Ramai Brand Lokal Mejeng di Billboard Times Square, Begini Kata Pakar Marketing
06 October 2021 |
18:08 WIB
Luke Andaresta
Jurnalis Hypeabis.id
Belakangan ini banyak artis dan brand lokal yang mejeng di Billboard Times Square New York dan menjadi topik perbincangan warganet di media sosial. Pada Maret 2021, merek fesyen Erigo menampilkan sepuluh artis Tanah Air sekaligus untuk tampil di Billboard Times Square.
Kesepulah itu yakni Luna Maya, Gading Marten, Arief Muhammad, Rachel Vennya, Enzy Storia, Deni Sumargo, Febby Rastanty, Oemar Daniel, Alika Islamadina, Ayla Dimitri, dan Reza Chandika.
Pada Agustus 2021, ada juga 16 brand fesyen lokal yang tampil di antaranya Soleram, BohoPanna, Sabine and Heem, Nona Rara, Nyonya Nursing Wear dan Letter In Pine. Lalu yang terbaru ada aplikasi investasi Ajaib yang juga ikut muncul di Billboard Times Square.
Upaya itu disebut sebagai salah satu strategi untuk mendorong brand lokal untuk memperluas pasar dan bersaing di pasar global. Namun, apakah hal itu efektif untuk dilakukan?
Pakar Marketing Yuswohady mengatakan tidak bisa sebuah brand lokal bisa menembus pasar global hanya dengan beriklan di Times Square sekali atau dua kali waktu apalagi kalau brand tersebut tidak memiliki toko yang menjual produknya di New York. Perlu jam terbang yang cukup panjang dalam mengiklankan suatu produk agar bisa betul-betul dikenal.
“Kalau tujuannya going global, sama saja seperti garemin air laut. Beberapa brand lokal yang sudah mendunia seperti Indomie saja butuh beriklan selama berpuluh tahun untuk akhirnya bisa dikenal,” ujarnya saat dihubungi Hypeabis.id, Selasa (5/10).
Menurutnya, brand-brand lokal yang muncul di Times Square itu sebenarnya sebuah strategi yang bukan untuk memperluas market global, melainkan agar mendapatkan image global. Artinya, agar orang bisa melihat bahwa brand itu sudah mendunia.
“Ketika itu difoto dan diunggah di media sosial, maka antusias atau reach dari market Indonesia kan menjadi luar biasa dan viral. Orang-orang menilai bahwa brand itu sudah global karena sudah ngiklan di Times Square,” tambahnya.
Dengan image global yang sudah terbangun tersebut, dia mengatakan bahwa akan muncul sebuah brand connection, yakni koneksi antara konsumen dengan sebuah brand.
“Dengan begitu, akan ada sebuah brand connection. Dalam hal ini adalah rasa bangga karena memakai produk yang sudah tampil di Times Square,” ujarnya.
Kesepulah itu yakni Luna Maya, Gading Marten, Arief Muhammad, Rachel Vennya, Enzy Storia, Deni Sumargo, Febby Rastanty, Oemar Daniel, Alika Islamadina, Ayla Dimitri, dan Reza Chandika.
Pada Agustus 2021, ada juga 16 brand fesyen lokal yang tampil di antaranya Soleram, BohoPanna, Sabine and Heem, Nona Rara, Nyonya Nursing Wear dan Letter In Pine. Lalu yang terbaru ada aplikasi investasi Ajaib yang juga ikut muncul di Billboard Times Square.
Upaya itu disebut sebagai salah satu strategi untuk mendorong brand lokal untuk memperluas pasar dan bersaing di pasar global. Namun, apakah hal itu efektif untuk dilakukan?
Pakar Marketing Yuswohady mengatakan tidak bisa sebuah brand lokal bisa menembus pasar global hanya dengan beriklan di Times Square sekali atau dua kali waktu apalagi kalau brand tersebut tidak memiliki toko yang menjual produknya di New York. Perlu jam terbang yang cukup panjang dalam mengiklankan suatu produk agar bisa betul-betul dikenal.
“Kalau tujuannya going global, sama saja seperti garemin air laut. Beberapa brand lokal yang sudah mendunia seperti Indomie saja butuh beriklan selama berpuluh tahun untuk akhirnya bisa dikenal,” ujarnya saat dihubungi Hypeabis.id, Selasa (5/10).
Aplikasi investasi Ajaib tampil di Billboard Times Square New York (Dok. Ajaib/Instagram)
Menurutnya, brand-brand lokal yang muncul di Times Square itu sebenarnya sebuah strategi yang bukan untuk memperluas market global, melainkan agar mendapatkan image global. Artinya, agar orang bisa melihat bahwa brand itu sudah mendunia.
“Ketika itu difoto dan diunggah di media sosial, maka antusias atau reach dari market Indonesia kan menjadi luar biasa dan viral. Orang-orang menilai bahwa brand itu sudah global karena sudah ngiklan di Times Square,” tambahnya.
Dengan image global yang sudah terbangun tersebut, dia mengatakan bahwa akan muncul sebuah brand connection, yakni koneksi antara konsumen dengan sebuah brand.
“Dengan begitu, akan ada sebuah brand connection. Dalam hal ini adalah rasa bangga karena memakai produk yang sudah tampil di Times Square,” ujarnya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.