Ada berbagai faktor yang membuat seseorang mengalami low vision (Sumber gambar: pexels/ Alexander Krivitskiy)

Kenali Gejala Low Vision yang Sulit Disembuhkan secara Medis

11 May 2024   |   17:30 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Mata sebagai indera penglihatan tentu saja berperan penting dalam mendukung kualitas kehidupan setiap orang. Untuk itu, menjaga kesehatan mata harus diperhatikan sejak dini agar tidak mengalami gangguan penglihatan – salah satu di antaranya adalah kondisi low vision.

Dikutip dari laman National Eye Institute, low vision adalah masalah penglihatan yang membuat seseorang kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Masalah itu tidak dapat diperbaiki dengan kacamata, lensa kontak, atau perawatan standar lainnya, seperti penggunaan obat-obatan atau pembedahan. Ada beberapa faktor yang membuat seseorang mengalami gangguan penglihatan tersebut.

Penyebab umum low vision antara lain age-related macular degeneration (AMD), katarak, glukoma, dan retinopati diabetik – suatu kondisi yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan bagi penderita diabetes.

Baca juga: Pantau Kesehatan Mata Anak di Era Digital, Cek 6 Tandanya

Penderita low vision lebih sering terjadi terhadap orang-orang lanjut usia. Bukan tanpa alasan, mereka yang telah berusia lanjut memiliki banyak penurunan fungsi organ yang dapat menjadi pemicu seseorang mengalami low vision.

Meskipun begitu, penuaan tidak menyebabkan seseorang mengalami penglihatan rendah dengan sendirinya. Penyebab lain yang mungkin dapat membuat seseorang mengalami penglihatan rendah adalah karena cedera mata dan otak.

Pada saat ini, terdapat beberapa jenis low vision - yang tergantung pada penyakit atau kondisi penyebabnya. Namun, jenis penglihatan rendah yang paling umum diderita oleh banyak orang adalah kehilangan penglihatan sentral. Jenis ini membuat seseorang tidak dapat melihat benda-benda di pusat penglihatannya.

Selain itu, kehilangan penglihatan perifer yang membuat individu tidak bisa melihat suatu objek dari sudut mata. Rabun senja yang menjadi penyebab seseorang tidak dapat melihat dalam cahaya redup, dan penglihatan kabur juga merupakan dua jenis lainnya dari low vision.

Seseorang yang mengalami gangguan pengliatan low vision akan mengalami kesulitan dalam melakukan beberapa kegiatan, seperti membaca, menyetir kendaraan, mengenali wajah orang, membedakan warna, atau melihat layar televisi dengan jelas.

Gangguan penglihatan low vision memang tidak bisa diperbaiki dengan cara biasa. Namun, bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan oleh individu untuk mengatasinya.

Masih dalam laman National Eye Institute, penderita low vision dapat menemukan cara untuk memaksimalkan penglihatan dan melakukan berbagai kegiatan yang disukainya meskipun mengalami penglihatan rendah.

Penderita kemungkinan bisa melakukan hal-hal kecil untuk membantu diri menjadi lebih baik jika mengalami low vision ringan. Penderita low vision bisa menggunakan lampu yang lebih terang ketika berada di rumah atau kantor.

Kemudian, seseorang yang menderita low vision juga dapat mengenakan kacamata hitam anti-silau atau memanfaatkan lensa pembesar untuk membaca dan melakukan aktivitas jarak dekat lainnya.

Genhype dapat bertanya ke dokter mata tentang rehabilitasi penglihatan ketika mengalami low vision karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Biasanya, spesialis mata akan membantu mempelajarinya dengan sejumlah cara untuk mengatasi kesulitan penglihatan yang dialami. 

Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Mata Panda & Kantung Mata serta Cara Mengatasinya

Kalian dapat memperoleh pelatihan menggunakan alat pembesar untuk membaca, panduan untuk menata rumah sehingga dapat bergerak dengan mudah, atau berbagi sumber daya untuk membantu mengatasi masalah penurunan fungsi penglihatan tersebut.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Waspadai Gangguan Pencernaan Berbahaya pada Anak Selain Diare

BERIKUTNYA

Video Musik Magic Hour JKT48 Tembus 1 Juta Penayangan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: