Kiat Memilih & Merawat Kamera Gimbal dari Kreator Konten Mulud Hidayat

Kamera gimbal menjadi salah satu solusi para pembuat konten yang bergelut di luar ruang. Kepraktisan dan desain yang ringkas membuat kamera ini begitu digemari, selain kualitas pengambilan gambar yang tidak kalah dengan kamera profesional yang memiliki bobot berat.

Sebagai pegiat aktivitas outdoor sekaligus fotografer, Mulud Hidayat menilai kamera gimbal sangat membantunya untuk mengabadikan setiap peristiwa ketika mendaki gunung. “Kamera sekecil ini bisa dibawa ke mana-mana, apalagi ada gimbalnya,” ujarnya kepada Hypeabis.id beberapa waktu lalu.

Baca juga: Rekomendasi Kamera Gimbal, Bikin Ngevlog Jadi Lebih Praktis

Kendati demikian, pemilihan kamera gimbal perlu mempertimbangkan banyak hal. Selain kebutuhan dan kemampuan, perlu dipastikan kualitas kamera beserta fiturnya dan stabilizernya yang mumpuni agar pengambilan gambar tetap stabil saat bergerak.

Selain itu, ketahanan baterai juga perlu menjadi catatan. Menurut Mulud yang seorang konten kreator pendaki, kamera gimbal setidaknya harus memiliki daya baterai minimal hingga 10 jam. Fleksibilitas baterai pun perlu diperhitungkan, sebab banyak produk mempertahankan baterai tanam.

“Kalau bisa digonta-ganti masih aman, jadi tinggal beli baterai sebanyak mungkin. Kalau dicas, setidaknya jangan lama,” imbuhnya

Dia menyarankan untuk membeli kamera gimbal yang mendukung perekaman suara jernih, alias memiliki peredam. Kalaupun tidak ada, bisa membeli mikrofon tambahan untuk audio yang lebih mumpuni.

Rekomendasi lainnya, pilih kamera gimbal yang mendukung penyimpanan memori melalui micro SD ketimbang Bluetooth. Pasalnya, untuk pemindahan file gambar yang direkam menjadi lebih mudah dan tidak memerlukan waktu lama. 

Ketika dibawa untuk pendakian, Mulud mengimbau agar kamera diletakkan pada bagian atas ransel. Semakin baik jika menggunakan tas khusus kamera untuk menghindari alat tertumpuk barang pendakian lain yang berpotensi merusak karena adanya tekanan.
  Dia menyarankan agar kamera gimbal tidak dipakai untuk menyelam di danau atau sumber air lainnya agar tidak rusak, kecuali memiliki sarung khusus yang bisa digunakan di dalam air. Sementara untuk terkena percikan air, menurutnya masih terbilang aman. Usahakan menggunakan tali untuk menghindari kamera gimbal terjatuh ke tanah saat digenggam.

Kamera biasanya akan mengalami overheat saat dipakai merekam dalam jangka waktu lama. Ketika hal ini terjadi, Mulud mengimbau agar mendiamkan kamera terlebih dahulu, mematikannya, dan menaruh kembali ke tas penyimpanan khusus. Setelah dipakai, sebaiknya kamera segera dibersihkan. Untuk membersihkannya, sebaiknya menggunakan waslap khusus kamera.

Soal perawatan, Mulud menyarankan agar penyimpanan kamera gimbal sebaiknya di dalam kotak khusus kamera. Boks ini penting untuk mencegah masuknya debu dan menghindari jamur pada lensa kamera. Memang kotak ini terbilang mahal, tetapi menjadi antisipasi terbaik agar kamera gimbal awet karena ada pengaturan suhu. Selain itu, tempatkan boks pada suhu ruang, jangan di tempat lembab atau yang terlalu panas.

Sementara itu, Mulud menyarankan bagi mereka yang ingin membuat konten perjalanan terutama kegiatan outdoor, yang perlu disiapkan adalah alat pendukung pengisian daya untuk perangkat teknologi yang dibawa. Ide juga harus disiapkan sebelum memutuskan untuk mendaki gunung dengan tujuan membuat konten.

Pasalnya, perlu diperhatikan dengan matang waktu pengambilan gambar yang tepat sesuai dengan daya baterai kamera. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News) 

Editor: Nirmala Aninda