Toyota e-Palette. (Sumber gambar : laman Toyota)

Operasional Toyota e-Palette di Paralimpiade Tokyo 2020 Ditangguhkan

29 August 2021   |   19:05 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Pada Kamis, 26 Agustus 2021 sekitar pukul 14.00, sebuah Toyota e-Palette, kendaraan yang digunakan untuk mendukung mobilitas di dalam Athletes’ Village pada Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, bertabrakan dengan pejalan kaki tunanetra yang hendak menyeberang di jalur penyeberangan.

Dilansir dari laman perusahaan, Toyota menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada pejalan kaki yang terluka karena tabrakan yang tidak menguntungkan ini

"Dan kami berharap mereka cepat pulih. Kami juga ingin meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada mereka yang menggunakan kendaraan mobilitas kami di Athletes’ Village," tulis Toyota. 

Semua operasi e-Palette saat ini ditangguhkan. Perusahaan sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan polisi atas insiden tersebut untuk menentukan penyebab kecelakaan ini. 

Selain itu, perusahaan menuliskan akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas penyebab kecelakaan dan kami akan terus berkoordinasi erat dengan Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo untuk memastikan bahwa Toyota mencegah insiden terjadi pada masa depan.

Untuk diketahui, Toyota mengembangkan sistem manajemen operasi untuk kendaraan e-Palette berdasarkan ideologi Toyota Production System (TPS). 

Sistem manajemen operasi ini akan disediakan sebagai fungsi baru pada Platform Layanan Mobilitas Toyota (MSPF) dan akan terdiri dari Sistem Manajemen Mobilitas Otonom (AMMS), untuk menghubungkan ke kendaraan dan Platform Tugas e-Palette (e-TAP) untuk menghubungkan ke orang-orang. 

Sistem ini akan mengurangi waktu tunggu pelanggan dan mengurangi kemacetan untuk memastikan layanan memberikan keamanan, ketenangan pikiran, dan kenyamanan.

Dengan tujuan mencapai layanan mobilitas just-in-time berbasis TPS, AMMS disebutkan mampu mengirimkan kendaraan e-Palette saat dibutuhkan, di mana dibutuhkan, dan dalam jumlah yang dibutuhkan. 

Jadwal operasi dapat diubah secara fleksibel, dengan kendaraan yang dikirim dan dikembalikan secara otomatis, sesuai dengan kebutuhan mobilitas waktu nyata. 

Ketika kendaraan tambahan dimasukkan ke dalam layanan, interval antar kendaraan disesuaikan untuk memastikan jarak layanan yang merata. Kelainan kendaraan juga terdeteksi secara otomatis dan, jika itu terjadi, kendaraan secara otomatis dikembalikan ke depot dan kendaraan pengganti segera dikirim ke rute untuk memastikan stabilitas operasi. 

Dalam keadaan darurat, kendaraan dapat dihentikan dan dikembalikan ke layanan dari jarak jauh, dengan tingkat manajemen keselamatan ekstra, untuk memberikan ketenangan pikiran bagi penumpang.



Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

Mau Melancong Pakai KA? Vaksinasi di Sini Saja

BERIKUTNYA

Mulai Besok, Garuda Indonesia Uji Coba IATA Travel Pass

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: