Film Dokumenter Gelora: Magnumentary of Gedung Saparua, Tampilkan Kisah Solidaritas Komunitas Musik di Bandung
07 June 2021 |
15:38 WIB
Media alternatif Rich Music bekerja sama dengan Hazed Production untuk menggarap film dokumenter Gelora: Magnumentary of Gedung Saparua yang bercerita tentang perjalanan komunitas musik rock dan metal di Gedung Saparua Bandung.
Digarap oleh sutradara Alvin Yunata, film tersebut telah dipastikan akan tayang di website resmi Rich Music, Extreme Moshpit, Vidio, Loket dan Rock Nation mulai 15 Juni 2021 mendatang.
Selain itu, untuk menyambut film dokumenter, penayangan perdana secara terbatas dan taat protokol kesehatan diadakan di tiga kota yaitu pada 6 Juni di CGV Grand Indonesia, Jakarta dan kemudian disusul pemutaran spesial di Bandung pada 7 Juni dan Medan pada 8 Juni mendatang.
Berdurasi kurang lebih satu jam, film dokumenter tersebut juga dihadirkan untuk mengapresiasi sejarah skena rock-metal di Indonesia yang melibatkan musisi berbagai generasi seperti Sam Bimbo, Arian13 (vokalis Seringai), Dadan Ketu (Manager Burgerkill/Riotic Records), Candil (mantan vokalis Seurieus), Fadli Aat (Diskoria), Idhar Resmadi (jurnalis musik) dan masih banyak lagi.
Film dokumenter tersebut juga menunjukkan kekuatan solidaritas komunitas musik di Bandung yang senantiasa aktif berkreasi untuk menaklukan segala pandangan negatif masyarakat umum di masa lalu.
Segala tantangan dan hambatan dilewati bersama-sama untuk kemudian membesar menjadi sebuah industri musik yang kita kenal sekarang. Kepedulian yang sudah lama sejak ada inilah yang berusaha dibangkitkan kembali melalui inspirasi kejayaan sebelumnya.
GOR Saparua sendiri adalah bukti tuntas dari semangat tak kenal menyerah yang ditampilkan oleh pegiat musik Bandung. Alvin sebagai sutradara juga mencatat bahwa acara musik di Saparua sudah ada sejak tahun 1963.
Dimulai oleh Aneka Nada, band yang diperkuat oleh Sam dan Acil Bimbo juga Guntur Soekarno Putra hingga kemudian dimaksimalkan penggunaannya oleh generasi berikutnya terutama angkatan 90-an.
Editor: Indyah Sutriningrum
Dok. Rich Music
Selain itu, untuk menyambut film dokumenter, penayangan perdana secara terbatas dan taat protokol kesehatan diadakan di tiga kota yaitu pada 6 Juni di CGV Grand Indonesia, Jakarta dan kemudian disusul pemutaran spesial di Bandung pada 7 Juni dan Medan pada 8 Juni mendatang.
Proses dibalik layar pembuatan film (Dok. Rich Music)
Film dokumenter tersebut juga menunjukkan kekuatan solidaritas komunitas musik di Bandung yang senantiasa aktif berkreasi untuk menaklukan segala pandangan negatif masyarakat umum di masa lalu.
Segala tantangan dan hambatan dilewati bersama-sama untuk kemudian membesar menjadi sebuah industri musik yang kita kenal sekarang. Kepedulian yang sudah lama sejak ada inilah yang berusaha dibangkitkan kembali melalui inspirasi kejayaan sebelumnya.
GOR Saparua sendiri adalah bukti tuntas dari semangat tak kenal menyerah yang ditampilkan oleh pegiat musik Bandung. Alvin sebagai sutradara juga mencatat bahwa acara musik di Saparua sudah ada sejak tahun 1963.
Dimulai oleh Aneka Nada, band yang diperkuat oleh Sam dan Acil Bimbo juga Guntur Soekarno Putra hingga kemudian dimaksimalkan penggunaannya oleh generasi berikutnya terutama angkatan 90-an.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.