Ilustrasi teh hasil racikan | Pexels/Rahime Gül

Kenali Profesi Tea Set Sommelier yang Belum Banyak Orang Tahu dan Potensial di Indonesia

05 December 2024   |   19:41 WIB
Image
Aldehead Marinda Merfonsina Uparatu Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Profesi tea set sommelier atau jika diterjemahkan menjadi ahli peracik teh adalah bidang profesi yang belum akrab di telinga orang Indonesia. Seiring dengan meningkatnya minat global terhadap teh, negara Indonesia sebenarnya potensial mengembangkan profesi ini.

Utamanya bagi siapa saja yang punya kecintaan mendalam terhadap seluk beluk teh dan ingin menaikannya ke ranah profesional. Dilansir dari International, International Tea Academy, disebutkan bahwa ahli minuman teh tak ubahnya dengan ahli minuman anggur (wine sommelier).

Para profesional ini dilatih untuk menilai, menyiapkan, dan menyajikan teh sekaligus mengedukasi konsumen tentang beragam rasa dan manfaat kesehatannya.

Baca juga:  Gongfu Cha, Seni Menikmati Teh Ala Pantjoran Tea House

Untuk dapat menjadi seorang tea set sommelier bersertifikat, individu harus menjalani pelatihan yang ketat berkaitan dengan sejarah teh, pengembangan sensorik, hingga strategi memasarkan produk tersebut agar dapat diterima masyarakat.

Adapun tanggung jawab utama profesional di bidang teh ini antara lain:
  • Tea Education: Memberikan panduan tentang berbagai jenis teh dan karakteristik uniknya.
  • Tea Pairing: Menyarankan makanan pelengkap untuk meningkatkan pengalaman mengonsumsi teh secara keseluruhan.
  • Tea Service: Mengkurasi menu teh dan memastikan layanan berkualitas tinggi di berbagai tempat seperti restoran dan kedai teh khusus.
Menjadi seorang ahli minuman teh yang andal membutuhkan kepekaan lidah yang sensitif terhadap rasa dan kepekaan budaya. Hal ini dibutuhkan untuk membedakan catatan rasa yang berkaitan dengan jenis hingga latar belakang budaya tempat teh tersebut berasal.

Di luar negeri utamanya negara Barat, telah terjadi lonjakan terhadap tren profesi tea set sommelier ini. Hal tersebut terjadi karena meningkat pula konsumen yang sadar akan kesehatan mereka sifat antioksidan yang terkandung di dalam teh.

Program sertifikasi yang ditawarkan oleh lembaga-lembaga seperti International Tea Masters Association dan UK Tea Academy semakin populer. Menunjukan adanya kebutuhan untuk mempelajari lingkup kondimen hijau ini secara profesional dan terstruktur.

Dalam konteks Indonesia, profesi serupa juga potensial dikembangkan mengingat beragam varietas uniknya seperti teh melati dan teh Bali.

Data Statistica merangkum jumlah produksi teh tahunan di dalam negeri. Terhitung pada tahun 2023, Indonesia merupakan produsen teh terbesar kedelapan di dunia, dengan produksi sekitar 122.700 metrik ton per tahun. Dengan dukungan daerah penghasil teh dominan seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera Utara.

Sementara itu penelusuran mesin pencari menunjukan bahwa di dalam negeri,  setidaknya baru ada satu lembaga sertifikasi profesional untuk peracikan teh bernama Indonesia Tea Institute. 

Hadir sejak 2019 dengan beragam kelas sertifikasi yang dapat dipilih, contohnya: sertifikasi Tea Specialist, Tea Blender dan Tea Sommelier. Selain itu ada juga ragam workshop daring yang dapat diikuti berkaitan dengan Basic Tea Class, Tea Blending Class hingga Tea Mixology Class. Semua kelas profesional tadi dapat diikuti dengan rentang harga Rp 385 ribu – Rp 550 ribu (berbeda tergantung kompleksitas kelas yang diikuti).

Apakah Genhype adalah penikmat minuman teh yang membutuhkan ilmu terkait teh di lingkup profesional? Maka profesi peracik teh ini dapat menjadi pilihan bagi Genhype.

Baca juga:Gongfu Cha, Seni Menikmati Teh Ala Pantjoran Tea House

Editor: Puput Ady Sukarno
 

SEBELUMNYA

Profil Firda Marsya Kurnia, Vokalis VoB yang Masuk BBC 100 Women 2024

BERIKUTNYA

Penjurian Lomba Foto Gelora Membangun Negeri Dimulai, Ratusan Karya Bersaing Jadi yang Terbaik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: