Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 bertujuan untuk kembali mengangkat khazanah budaya Indonesia (sumber gambar: kemdikbud)

Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 Ajak Anak Muda Keliling Nusantara dengan Kapal Dewa Ruci

01 May 2024   |   21:25 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Ada kabar gembira nih buat Genhype pencinta sejarah di Indonesia. Sebab, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud), akan menggelar pelayaran budaya dengan menggunakan KRI Dewa Ruci.

Berkolaborasi dengan TNI Angkatan Laut, pelayaran yang bertajuk Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 ini bertujuan untuk mengangkat khazanah budaya Indonesia. Mengangkat tajuk Jalur Rempah dan Konektivitas Kebudayaan Melayu, pelayaran ini akan berlangsung di 7 titik, pada 5 Juni sampai 17 Juli 2024.

Baca juga: Dorong Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia, Kemdikbud Gelar Program Susur Kultur di Makara Art

Uniknya, dalam kegiatan tapak tilas sejarah perdagangan di Nusantara ini juga mengajak publik untuk turut serta bergabung. Adapun, kegiatan ini akan dimulai dari pelabuhan di Jakarta, berkeliling ke berbagai titik sejarah di Nusantara, lalu kembali lagi ke metropolitan melalui jalur laut.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, dalam siaran tertulis mengatakan, pelayaran ini akan melewati titik-titik yang mengandung sejarah perdagangan dan budaya penting di Indonesia. Yakni lewat keterhubungan setiap daerah serta konektivitas sejarahnya melalui Jalur Rempah. 

Dia mengungkap, ihwal Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) ini dapat menjadi wahana untuk mengaktifkan kembali Jalur Rempah di Tanah Air. Namun, selain mengunjungi lagi jalur masa lalu, kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk menghubungkan titik perdagangan rempah, dan mempererat ikatan budaya antar wilayah.

"Pelayaran akan menyusuri tujuh titik Jalur Rempah, yaitu Jakarta, Belitung Timur, Dumai, Sabang, Melaka di Malaysia, Tanjung Uban, Lampung, dan berakhir di Jakarta," katanya.
 
 


Iriani menjelaskan, rangkaian kegiatan ini diawali dengan tahap pendaftaran untuk mendapatkan peserta terpilih yang tersebar di seluruh Indonesia dengan rentang umur 18 sampai dengan 40 tahun. Seleksi terbuka dilakukan secara daring pada 22 Maret–5 April 2024 dan telah terpilih 75 Laskar Rempah untuk mengikuti MBJR 2024. 

Uniknya, pelayaran ini juga menjaring 75 peserta undangan yang terdiri dari pewarta, fotografer, pegiat film, penggerak komunitas, dan peneliti yang dipilih oleh tim Kemendikbudristek. Nantinya, peserta terpilih akan mendapatkan pembekalan dan lokakarya oleh para fasilitator dan narasumber.

Adapun, para narasumber yang memberi pembekalan materi meliputi dari perspektif sejarah, arkeologi, antropologi, oseanografi, dan sosial, seni. Tak hanya itu kegiatan ini juga melibatkan para pegiat Cagar Budaya (CB), dan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang relevan yang turut memberi ilmu pada para generasi muda.

“Peran generasi muda dalam pengembangan warisan budaya ini meliputi kegiatan seperti festival berbasis rempah dan budaya bahari, seminar, lokakarya, ritual, residensi, dan sebagainya,” imbuhnya.

Sebagai tambahan informasi, kegiatan MBJR telah dilaksanakan Kemendikbudristek sejak tahun 2020 sebagai bagian dari Program Prioritas Nasional, dan Jalur Rempah mulai tahun 2017. MBJR hadir sebagai platform yang tidak hanya mengembangkan ketahanan budaya, tetapi juga memperkuat diplomasi budaya, baik dalam negeri maupun tingkat internasional.

Setelah pandemi, pada 2022 kegiatan ini kembali berlayar melintasi titik Jalur Rempah di Surabaya, Makassar, Baubau dan Buton, Ternate dan Tidore, Banda Naira, Kupang, dan kembali ke Surabaya. Sedangkan pada tahun 2023, pelayaran menyusuri titik Jalur Rempah di Surabaya dan Kepulauan Selayar. 

Rempah-rempah sendiri merupakan bukti sejarah yang menjadikan Indonesia sebagai poros perdagangan dunia melalui jalur maritim. "Pelayaran ini diharapkan dapat mengembalikan Indonesia ke pusat perhatian global, serta mempromosikan kekayaan sektor budaya sebagai daya tarik utama Indonesia," jelas Iriani.

Baca juga: Mengenang & Merasakan Wanginya Jalur Rempah di Museum Kebangkitan Nasional

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Indonesia Samakan Kedudukan 1-1 dengan India, Perjuangan Berlanjut di Thomas Cup 2024

BERIKUTNYA

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Penutupan 5 Bandara di Sulawesi Diperpanjang

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: