Perkiraan Gaji Cak Lontong sebagai Komisaris Ancol, Bisa Ratusan Juta Per Bulan
28 April 2025 |
19:30 WIB
Komedian Cak Lontong, resmi ditunjuk sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Selain dirinya, nama-nama lain yang juga ditunjuk sebagai komisaris Ancol ada mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, dan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
Keputusan ini diumumkan setelah dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat, 25 April 2025. Dengan demikian, Cak Lontong akan menggantikan Sofyan Abdul Djalil dan Henky Wijaya yang telah mengundurkan diri dari posisi komisaris utama dan komisaris pada 24 dan 25 April 2025.
Baca juga: Komedian Cak Lontong jadi Komisaris Ancol, Ini Profil dan Rekam Jejaknya di Dunia Hiburan
Menurut penjelasan resmi dari Corporate Communication PJAA, Daniel Windriatmoko, pengangkatan Cak Lontong sebagai komisaris tidak hanya sebatas meningkatkan popularitas, tetapi merupakan bagian dari strategi besar perusahaan untuk memperkuat pengawasan, meningkatkan daya tarik publik, serta mendorong inovasi dan pengembangan bisnis pariwisata yang lebih kreatif.
Memiliki karier cemerlang di industri hiburan Tanah Air, tak sedikit yang penasaran kira-kira berapa gaji beserta bonus, insentif, tunjangan, dan lain-lain yang akan diterima oleh Cak Lontong.
Sebagai informasi, Cak Lontong dikenal memiliki tarif tinggi di dunia hiburan. Dia pernah disebut-sebut memiliki tarif sekitar Rp1,5 juta per menit untuk tampil di acara, dan sekitar Rp30 juta per episode untuk program televisi.
Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai angka pastinya, beberapa sumber memperkirakan bahwa remunerasi Cak Lontong dapat mencapai ratusan juta per bulan. Perkiraan tersebut didasarkan pada laporan keuangan perusahaan dan aturan pemerintah yang berlaku.
Berdasarkan Laporan Tahunan 2024 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 79 Tahun 2019 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Pengawas, dan Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta dengan memperhatikan hasil kajian perseroan.
Komponen remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi terdiri atas honorarium bagi Dewan Komisaris atau gaji bagi Direksi, tunjangan, fasilitas, dan tantiem atau insentif kinerja. Adapun pembayaran pajak atas honorarium atau gaji, tunjangan, dan fasilitas ditanggung perseroan, sedangkan tantiem atau insentif kinerja menjadi tanggung jawab masing-masing individu.
Besaran rermunerasi untuk Komisaris Utama ditetapkan sebesar 45 persen dari gaji Direktur Utama, sementara Komisaris lainnya menerima 90 persen dari gaji Komisaris Utama.
Selain gaji pokok, mereka juga bisa mendapatkan tunjangan hari raya, tunjangan transportasi, asuransi purna jabatan, hingga bonus (tantiem) jika perusahaan mencapai target kinerja. Bonus tahunan ini nilainya bisa sangat besar, bahkan mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Baca juga: Rekomendasi Game Paling Bikin Emosi, dari Cat Mario hingga TTS Cak Lontong
Gaji Cak Lontong sebagai komisaris bisa mencapai sekitar Rp300 juta hingga Rp350 juta per bulan. Perhitungan ini didasarkan pada rata-rata pembagian total penghasilan komisaris dari laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya.
Jumlah tersebut belum ditambah tunjangan dan dan bonus lainnya, apabila ada. Besaran pastinya tentu akan mengikuti kebijakan perusahaan dan kinerja keuangan Ancol ke depannya.
Keputusan ini diumumkan setelah dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat, 25 April 2025. Dengan demikian, Cak Lontong akan menggantikan Sofyan Abdul Djalil dan Henky Wijaya yang telah mengundurkan diri dari posisi komisaris utama dan komisaris pada 24 dan 25 April 2025.
Baca juga: Komedian Cak Lontong jadi Komisaris Ancol, Ini Profil dan Rekam Jejaknya di Dunia Hiburan
Menurut penjelasan resmi dari Corporate Communication PJAA, Daniel Windriatmoko, pengangkatan Cak Lontong sebagai komisaris tidak hanya sebatas meningkatkan popularitas, tetapi merupakan bagian dari strategi besar perusahaan untuk memperkuat pengawasan, meningkatkan daya tarik publik, serta mendorong inovasi dan pengembangan bisnis pariwisata yang lebih kreatif.
Memiliki karier cemerlang di industri hiburan Tanah Air, tak sedikit yang penasaran kira-kira berapa gaji beserta bonus, insentif, tunjangan, dan lain-lain yang akan diterima oleh Cak Lontong.
Sebagai informasi, Cak Lontong dikenal memiliki tarif tinggi di dunia hiburan. Dia pernah disebut-sebut memiliki tarif sekitar Rp1,5 juta per menit untuk tampil di acara, dan sekitar Rp30 juta per episode untuk program televisi.
Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai angka pastinya, beberapa sumber memperkirakan bahwa remunerasi Cak Lontong dapat mencapai ratusan juta per bulan. Perkiraan tersebut didasarkan pada laporan keuangan perusahaan dan aturan pemerintah yang berlaku.
Berdasarkan Laporan Tahunan 2024 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 79 Tahun 2019 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Pengawas, dan Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta dengan memperhatikan hasil kajian perseroan.
Komponen remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi terdiri atas honorarium bagi Dewan Komisaris atau gaji bagi Direksi, tunjangan, fasilitas, dan tantiem atau insentif kinerja. Adapun pembayaran pajak atas honorarium atau gaji, tunjangan, dan fasilitas ditanggung perseroan, sedangkan tantiem atau insentif kinerja menjadi tanggung jawab masing-masing individu.
Besaran rermunerasi untuk Komisaris Utama ditetapkan sebesar 45 persen dari gaji Direktur Utama, sementara Komisaris lainnya menerima 90 persen dari gaji Komisaris Utama.
Selain gaji pokok, mereka juga bisa mendapatkan tunjangan hari raya, tunjangan transportasi, asuransi purna jabatan, hingga bonus (tantiem) jika perusahaan mencapai target kinerja. Bonus tahunan ini nilainya bisa sangat besar, bahkan mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Baca juga: Rekomendasi Game Paling Bikin Emosi, dari Cat Mario hingga TTS Cak Lontong
Gaji Cak Lontong sebagai komisaris bisa mencapai sekitar Rp300 juta hingga Rp350 juta per bulan. Perhitungan ini didasarkan pada rata-rata pembagian total penghasilan komisaris dari laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya.
Jumlah tersebut belum ditambah tunjangan dan dan bonus lainnya, apabila ada. Besaran pastinya tentu akan mengikuti kebijakan perusahaan dan kinerja keuangan Ancol ke depannya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.