Xiaomi Kuasai Pasar Smartwatch Awal Tahun 2025, Apple Turun Takhta 

Makin tingginya kesadaran masyarakat untuk gaya hidup yang lebih aktif, mendorong permintaan terhadap perangkat teknologi pendukung kian tinggi. Ini termasuk gelang pintar (wearable band/smartwatch) yang tercatat mengalami kenaikan pada awal tahun ini, tepatnya sepanjang kuartal pertama 2025. 

Laporan terbaru dari firma riset Canalys -yang sekarang menjadi bagian dari Omdia- mencatat bahwa pasar wearable band secara global tumbuh sebesar 13 persen pada kuartal pertama tahun ini. Dari sisi jumlah, angkanya mencapai 46,6 juta unit di seluruh dunia untuk seluruh kategori (basic bands, basic watches, dan smartwatches). 

Riset Manajer Canalys, Cynthia Chen, mengatakan secara umum pasar kategori perangkat ini tumbuh karena vendor mempercepat pengembangan platform dan layanan untuk meningkatkan pendapatan berulang dan retensi pengguna. 

“Dengan profitabilitas perangkat teknologi yang tertekan, pasar perangkat wearable band bergeser dari yang dipimpin perangkat keras menjadi didorong oleh ekosistem,” katanya dalam keterangan resmi. 

Baca juga: Rekomendasi 5 Smartwatch Terbaik dengan Fitur NFC 

Menariknya, pada awal 2025, raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple, yang pada periode sebelumnya merajai pasar di kategori ini harus turun takhta. Posisi puncaknya kini ditempati oleh perusahaan asal China, Xiaomi dengan total sebanyak 8,7 juta unit atau sekitar 19 persen pangsa pasar.  

Jack Leathem, Analis Canalys, mengatakan hal tersebut bisa terjadi lantaran Xiaomi mengirimkan band paling dapat diandalkan untuk pertama kalinya sejak kuartal pertama 2021, serta didorong oleh portofolio yang luas dan integrasi lebih mendalam melalui HyperOS. 

Dia menilai, perusahaan tersebut telah meningkatkan seri Mi Band dan Redmi Watch dengan desain yang segar dan kemampuan data yang canggih, menghadirkan fitur-fitur komprehensif pada segmen harga yang lebih rendah, dan meningkatkan proposisi nilainya. 

“Pertumbuhannya juga didukung oleh koordinasi multi-kategori yang efektif dan harga yang kompetitif, khususnya di negara-negara berkembang,” katanya dalam pernyataan resminya. 

Sementara itu, posisi kedua ditempati oleh Apple dengan kue sebesar 16 persen. Berdasarkan data Canalys, perusahaan pembuat iPhone itu mengirimkan sebanyak 7,6 juta Apple Watch pada tiga bulan pertama tahun 2025. 

Tiga besar penguasa wearable band global dilengkapi oleh raksasa teknologi China yakni Huawei. Perusahaan berhasil mempertahankan kinerja yang solid dari seri GT dan Fit yang dimiliki, bersamaan juga dengan peluncuran global aplikasi Huawei Health. Mereka tercatat mengirimkan 7,1 juta unit atau menguasai 15 persen pasar. 

Berikut data top vendor smartwatch dan wearable band kuartal pertama 2025. 

1. Xiaomi 8,7 juta 19 persen 
2. Apple 7,6 juta 16 persen 
3. Huawei 7,1 juta 15 persen 
4. Samsung 4,9 juta 11 persen 
5. Garmin 1,8 juta 4 persen 

 

Pertimbangan Membeli Smartwatch 

Laporan Canalys yang sama juga mengungkap beberapa faktor yang menjadi pertimbangan konsumen saat membeli perangkat smartwatch. Dua faktor paling berpengaruh adalah harga (dipilih 18.158 responden) dan ketahanan/daya tahan baterai (14.691 responden). 

Selain itu, faktor-faktor lainnya mencakup fitur pelacakan kesehatan (8.610), merek atau brand (8.290), desain (7.465), sistem operasi (7.237), kemampuan atau ketersediaan seluler (6.449), waktu pengisian daya (6.316), tampilan (5.640), GPS dan pelacakan lokasi (5.297), dan fitur olahraga (4.863). 

Canalys mencatat, secara umum, persaingan di pasar wearable band dan smartwatch akan semakin berpusat pada kekuatan ekosistem dan kedalaman layanan, bukan sekadar pada perangkat kerasnya. Selain itu, fitur utama seperti pelacakan kesehatan dan pelatihan kebugaran akan terus menjadi tuntutan untuk lebih mudah dan sesuai kebutuhan pengguna. 

Baca juga: 7 Rekomendasi Smartwatch Android, Harga Mulai dari Rp209.000

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)