Adaptasi Perubahan Masyarakat Menjadi Isu Penting di Kongres Ikatan Psikolog Klinis Indonesia
25 November 2021 |
14:28 WIB
Desyinta Nuraini
Jurnalis Hypeabis.id
Era teknologi 5.0 ditambah adanya pandemi Covid-19, menjadi katalisator perubahan yang sangat cepat. Perubahan kondisi yang drastis ini membuat banyak individu mengalami permasalahan dalam beradaptasi hingga berpengaruh pada kesehatan mental. Hal ini menjadi salah satu yang akan dibahas dalam Kongres Nasional IV Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia pada 27-28 November 2021 yang mengangkat tema Peran Psikolog Klinis untuk Kesehatan Jiwa Masyarakat lndonesia.
Ketua Umum IPK Indonesia Dr. Indria Laksmi Gamayanti mengatakan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat, pandemi Covid-19 yang tidak kunjung redam, dan perubahan masyarakat baik dari segi perilaku dan norma-norma yang dimiliki, membuat psikolog klinis harus dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut.
Ketua Umum IPK Indonesia Dr. Indria Laksmi Gamayanti mengatakan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat, pandemi Covid-19 yang tidak kunjung redam, dan perubahan masyarakat baik dari segi perilaku dan norma-norma yang dimiliki, membuat psikolog klinis harus dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut.
Ketua Umum IPK Indonesia Dr. Indria Laksmi Gamayanti
Oleh sebab itu, area layanan psikolog klinis mulai dari promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pun menurutnya perlu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di era teknologi 5.0.
“Layanan psikologi yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak hanya berbatas pada cara lama dan baku serta harus dengan tatap muka,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/11/2021).
Dalam menghadapi perubahan ini, Gamayanti berharap psikolog klinis dapat menambah informasi, pengetahuan, dan terbuka mengenai berbagai kondisi dan trend masa kini. Psikolog menurutnya juga memiliki peran besar untuk melibatkan diri secara aktif dalam kerja nasional yang mendukung pemerintah untuk membangun masyarakat Indonesia yang unggul dan sehat mental.
Adapun Kongres Nasional IV IPK Indonesia yang akan berlangsung di Yogyakarta terdiri atas rangkaian kegiatan ilmiah dan sidang organisasi. Tujuannya membuat perencanaan strategis terkait peran IPK sebagai organisasi profesi maupun peran psikolog klinis secara umum dalam menghadapi tantangan di masa mendatang, memfasilitasi edukasi berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan serta kompetensi anggota, serta mengevaluasi perjalanan IPK dan memilih kepengurusan yang baru.
Acara ini akan menghadirkan sejumlah narasumber kunci, salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Editor: Dika Irawan
“Layanan psikologi yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak hanya berbatas pada cara lama dan baku serta harus dengan tatap muka,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/11/2021).
Dalam menghadapi perubahan ini, Gamayanti berharap psikolog klinis dapat menambah informasi, pengetahuan, dan terbuka mengenai berbagai kondisi dan trend masa kini. Psikolog menurutnya juga memiliki peran besar untuk melibatkan diri secara aktif dalam kerja nasional yang mendukung pemerintah untuk membangun masyarakat Indonesia yang unggul dan sehat mental.
Adapun Kongres Nasional IV IPK Indonesia yang akan berlangsung di Yogyakarta terdiri atas rangkaian kegiatan ilmiah dan sidang organisasi. Tujuannya membuat perencanaan strategis terkait peran IPK sebagai organisasi profesi maupun peran psikolog klinis secara umum dalam menghadapi tantangan di masa mendatang, memfasilitasi edukasi berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan serta kompetensi anggota, serta mengevaluasi perjalanan IPK dan memilih kepengurusan yang baru.
Acara ini akan menghadirkan sejumlah narasumber kunci, salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.