Teluk Lembeh (Sumber gambar: Wonderful Kemenparekraf RI)

Menyambangi Teluk Lembeh, Permata Tersembunyi di Timur Sulawesi

10 June 2025   |   17:05 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Di ujung timur Sulawesi Utara, tersembunyi sebuah teluk yang tenang nan jauh dari hiruk-pikuk kota dan polusi. Namanya Teluk Lembeh, terletak di Pulau Lembeh, Bitung, sebuah kawasan yang mungkin belum setenar Bali atau Raja Ampat, tetapi memiliki tawaran keindahan keindahan yang luar biasa dalam dunia baharinya.
 
Nuansa di Pulau Lembeh mencerminkan keindahan alam yang sebenarnya. Udara terasa segar, suasana tenang, dan pemandangan hijau tersaji sejauh mata memandang. Teluk Lembeh menyambut dengan perairan tenang dan hutan mangrove yang rimbun.

Hutan ini menjadi  pelindung ekosistem laut dan ruang alami yang menyegarkan mata. Sebuah jalur kayu sederhana membelah hutan dibuat agar pengunjung bisa merasakan berjalan di tengah vegetasi mangrove sambil menikmati suara alam.

Baca juga: Mengintip Pesona 'Raja Ampat Baru' di Pulau Tawale
 
Tak jauh dari hutan mangrove, pantai-pantai kecil membentang. Pasir putih yang lembut berpadu dengan air laut yang bening ini menjadi tempat ideal untuk bersantai, berenang, atau sekadar menikmati matahari pagi. Beberapa area memiliki spot foto alami dengan latar belakang tebing karang dan pepohonan hijau yang cocok bagi yang ingin mengabadikan momen.
 
Namun, keajaiban sesungguhnya dari Teluk Lembeh tersembunyi di bawah lautnya. Perairan di sekitar teluk ini merupakan bagian dari Selat Lembeh yang dikenal dunia sebagai salah satu destinasi muck diving terbaik. Di sini, penyelam dari seluruh dunia datang untuk mencari makhluk laut unik seperti flamboyant cuttlefish hingga mimic octopus, serta spesies kecil yang jarang ditemukan di tempat lain.
 

Teluk Lambeh (Sumber gambar: Wonderful Kemenparekraf RI)

Teluk Lembeh (Sumber gambar: Wonderful Kemenparekraf RI)

Dasar laut yang berpasir gelap mungkin tampak biasa. Namun, ini justru menjadi rumah bagi ribuan spesies kecil yang menakjubkan. Penuhnya kehidupan di dalam laut membuat destinasi ini makin dilirik penyelam hingga fotografer bawah laut.
 
Bagi yang tidak menyelam, snorkeling bisa menjadi alternatif yang menyenangkan. Air yang tenang membuat aktivitas ini cocok dilakukan bahkan oleh pemula. Selain itu, wisata sejarah bawah laut juga menjadi daya tarik tersendiri.

Di beberapa titik penyelaman, terdapat bangkai kapal dan sisa-sisa peninggalan Perang Dunia II yang kini telah berubah menjadi terumbu karang buatan yang indah. Selat Lembeh sendiri menjadi saksi bisu dari banyaknya kapal kargo Jepang yang karam selama Perang Dunia II.
 
Terlepas dari kekayaan lautnya, kawasan ini juga menyimpan kekayaan budaya lokal. Masyarakat sekitar dikenal ramah dan terbuka terhadap wisatawan. Banyak yang bekerja sebagai nelayan atau pemandu lokal yang dengan senang hati membagikan cerita-cerita tentang sejarah pulau, laut, hingga berbagai spot-spot tersembunyi.

Teluk Lambeh (Sumber gambar: Wonderful Kemenparekraf RI)

Teluk Lembeh (Sumber gambar: Wonderful Kemenparekraf RI)

Tak cukup waktu sehari, bermalam di Teluk Lembeh bukanlah ide buruk. Bagi yang ingin menginap, tersedia beberapa penginapan sederhana di tepi pantai. Saat malam hari, Teluk Lembeh begitu sunyi tanpa cahaya kota, hanya ada  langit malam dengan jutaan bintang. Suara ombak dan semilir angin laut menciptakan suasana yang sempurna untuk menenangkan pikiran dan mengisi kembali energi.
 
Waktu terbaik untuk mengunjungi Teluk Lembeh adalah pada musim kemarau, antara bulan April hingga Oktober. Pada waktu ini, cuaca cenderung cerah, ombak tenang, dan visibilitas bawah laut berada pada kondisi terbaiknya.
 
Perjalanan menuju Teluk Lembeh dimulai dari Kota Manado, dilanjutkan ke Kota Bitung melalui jalan darat selama kurang lebih 1 jam. Setibanya di Dermaga Ruko Pateten, nelayan dan pemandu dengan perahu kayu siap membawa pengunjung menyeberangi Selat Lembeh dalam waktu sekitar 15 menit.

Selama perjalanan laut yang singkat, sajian pemandangan alam yang begitu kaya mulai dari air laut biru jernih, pegunungan di kejauhan, hingga aktivitas nelayan lokal siap menambah pengalaman wisata bahari.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

Estimasi Biaya Paket Tur Liburan ke Raja Ampat, Tiket Pesawat sampai Akomodasi

BERIKUTNYA

5 Istilah Tren Busana ke Kantor yang Modis, Smart Casual sampai Office Siren

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: