Apple Rilis Emoji Pria Hamil di Update iOS Beta, Begini Penjelasannya

Belum lama ini, raksasa teknologi Amerika Serikat, Apple, merilis pembaruan sistem operasi iOS 15.4 Beta, yang ditujukan bagi para pengembang. Dalam pembaruan itu, perusahaan merilis emoji-emoji anyar yang malah mendapatkan banyak sorotan. 

Dalam update iOS 15.4 Beta tersebut, total ada 37 emoji baru yang ditambahkan. Beberapa di antaranya mendapatkan banyak perhatian dan kontroversi. Itu adalah emoji yang menggambarkan seorang pria sedang mengandung atau hamil. 
Dilansir dari Emojipedia, apa yang tampak seperti seorang pria sedang hamil disebut merupakan bagian dari upaya banyak perusahaan untuk mengenalkan emoji dengan berbagai varian gender yang ada. 

“Sejak 2019, banyak vendor telah berupaya untuk menawarkan ke setiap orang emoji dengan tiga varian gender yang berbeda: satu laki-laki, satu perempuan, dan satu dengan gender non-spesifik,” tulis Emojipedia. 

Pernyataan tersebut melanjutkan bahwa pada pengujian Beta-nya, Apple melanjutkan tren tersebut dengan menambahkan dua emoji gender netral dalam bentuk seseorang dengan mahkota, orang hamil, dan juga menambahkan satu emoji baru yakni pria hamil. 

Mengutip laporan Gadgets Now, upaya perusahaan yang menghadirkan emoji tersebut telah menimbulkan kontroversi. Banyak pengamat budaya menyebut bahwa emoji pria hamil menghilangkan batasan antara wanita dan pria atau bahkan menyatakan ini merupakan tindakan yang tidak memanusiakan perempuan. 

Emoji hamil sebetulnya bukan hal baru untuk beberapa pengguna, karena hal tersebut merupakan bagian dari pembaruan untuk ensiklopedia emoji pada September tahun lalu. Emojipedia juga menghadapi banyak kritik mengenai hal itu. 

Emojipedia yang merupakan bagian dari Unicode Consortium menyatakan bahwa emoji itu dapat digunakan untuk mewakili pria trans, non-biseksual, atau wanita dengan rambut pendek, serta orang yang baru selesai makan dan memiliki perut besar. 

Adapun, rilis final pembaruan iOS dari Apple diperkirakan berlangsung pada Maret atau April mendatang. Bisa jadi, perusahaan melakukan perubahan karena adanya kontroversi atau tetap diterapkan sesuai dengan yang telah dibuat. 

Editor : M R Purboyo