Ini Cara Membedakan Kebutuhan & Keinginan
31 May 2021 |
18:04 WIB
Saat membuka-buka online shop, rasa ingin membeli ini dan itu pasti menghampiri Genhype. Apalagi barang-barang yang didiskon adalah barang-barang yang bermerek.
Rasa ingin membeli ini dan itu memang tidak salah. Akan tetapi, rasa ingin membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan tersebut tidak jarang membuat kondisi keuangan kita kocar-kacir lho.
Nah, perilaku konsumtif yang mirip impulsif tersebut sebenarnya bisa kita kendalikan ya Genhype.
Rosana, Head of Business Support Satu Persen punya caranya nih, dan bisa juga dijadikan contoh dan diimplementasikan oleh Genhype.
Untuk mengendalikan itu, yang paling utama adalah dengan mengubah mindset kita. Genhype harus benar-benar tahu nih mana yang benar-benar menjadi kebutuhan atau hanya sekedar keinginan kita.
Kalau ingin sesuatu, maka pikirkan kembali apakah kita butuh dengan sesuatu itu atau hanya sekedar ingin.
Rosana biasanya mendaftar barang-barang yang menjadi keinginannya. Setelah itu, dia lihat dan pikirkan kembali mana saja barang-barang yang tidak terlalu penting untuk dibeli atau penting untuk dibeli.
"Jadi, kalau misal keinginan, kalau enggak beli sekarang apakah force majour terjadi?" katanya.
Editor: Dika Irawan
Rasa ingin membeli ini dan itu memang tidak salah. Akan tetapi, rasa ingin membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan tersebut tidak jarang membuat kondisi keuangan kita kocar-kacir lho.
Nah, perilaku konsumtif yang mirip impulsif tersebut sebenarnya bisa kita kendalikan ya Genhype.
Rosana, Head of Business Support Satu Persen punya caranya nih, dan bisa juga dijadikan contoh dan diimplementasikan oleh Genhype.
Untuk mengendalikan itu, yang paling utama adalah dengan mengubah mindset kita. Genhype harus benar-benar tahu nih mana yang benar-benar menjadi kebutuhan atau hanya sekedar keinginan kita.
Kalau ingin sesuatu, maka pikirkan kembali apakah kita butuh dengan sesuatu itu atau hanya sekedar ingin.
Rosana biasanya mendaftar barang-barang yang menjadi keinginannya. Setelah itu, dia lihat dan pikirkan kembali mana saja barang-barang yang tidak terlalu penting untuk dibeli atau penting untuk dibeli.
"Jadi, kalau misal keinginan, kalau enggak beli sekarang apakah force majour terjadi?" katanya.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.