Studio P.A. Works Bikin Anime dari Kisah Klasik Alice in Wonderland, Tayang Agustus 2025
24 January 2025 |
18:00 WIB
Aldehead Marinda M. U.
Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran
Kisah klasik karya Lewis Carroll tak lekang oleh zaman. Salah satu karya paling populernya kini akan menyapa para penggemar era modern dalam format anime dengan judul Alice in Wonderland: Dive in Wonderland, yang dijadwalkan tayang perdana pada Agustus 2025.
Dilansir dari Screen Rant anime dari kisah Alice in Wonderland ini baru pertama kali digarap. Sebelumnya kisah legendaris itu pernah digarap dalam bentuk lain, salah satunya game mobile. Adapun, proyek animenya akan dipimpin oleh sutradara terkenal Toshiya Shinohara dengan tulisan naskah hasil karya Yuko Kakihara.
CBR mencatat bahwa dalam proses adaptasi ulang ini, narasinya mengambil pendekatan baru dengan berpusat pada seorang gadis modern bernama Rise, yang secara tak terduga menemukan dirinya berada di Wonderland dan bertemu dengan Alice.
Pergeseran perspektif ini memungkinkan eksplorasi unik dari dunia aneh yang diciptakan Lewis Carroll, sang penulis aslinya pertama kali pada 1865. Digarap ke dalam bentuk budaya populer khas Jepang, membuat unsur ceritanya akan bercampur dengan elemen tradisional lokal setempat.
Baca juga: Game Ghost of Tsushima Diadaptasi Jadi Anime, Dijadwalkan Rilis 2027
Tim kreatif di balik Dive in Wonderland berkomitmen untuk menangkap pesona ‘chaos’ dan ‘dreamy vibes’ sebagai ciri khas karya sastra Carroll. Sutradara Shinohara turut menjanjikan visual yang hidup dari karakter-karakter ikonik seperti Cheshire Cat, Mad Hatter, dan Queen of Hearts.
Kedalaman psikologis yang ingin dieksplorasi oleh Kakihara sebagai penulis naskah, akan menambah lapisan lain pada adaptasi ini, yang berpotensi memberi wawasan tentang motivasi dan pengalaman para karakter dalam lanskap surealis.
Proyek adaptasinya melibatkan Studio P.A. Works, yang membuat penggemar menaruh ekspektasi. Pasalnya rumah studio ini sudah terkenal dengan proyek-proyek sebelumnya seperti Ya Boy Kongming dan Buddy Daddies.
Keahlian mereka diharapkan turut diterapkan pada penceritaan dan visual Dive in Wonderland, untuk memastikan lanskap fantastis Wonderland ditampilkan dengan keindahan yang ciamik dalam animenya mendatang.
Dilansir dari Anime News Network, disebutkan bahwa kehadiran Alice in Wonderland sebagai salah satu merek franchise budaya populer sebanding posisinya dengan karakter klasik lain sekelas Pokemon, Popeye dan banyak karakter lainnya. Sejak diterbitkan pada 1865, cerita ini telah menginspirasi banyak bentuk adopsi lain, termasuk film, produksi panggung (teater), dan bahkan video game.
Struktur episodik anime ini memungkinkan eksplorasi dunia Wonderland yang lebih tersegmentasi, sehingga setiap episode dapat berfokus pada karakter dan tema yang berbeda. Format ini dapat meningkatkan pengembangan karakter dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada penonton tentang dunia yang magis tersebut.
Dengan memecah narasi menjadi beberapa segmen yang berbeda, adaptasi ini dapat menekankan berbagai aspek perjalanan Alice dan pertemuan unik yang dia alami di Wonderland.
Baca juga: Siap-Siap! Cek Daftar Serial Anime Tayang Januari-Februari 2025 di Crunchyroll
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dilansir dari Screen Rant anime dari kisah Alice in Wonderland ini baru pertama kali digarap. Sebelumnya kisah legendaris itu pernah digarap dalam bentuk lain, salah satunya game mobile. Adapun, proyek animenya akan dipimpin oleh sutradara terkenal Toshiya Shinohara dengan tulisan naskah hasil karya Yuko Kakihara.
CBR mencatat bahwa dalam proses adaptasi ulang ini, narasinya mengambil pendekatan baru dengan berpusat pada seorang gadis modern bernama Rise, yang secara tak terduga menemukan dirinya berada di Wonderland dan bertemu dengan Alice.
Pergeseran perspektif ini memungkinkan eksplorasi unik dari dunia aneh yang diciptakan Lewis Carroll, sang penulis aslinya pertama kali pada 1865. Digarap ke dalam bentuk budaya populer khas Jepang, membuat unsur ceritanya akan bercampur dengan elemen tradisional lokal setempat.
Baca juga: Game Ghost of Tsushima Diadaptasi Jadi Anime, Dijadwalkan Rilis 2027
Tim kreatif di balik Dive in Wonderland berkomitmen untuk menangkap pesona ‘chaos’ dan ‘dreamy vibes’ sebagai ciri khas karya sastra Carroll. Sutradara Shinohara turut menjanjikan visual yang hidup dari karakter-karakter ikonik seperti Cheshire Cat, Mad Hatter, dan Queen of Hearts.
Kedalaman psikologis yang ingin dieksplorasi oleh Kakihara sebagai penulis naskah, akan menambah lapisan lain pada adaptasi ini, yang berpotensi memberi wawasan tentang motivasi dan pengalaman para karakter dalam lanskap surealis.
Proyek adaptasinya melibatkan Studio P.A. Works, yang membuat penggemar menaruh ekspektasi. Pasalnya rumah studio ini sudah terkenal dengan proyek-proyek sebelumnya seperti Ya Boy Kongming dan Buddy Daddies.
Keahlian mereka diharapkan turut diterapkan pada penceritaan dan visual Dive in Wonderland, untuk memastikan lanskap fantastis Wonderland ditampilkan dengan keindahan yang ciamik dalam animenya mendatang.
Dilansir dari Anime News Network, disebutkan bahwa kehadiran Alice in Wonderland sebagai salah satu merek franchise budaya populer sebanding posisinya dengan karakter klasik lain sekelas Pokemon, Popeye dan banyak karakter lainnya. Sejak diterbitkan pada 1865, cerita ini telah menginspirasi banyak bentuk adopsi lain, termasuk film, produksi panggung (teater), dan bahkan video game.
Struktur episodik anime ini memungkinkan eksplorasi dunia Wonderland yang lebih tersegmentasi, sehingga setiap episode dapat berfokus pada karakter dan tema yang berbeda. Format ini dapat meningkatkan pengembangan karakter dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada penonton tentang dunia yang magis tersebut.
Dengan memecah narasi menjadi beberapa segmen yang berbeda, adaptasi ini dapat menekankan berbagai aspek perjalanan Alice dan pertemuan unik yang dia alami di Wonderland.
Baca juga: Siap-Siap! Cek Daftar Serial Anime Tayang Januari-Februari 2025 di Crunchyroll
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.