Profil dan Rekam Jejak Marianne Faithful, Inspirasi di Balik Hits The Rolling Stones
01 February 2025 |
15:29 WIB
Penyanyi, penulis lagu, sekaligus aktris asal Inggris, Marianne Faithfull telah meninggal dunia di London pada Kamis, 30 Januari 2025. Ikon rock era 60-an yang juga berperan besar pada pembuatan sejumlah lagu hits Rolling Stones tersebut mengembuskan napas terakhirnya di usia 78 tahun.
"Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan meninggalnya penyanyi, penulis lagu, dan aktris Marianne Faithfull. Beliau meninggal dunia dengan tenang di London hari ini, ditemani oleh keluarganya. Dia akan sangat dirindukan," demikian pernyataan yang diumumkan oleh keluarganya, dikutip dari BBC.
Baca juga: Setlist Konser Maroon 5 di Jakarta 1 Februari 2025, Perkiraan Total 20 Lagu
Sejak kesehatannya memburuk dalam beberapa tahun terakhir, Faithfull mulai jarang muncul di media. Pada April 2020 lalu dia terjangkit Covid-19 dan dirawat di rumah sakit selama tiga minggu. Beberapa bulan kemudian, dia mengaku menderita efek samping yang secara langsung terkait Covid-19 dan khawatir dia tidak akan pernah bisa bernyanyi lagi.
Namun, Faithfull masih berkesempatan merilis album terakhirnya yang berjudul She Walks in Beauty pada 2021. Sepanjang kariernya, dia telah merilis sekitar 20 album, termasuk album debutnya pada 1965 yang mencakup lagu As Tears Go By.
As Tears Go By ditulis oleh Mick Jagger dan Keith Richards dari The Rolling Stones, menjadikannya sebagai lagu ikonik yang mempopulerkan namanya. Setelah kepergian Faithfull, Mick Jagger vokalis The Rolling Stones mengungkapkan kesedihannya.
"Saya sangat sedih mendengar kematian Marianne Faithfull, dia adalah bagian dari hidup saya selama ini, dia adalah teman yang luar biasa, penyanyi yang cantik, dan aktris yang hebat," tulis Jagger di Instagram.
Faithfull memulai karier menyanyinya sebagai pemusik folk-pop pada 1964. Dia ditemukan oleh produser Andrew Loog Oldham, yang juga merupakan manajer The Rolling Stones. Single debutnya, As Tears Go By, yang ditulis oleh Mick Jagger, Keith Richards, dan Oldham, menjadi hit besar dan menjadikannya sebagai salah satu ikon British Invasion.
Sejak 1966 hingga 1970, Faithful memiliki hubungan romantis dengan dengan Mick Jagger. Selama periode ini, dia terlibat dalam berbagai proyek musik The Rolling Stones. Kisah cintanya dengan Mick Jagger menjadikannya inspirasi bagi beberapa lagu hits mereka seperti Wild Horses dan You Can't Always Get What You Want.
Faithfull juga berkontribusi langsung dalam karya The Rolling Stones, misalnya menyumbangkan vokal latar untuk lagu Sympathy for the Devil dari album Beggars Banquet (1968). Dia juga yang memperkenalkan Jagger pada novel Rusia berjudul The Master and Margarita karya Mikhail Bulgakov yang menjadi inspirasi bagi lagu hits tersebut.
Selain itu, Faithfull juga ikut menulis lagu Sister Morphine, yang pertama kali dirilis sebagai singel pada 1969, kemudian direkam ulang oleh The Rolling Stones untuk album mereka, Sticky Fingers (1971).
Sayangnya pada awal 1970-an, Faithfull mengalami kemunduran dalam kariernya. Kecanduannya pada heroin membuatnya kehilangan rumah dan hak asuh atas putranya, Nicholas. Suaranya juga berubah drastis karena efek penggunaan narkoba dan gaya hidup keras.
Setelah melewati masa-masa kelam tersebut, Faithfull berhasil mengatasi kecanduannya dan kembali ke dunia musik dengan merilis album Broken English pada 1979. Album ini menandai transformasi suaranya menjadi lebih serak dan matang, mencerminkan pengalaman hidupnya yang penuh gejolak.
Lagu The Ballad of Lucy Jordan dalam album tersebut menjadi salah satu karya musiknya yang paling banyak menduduki tangga lagu. Lagu ini ditampilkan dalam soundtrack film Montenegro, Tarnation, dan Thelma & Louise.
Setelah itu, Faithfull terus berkarya dengan merilis beberapa album yang diakui secara kritis, seperti Strange Weather (1987) dan Before the Poison (2004), yang merupakan kolaborasi dengan Nick Cave dan PJ Harvey. Dia juga berkolaborasi dengan berbagai musisi terkenal, termasuk Metallica dalam lagu The Memory Remains pada 1997.
Selain karier musiknya, Faithfull juga aktif di dunia akting, dia tampil dalam film-film berjudul Marie Antoinette (2006), Irina Palm (2007), Faces in the Crowd (2011), dan lainnya. Faithfull juga menulis tiga buku tentang kehidupannya yaitu Faithfull: An Autobiography (1994), Memories, Dreams & Reflections (2007), dan Marianne Faithfull: A Life on Record (2014)
Di tengah kesuksesannya, dia menghadapi berbagai masalah kesehatan, termasuk hepatitis C, kanker payudara, dan pada 2020 terinfeksi COVID-19. Meskipun demikian, dia tetap berkarya dan mempertahankan pengaruhnya dalam industri musik. Marianne Faithfull berpulang pada 30 Januari 2025 di London pada usia 78 tahun.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
"Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan meninggalnya penyanyi, penulis lagu, dan aktris Marianne Faithfull. Beliau meninggal dunia dengan tenang di London hari ini, ditemani oleh keluarganya. Dia akan sangat dirindukan," demikian pernyataan yang diumumkan oleh keluarganya, dikutip dari BBC.
Baca juga: Setlist Konser Maroon 5 di Jakarta 1 Februari 2025, Perkiraan Total 20 Lagu
Sejak kesehatannya memburuk dalam beberapa tahun terakhir, Faithfull mulai jarang muncul di media. Pada April 2020 lalu dia terjangkit Covid-19 dan dirawat di rumah sakit selama tiga minggu. Beberapa bulan kemudian, dia mengaku menderita efek samping yang secara langsung terkait Covid-19 dan khawatir dia tidak akan pernah bisa bernyanyi lagi.
Namun, Faithfull masih berkesempatan merilis album terakhirnya yang berjudul She Walks in Beauty pada 2021. Sepanjang kariernya, dia telah merilis sekitar 20 album, termasuk album debutnya pada 1965 yang mencakup lagu As Tears Go By.
As Tears Go By ditulis oleh Mick Jagger dan Keith Richards dari The Rolling Stones, menjadikannya sebagai lagu ikonik yang mempopulerkan namanya. Setelah kepergian Faithfull, Mick Jagger vokalis The Rolling Stones mengungkapkan kesedihannya.
"Saya sangat sedih mendengar kematian Marianne Faithfull, dia adalah bagian dari hidup saya selama ini, dia adalah teman yang luar biasa, penyanyi yang cantik, dan aktris yang hebat," tulis Jagger di Instagram.
Profil dan Rekam Jejak Marianne Faithfull
Wanita pemilik nama asli Marianne Evelyn Gabriel Faithfull tersebut lahir di Hampstead, London, Inggris pada 29 Desember 1946. Ayahnya, Mayor Robert Glynn Faithfull, adalah seorang perwira intelijen Inggris dan profesor sastra Italia di Bedford College, Universitas London. Sementara ibunya, Eva, adalah putri dari Artur Wolfgang, Ritter von Sacher-Masoch (1875–1953), seorang bangsawan Austria-Hongaria.Faithfull memulai karier menyanyinya sebagai pemusik folk-pop pada 1964. Dia ditemukan oleh produser Andrew Loog Oldham, yang juga merupakan manajer The Rolling Stones. Single debutnya, As Tears Go By, yang ditulis oleh Mick Jagger, Keith Richards, dan Oldham, menjadi hit besar dan menjadikannya sebagai salah satu ikon British Invasion.
Sejak 1966 hingga 1970, Faithful memiliki hubungan romantis dengan dengan Mick Jagger. Selama periode ini, dia terlibat dalam berbagai proyek musik The Rolling Stones. Kisah cintanya dengan Mick Jagger menjadikannya inspirasi bagi beberapa lagu hits mereka seperti Wild Horses dan You Can't Always Get What You Want.
Faithfull juga berkontribusi langsung dalam karya The Rolling Stones, misalnya menyumbangkan vokal latar untuk lagu Sympathy for the Devil dari album Beggars Banquet (1968). Dia juga yang memperkenalkan Jagger pada novel Rusia berjudul The Master and Margarita karya Mikhail Bulgakov yang menjadi inspirasi bagi lagu hits tersebut.
Selain itu, Faithfull juga ikut menulis lagu Sister Morphine, yang pertama kali dirilis sebagai singel pada 1969, kemudian direkam ulang oleh The Rolling Stones untuk album mereka, Sticky Fingers (1971).
Sayangnya pada awal 1970-an, Faithfull mengalami kemunduran dalam kariernya. Kecanduannya pada heroin membuatnya kehilangan rumah dan hak asuh atas putranya, Nicholas. Suaranya juga berubah drastis karena efek penggunaan narkoba dan gaya hidup keras.
Setelah melewati masa-masa kelam tersebut, Faithfull berhasil mengatasi kecanduannya dan kembali ke dunia musik dengan merilis album Broken English pada 1979. Album ini menandai transformasi suaranya menjadi lebih serak dan matang, mencerminkan pengalaman hidupnya yang penuh gejolak.
Lagu The Ballad of Lucy Jordan dalam album tersebut menjadi salah satu karya musiknya yang paling banyak menduduki tangga lagu. Lagu ini ditampilkan dalam soundtrack film Montenegro, Tarnation, dan Thelma & Louise.
Setelah itu, Faithfull terus berkarya dengan merilis beberapa album yang diakui secara kritis, seperti Strange Weather (1987) dan Before the Poison (2004), yang merupakan kolaborasi dengan Nick Cave dan PJ Harvey. Dia juga berkolaborasi dengan berbagai musisi terkenal, termasuk Metallica dalam lagu The Memory Remains pada 1997.
Selain karier musiknya, Faithfull juga aktif di dunia akting, dia tampil dalam film-film berjudul Marie Antoinette (2006), Irina Palm (2007), Faces in the Crowd (2011), dan lainnya. Faithfull juga menulis tiga buku tentang kehidupannya yaitu Faithfull: An Autobiography (1994), Memories, Dreams & Reflections (2007), dan Marianne Faithfull: A Life on Record (2014)
Di tengah kesuksesannya, dia menghadapi berbagai masalah kesehatan, termasuk hepatitis C, kanker payudara, dan pada 2020 terinfeksi COVID-19. Meskipun demikian, dia tetap berkarya dan mempertahankan pengaruhnya dalam industri musik. Marianne Faithfull berpulang pada 30 Januari 2025 di London pada usia 78 tahun.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.