung dan cerobong pabrik.
Editor: Nirmala Aninda
Pemilik dan Pengelola Nadi Gallery, Biantoro Santoso, menuturkan ruang seperti Distrik Seni yang ada di Sarinah masih kurang di Jakarta. Jadi, dia mengaku senang dengan keberadaan platform kreatif ini.
"Saya berharap distrik seni ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan yang dicita-citakan, bisa ramai dan yang lainnya supaya nantinya balik lagi, seni rupa di Jakarta bisa lebih bergairah," katanya.
Tidak hanya itu, dia juga berharap distrik seni ini dapat membuat generasi-generasi yang lebih muda menjadi suka dengan seni.
Adapun terkait dengan kemungkinan distrik seni dapat bekerja sama dengan galeri seni rupa dalam memamerkan koleksi galeri, dia menuturkan belum tahu rencana pengelola distrik seni ini.
"Mestinya ada kemungkinan bisa juga kerja sama dengan galeri-galeri. Terlepas bisa atau tidak, pokoknya ada ini sangat bermanfaat bagi dunia seni rupa," katanya.
Sementara itu, dalam catatan pameran, Farah Wardani menuturkan Distrik Seni adalah sebuah platform proyek seni yang mencoba menjawab kebutuhan ruang pemberdayaan, inovasi dan perkembangan marketplace serta ekosistem seni rupa Jakarta, yang selama ini sangat minim wadahnya baik di Jakarta maupun Nusantara.
Distrik Seni mengembangkan konsep placemaking dan kolaborasi ekosistem seni untuk menjadi wadah berkreasi, eksperimentasi, dan distribusi serta penjualan karya.
Mereka memberdayakan ruang-ruang publik dan marketplace menjadi sebuah tempat sosialisasi, aktivasi, engagement dan pertemuan antara ekosistem seni dengan dunia bisnis, media, pendidikan, pemerintah dan komunitas. Distrik seni diharapkan dapat mendekatkan ekosistem seni ke publik luas.
Untuk diketahui, pada Senin 21 Maret 2022, karya Iwan Yusuf beserta gambaran tentang program Distrik Seni X Sarinah dapat dinikmati oleh para undangan. Distrik Seni x Sarinah akan dibuka untuk publik pada 1 Juni 2022.
Dalam rangka pembukaan distrik seni, karya seniman Iwan Yusuf berjudul Studi Relief dalam Jaring juga turut dipamerkan.
Karya ini dibuat dari beragam fakta artistik pada temuan Iwan Yusuf dalam relief yang ditemukan di Sarinah. Seniman itu tergugah untuk membuat koreksi sekaligus alih wahana dari relief patung beton ke permainan ilusif medium jaring.
Studi Relief dalam Jaring merupakan replika dari relief yang ditemukan tanpa sengaja di lantai dasar kompleks pertokoan Sarinah yang menimbulkan perbincangan dan memicu sejumlah pengamat seni rupa untuk mengadakan penelitian sejarah.
Selain konteks sejarah, tentunya ada konteks estetik yang kemudian diteliti oleh Iwan Yusuf dengan mempelajari foto-foto relief dan citra tiga dimensi karya ini.
Citra delapan sosok laki-laki tegap, gempal, bercaping, memikul atau menunggui berbagai jenis hasil panen dan tujuh perempuan berkebaya, menyunggi penampan besar di atas kepala atau membawa keranjang berisi hasil bumi di bawah pinggang membentuk gambaran utama relief. Sosok-sosok ini berlatar suasana pedesaan, gunung dan cerobong pabrik.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.