43 Monyet Kabur dari Lab Riset di South Carolina, Penjaga Teledor Tak Tutup Pintu Kandang
08 November 2024 |
22:30 WIB
Sebanyak 43 primata jenis Macaque Rhesus melarikan diri dari laboratorium riset Alpha Genesis Primate Research Center di Yemassee, South Carolina, Amerika Serikat. Tragedi tersebut terjadi setelah seorang penjaga teledor dengan tidak menutup pintu saat sedang membersihkan kandangnya.
Kejadian itu dikonfirmasi oleh Departemen Kepolisian Yemassee lewat pernyataan resmi di Facebook, setelah mendapatkan laporan warga setempat. Masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian sudah diberitahu untuk menutup pintu dan jendela mereka dengan aman, dan segera melaporkan ke pihak berwajib jika melihat hewan tersebut.
Menindaklanjuti kejadian itu, pihak berwenang telah memasang perangkap dan kamera pencitraan termal untuk segera menemukan dan menangkap monyet-monyet itu. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tidak mencoba mendekati hewan-hewan tersebut dalam kondisi apapun.
Baca juga: Harga Vaksin Mpox MVA-BN dan Efektivitasnya untuk Cegah Penularan Cacar Monyet
Melansir dari pernyataan resmi Departemen Kepolisian Yemassee, Sabtu (09/11/2024), kawanan hewan yang kabur merupakan monyet betina muda, dengan berat masing-masing sekitar 3,2 kg. Mereka diyakini berada di kawasan hutan di sekitar fasilitas tersebut.
Menurut juru bicara Alpha Genesis, monyet-monyet tersebut tidak menimbulkan ancaman atau risiko kesehatan bagi masyarakat. 43 monyet yang kabur itu juga tidak pernah dijadikan subjek uji coba karena usia dan ukurannya yang masih terlalu muda. “Hewan-hewan ini terlalu muda untuk membawa penyakit,” demikian pernyataan tertulis lab riset tersebut.
CEO Alpha Genesis, Greg Westergaard, menjelaskan bahwa upaya pencarian sedikit terhambat akibat hujan deras yang terus mengguyur, sehingga memperlambat proses yang sedang berlangsung.
Westergaard menjelaskan bahwa timnya tetap menjalankan prosedur pencarian yang telah direncanakan, termasuk melakukan observasi dan memasang jebakan yang berisi makanan untuk menarik perhatian hewan-hewan tersebut.
“Ada beberapa makanan kecil yang bisa dimakan di hutan tapi tidak ada apel, itulah yang sebenarnya mereka sukai, jadi kami berharap hal itu akan menarik mereka dalam satu atau dua hari ke depan,” ujar Westergaard dikutip dari CBS News.
Kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya dialami oleh Alpha Genesis. Salah satu peternak monyet terbesar di dunia untuk penelitian dan pengujian medis ini pernah kehilangan 19 monyet pada 2016. Sepuluh tahun lalu, 26 primata juga pernah dilaporkan melarikan diri dari fasilitas itu.
Sebagaimana diketahui, monyet Rhesus memang sudah menjadi langganan subjek uji coba oleh para peneliti medis dalam eksperimen karena kemiripannya dengan manusia, menurut American Journal of Primatology. Penelitian terhadap primata ini biasanya dilakukan, sebelum para ahli melakukan uji coba langsung kepada manusia.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kejadian itu dikonfirmasi oleh Departemen Kepolisian Yemassee lewat pernyataan resmi di Facebook, setelah mendapatkan laporan warga setempat. Masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian sudah diberitahu untuk menutup pintu dan jendela mereka dengan aman, dan segera melaporkan ke pihak berwajib jika melihat hewan tersebut.
Menindaklanjuti kejadian itu, pihak berwenang telah memasang perangkap dan kamera pencitraan termal untuk segera menemukan dan menangkap monyet-monyet itu. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tidak mencoba mendekati hewan-hewan tersebut dalam kondisi apapun.
Baca juga: Harga Vaksin Mpox MVA-BN dan Efektivitasnya untuk Cegah Penularan Cacar Monyet
Melansir dari pernyataan resmi Departemen Kepolisian Yemassee, Sabtu (09/11/2024), kawanan hewan yang kabur merupakan monyet betina muda, dengan berat masing-masing sekitar 3,2 kg. Mereka diyakini berada di kawasan hutan di sekitar fasilitas tersebut.
Menurut juru bicara Alpha Genesis, monyet-monyet tersebut tidak menimbulkan ancaman atau risiko kesehatan bagi masyarakat. 43 monyet yang kabur itu juga tidak pernah dijadikan subjek uji coba karena usia dan ukurannya yang masih terlalu muda. “Hewan-hewan ini terlalu muda untuk membawa penyakit,” demikian pernyataan tertulis lab riset tersebut.
CEO Alpha Genesis, Greg Westergaard, menjelaskan bahwa upaya pencarian sedikit terhambat akibat hujan deras yang terus mengguyur, sehingga memperlambat proses yang sedang berlangsung.
Westergaard menjelaskan bahwa timnya tetap menjalankan prosedur pencarian yang telah direncanakan, termasuk melakukan observasi dan memasang jebakan yang berisi makanan untuk menarik perhatian hewan-hewan tersebut.
“Ada beberapa makanan kecil yang bisa dimakan di hutan tapi tidak ada apel, itulah yang sebenarnya mereka sukai, jadi kami berharap hal itu akan menarik mereka dalam satu atau dua hari ke depan,” ujar Westergaard dikutip dari CBS News.
Kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya dialami oleh Alpha Genesis. Salah satu peternak monyet terbesar di dunia untuk penelitian dan pengujian medis ini pernah kehilangan 19 monyet pada 2016. Sepuluh tahun lalu, 26 primata juga pernah dilaporkan melarikan diri dari fasilitas itu.
Sebagaimana diketahui, monyet Rhesus memang sudah menjadi langganan subjek uji coba oleh para peneliti medis dalam eksperimen karena kemiripannya dengan manusia, menurut American Journal of Primatology. Penelitian terhadap primata ini biasanya dilakukan, sebelum para ahli melakukan uji coba langsung kepada manusia.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.