Beawiharta (Sumber foto: Hypeabis.id/Salsabila Rahmadhany)

Profil Beawiharta, Fotografer Berpengalaman yang Kini Jadi Juri Lomba Foto Gelora Membangun Negeri

05 December 2024   |   07:00 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Genhype pegiat dunia fotografi tentu sudah tak asing dengan sosok satu ini, Beawiharta. Fotografer asal Jember ini telah malang melintang berkarya di ranah fotografi jurnalistik dan dokumenter. Karya-karyanya kerap menghiasi media-media masa, baik nasional maupun internasional. 

Dengan fokus pada isu internasional, bencana alam, dan konflik, karyanya dikenal mampu bercerita lewat visual yang kuat. Sosoknya menjadi inspirasi bagi banyak orang di dunia fotografi.

Baca juga: Lomba Foto Wajah Indonesia: Tantangan Juri Memilih Juara dari 900-an Karya

Perjalanan Beawiharta dalam dunia fotografi dimulai pada usia 14 tahun. Saat usia remaja itulah menjadi saat pertama kalinya dia memegang kamera di kelas fotografi. Dengan kamera Canon QL, dia belajar dasar-dasar fotografi dan mulai mengeksplorasi teknik pencahayaan dan komposisi.

Meski lahir dari darah fotografer, pendidikan formalnya dalam fotografi tidak diperoleh langsung dari sang ibu, melainkan dari guru ekstrakurikuler di SMPN 3 Malang. Di sanalah pria yang akrab disapa Bea ini mengenal dunia kamera dan proses pengerjaan foto di kamar gelap. Sejak saat itu, kecintaannya terhadap fotografi terus berkembang  terutama ketika dia menemukan kesenangan memotret dalam kegiatan olahraga dan alam bebas.

Masa muda Beawiharta juga diwarnai dengan aktivitas petualangan. Dia bergabung dengan organisasi pencinta alam yang menyalurkan adrenalin muda dalam aktivitas mendaki gunung, memanjat tebing, dan berolahraga di alam terbuka. Tak hanya mengasah fisiknya, aktivitas ini juga memperkuat pandangannya tentang dunia yang akhirnya mempengaruhi cara dia mendokumentasikan kehidupan melalui lensa kamera.

Karier profesional Beawiharta dimulai sebagai seorang freelancer di dunia fotografi komersial. Mantan fotografer Reuters ini memulai salah satu pengalaman awal yang mengesankan ketika dia diminta untuk meliput sebuah upacara pemakaman di Bali untuk sebuah majalah.

Meskipun dia tidak dibayar banyak, Bea merasa bahwa itu adalah pekerjaan yang tepat untuknya. Cerita yang dia hasilkan dalam pemotretan tersebut akhirnya diterbitkan dan memberikan kepuasan tersendiri.

Namun, pencapaian terbesar Bea datang ketika dia bekerja sebagai wartawan foto di berbagai kawasan Asia. Meliput bencana besar, seperti tsunami Asia 2004 di Aceh adalah pengalaman yang sangat membekas dalam hidupnya.

Sisi emosional Bea terguncang melihat kehancuran massal di Banda Aceh. Tahun-tahun setelahnya, kenangan itu tak henti membuatnya terharu lewat banyak cerita tragis dan uluran tangan berbagai organisasi kemanusiaan yang dia dokumentasikan.

Selama bertahun-tahun, Bea menggunakan berbagai jenis kamera mulai dari Nikon, Canon, hingga Fujifilm mirrorless yang kini menjadi favoritnya. Dia tidak hanya berfokus pada foto bencana atau konflik, tetapi juga mencakup isu politik, ekonomi, hingga olahraga internasional termasuk Olimpiade. Di mata Bea, fotografi adalah cara terbaik untuk mengabadikan momen dan menceritakan kisah-kisah yang tak terlihat oleh banyak orang.

Kini, setelah 20 tahun bekerja untuk Reuters, Bea memilih jalur independent sebagai visual story teller. Sejak 2019, Bea aktif mengisi berbagai diskusi fotografi, menjadi juri lomba foto, hingga memberikan pelatihan sebagai mentor di beberapa workshop fotografi.

Perjalanan Bea terus menginspirasi banyak orang. Sebagai seorang yang telah menghabiskan puluhan tahun di dunia foto jurnalistik, semangatnya menyala untuk terus membagikan  berbagi kisah-kisah kemanusiaan lewat lensa kamera. Karyanya yang mendalam maupun dedikasinya dalam mengajarkan fotografi kepada generasi muda juga meninggalkan jejak terang dalam dunia fotografi dunia.

Dalam rangka kompetisi fotografi tahunan yang diselenggarakan Bisnis Indonesia dan Hypeabis.id, Beawiharta akan menjadi salah satu dewan juri yang menilai penyeleksian foto bertajuk Gelora Membangun Negeri. Babak penjurian akan berlangsung pada 5 Desember 2024, sebelum pengumuman pemenang diberitahukan pada 14 Desember 2024.

Baca juga: Dewan Juri Lomba Foto Cari Representasi Terbaik Terkait Tema Solidaritas Merawat Kebhinekaan

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

3 Tips Tetap Sehat Menggunakan Galaxy Ring Saat Liburan

BERIKUTNYA

Daftar Lengkap Pemenang AMI Awards 2024, Salma Salsabil sampai Bernadya Borong Piala

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: