Riset: 94 Persen Masyarakat Indonesia Rutin Olahraga, Ini Preferensinya
02 February 2025 |
20:00 WIB
Mayoritas masyarakat Indonesia kini menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Hal ini terungkap dari hasil riset terbaru Populix bertajuk Understanding Indonesia's Sports Trends. Dilaporkan sebagian besar masyarakat lebih suka olahraga yang mudah dan nyaman dilakukan di mana pun.
Laporan yang melibatkan 1.030 responden itu menemukan 94 persen dari mereka mengaku secara rutin berolahraga setidaknya seminggu sekali. Olahraga yang tidak memerlukan lapangan menjadi yang paling diminati sebagaimana dipilih oleh 90 persen responden, seperti lari (44 persen), bersepeda (32 persen), renang (27 persen), dan gym (26 persen).
Baca juga: Tren Lari di Kalangan Perempuan, Lebih dari Sekadar Olahraga
Posisinya diikuti oleh olahraga yang memerlukan lapangan sebagaimana dipilih oleh 84 persen responden, seperti badminton (56 persen), sepak bola (38 persen), futsal (33 persen), dan bola basket (24 persen).
Hasil survei itu juga menemukan bahwa dua pertimbangan utama masyarakat dalam memilih olahraga yakni mudah dilakukan sebagaimana diakui oleh 65 persen responden, dan bisa menghibur mereka (50 persen). Meskipun, tidak dipungkiri, keterbatasan waktu (67 persen) dan harga yang mahal (39 persen) menjadi dua tantangan untuk rutin berolahraga.
Mayoritas responden mengaku rutin berolahraga 1-2 kali dalam seminggu sebagaimana diakui oleh 68 responden, sementara 23 persen dari mereka berolahraga 3-4 sekali dalam seminggu. Sementara untuk waktu olahraga, kebanyakan memilih pada pagi hari (58 persen), diikuti dengan sore hari (32 persen).
Adapun, rumah menjadi tempat olahraga yang paling banyak dipilih yakni 42 persen, yang menandai bahwa orang-orang cenderung lebih suka latihan fisik yang mudah dan nyaman. Sementara sisanya memilih di lingkungan sekitar rumah (23 persen) dan pusat kebugaran/olahraga (10 persen).
Survei ini juga menyebutkan bahwa hanya 30 persen dari masyarakat yang bergabung dengan komunitas olahraga, dimana sepak bola, badminton, dan futsal menjadi komunitas olahraga yang paling diminati untuk latihan fisik yang memerlukan lapangan.
Pasalnya, ketiga olahraga itu memang membutuhkan lebih banyak pemain, yang mendorong kebutuhan masyarakat untuk bergabung dengan komunitas agar dapat berpartisipasi secara maksimal. Sementara tiga olahraga lainnya yang juga banyak diminati untuk komunitas mereka yakni gym, bersepeda, dan renang.
Dilaporkan juga bahwa lebih dari setengah atau 51 persen responden menyewa lapangan untuk mencari tempat olahraga yang bagus dan nyaman untuk bermain bulu tangkis dan futsal. Mayoritas dari mereka biasanya membayar sekitar Rp100.000 per jam, yang akan dibagi di antara para pemain.
Kebanyakan orang menyewa lapangan olahraga untuk latihan kelompok, biasanya untuk 5-10 orang sebagaimana diakui oleh 50 persen responden. Selain peralatan olahraga yang berkualitas, mereka juga mengutamakan fasilitas kamar mandi dan tempat parkir yang baik, dengan mengutamakan kemudahan dan kenyamanan dalam pengalaman mereka.
Dalam memilih lapangan olahraga yang akan disewa, mayoritas masyarakat lebih mengandalkan informasi dari mulut ke mulut yang biasanya didapatkan dari teman atau keluarga. Beberapa hal yang menjadi pertimbangannya yakni harga sewa (59 persen), ketersediaan waktu (56 persen), kualitas lapangan (56 persen), dan lokasi (53 persen).
Indah Tanip, VP of Research Populix, mengatakan temuan ini didapatkan melalui survei kepada 1.030 responden pada November 2024, dimana mayoritasnya adalah generasi milenial dan Z.
Sebagian besar responden, kata Indah, datang dari kelas pekerja dengan status pernikahan lajang atau menikah dengan anak. Adapun, latar belakang sosial ekonomi responden beragam, namun didominasi oleh kalangan menengah ke atas.
"Meskipun sebagian besar berolahraga secara mandiri, sebagian kecil responden juga tergabung di komunitas olahraga. Komunitasnya pun beragam, baik cabang olahraga berkelompok maupun komunitas olahraga perseorangan seperti gym, bersepeda, berenang, juga lari. Hal ini menunjukkan keseriusan masyarakat dalam menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup," katanya.
Baca juga: Rekomendasi 5 Pakaian Olahraga Brand Lokal yang Nyaman & Fungsional
Editor: Dika Irawan
Laporan yang melibatkan 1.030 responden itu menemukan 94 persen dari mereka mengaku secara rutin berolahraga setidaknya seminggu sekali. Olahraga yang tidak memerlukan lapangan menjadi yang paling diminati sebagaimana dipilih oleh 90 persen responden, seperti lari (44 persen), bersepeda (32 persen), renang (27 persen), dan gym (26 persen).
Baca juga: Tren Lari di Kalangan Perempuan, Lebih dari Sekadar Olahraga
Posisinya diikuti oleh olahraga yang memerlukan lapangan sebagaimana dipilih oleh 84 persen responden, seperti badminton (56 persen), sepak bola (38 persen), futsal (33 persen), dan bola basket (24 persen).
Hasil survei itu juga menemukan bahwa dua pertimbangan utama masyarakat dalam memilih olahraga yakni mudah dilakukan sebagaimana diakui oleh 65 persen responden, dan bisa menghibur mereka (50 persen). Meskipun, tidak dipungkiri, keterbatasan waktu (67 persen) dan harga yang mahal (39 persen) menjadi dua tantangan untuk rutin berolahraga.
Mayoritas responden mengaku rutin berolahraga 1-2 kali dalam seminggu sebagaimana diakui oleh 68 responden, sementara 23 persen dari mereka berolahraga 3-4 sekali dalam seminggu. Sementara untuk waktu olahraga, kebanyakan memilih pada pagi hari (58 persen), diikuti dengan sore hari (32 persen).
Adapun, rumah menjadi tempat olahraga yang paling banyak dipilih yakni 42 persen, yang menandai bahwa orang-orang cenderung lebih suka latihan fisik yang mudah dan nyaman. Sementara sisanya memilih di lingkungan sekitar rumah (23 persen) dan pusat kebugaran/olahraga (10 persen).
Komunitas Olahraga
Survei ini juga menyebutkan bahwa hanya 30 persen dari masyarakat yang bergabung dengan komunitas olahraga, dimana sepak bola, badminton, dan futsal menjadi komunitas olahraga yang paling diminati untuk latihan fisik yang memerlukan lapangan.Pasalnya, ketiga olahraga itu memang membutuhkan lebih banyak pemain, yang mendorong kebutuhan masyarakat untuk bergabung dengan komunitas agar dapat berpartisipasi secara maksimal. Sementara tiga olahraga lainnya yang juga banyak diminati untuk komunitas mereka yakni gym, bersepeda, dan renang.
Dilaporkan juga bahwa lebih dari setengah atau 51 persen responden menyewa lapangan untuk mencari tempat olahraga yang bagus dan nyaman untuk bermain bulu tangkis dan futsal. Mayoritas dari mereka biasanya membayar sekitar Rp100.000 per jam, yang akan dibagi di antara para pemain.
Kebanyakan orang menyewa lapangan olahraga untuk latihan kelompok, biasanya untuk 5-10 orang sebagaimana diakui oleh 50 persen responden. Selain peralatan olahraga yang berkualitas, mereka juga mengutamakan fasilitas kamar mandi dan tempat parkir yang baik, dengan mengutamakan kemudahan dan kenyamanan dalam pengalaman mereka.
Dalam memilih lapangan olahraga yang akan disewa, mayoritas masyarakat lebih mengandalkan informasi dari mulut ke mulut yang biasanya didapatkan dari teman atau keluarga. Beberapa hal yang menjadi pertimbangannya yakni harga sewa (59 persen), ketersediaan waktu (56 persen), kualitas lapangan (56 persen), dan lokasi (53 persen).
Indah Tanip, VP of Research Populix, mengatakan temuan ini didapatkan melalui survei kepada 1.030 responden pada November 2024, dimana mayoritasnya adalah generasi milenial dan Z.
Sebagian besar responden, kata Indah, datang dari kelas pekerja dengan status pernikahan lajang atau menikah dengan anak. Adapun, latar belakang sosial ekonomi responden beragam, namun didominasi oleh kalangan menengah ke atas.
"Meskipun sebagian besar berolahraga secara mandiri, sebagian kecil responden juga tergabung di komunitas olahraga. Komunitasnya pun beragam, baik cabang olahraga berkelompok maupun komunitas olahraga perseorangan seperti gym, bersepeda, berenang, juga lari. Hal ini menunjukkan keseriusan masyarakat dalam menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup," katanya.
Baca juga: Rekomendasi 5 Pakaian Olahraga Brand Lokal yang Nyaman & Fungsional
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.