5 Film Terbaik Karya Sutradara Hirokazu Kore-eda
03 January 2024 |
17:00 WIB
Berbicara tentang sutradara Hirokazu Kore-eda, ingatan banyak orang akan langsung menuju film-film drama Jepang yang humanis. Pria yang lahir di Tokyo, Jepang, pada 1962 itu telah menghasilkan banyak film berkualitas dan meraih sejumlah penghargaan.
Dikutip dari lamannya, Kore-eda lulus dari Universitas Waseda pada 1987. Pada saat itu, dia menjadi bagian TV Man Union dan menjadi beberapa pengarah film dokumenter. Beberapa puluh tahun kemudian, tepatnya pada 2014, dia memiliki perusahaan produksi sendiri bernama BUN-BUKU.
Baca juga: Jadi Film Favorit Barack Obama, Cek 5 Fakta Film Monster
Karier Kore-eda sebagai sutradara dimulai pada 1995. Pada saat itu, dia memulai debutnya menjadi pengarah untuk karya berjudul Maborosi yang berdasarkan novel asli dari penulis Miyamoto Teru. Karya ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari pencinta film.
Saat di Festival Film Internasional Venesia ke-52, sang sutradara berhasil memenangkan Golden Osella. Tiga tahun berselang atau 1998, karya berjudul After Life berada di lebih dari 30 negara, sehingga membuatnya diakui di dunia internasional.
Setelah itu, pria yang disebut ingin menjadi novelis pada awalnya tersebut membuat banyak karya dan mendapatkan penghargaan. Salah satu contohnya adalah Best Director di ajang Antalya Golden Orange Film Festival, Asia- Pacific Film Festival, Cannes Film Festival, Chicago International Film Festival, dan sebagainya.
Berikut film – film terbaik karya Hirokazu Kore-eda:
Karya pertama dari sang sutradara yang merupakan film terbaiknya adalah Shoplifters yang rilis pada 2018. Karya ini mengantarkannya memenangkan sejumlah penghargaan Best Director terbaik di beberapa penghargaan.
Salah satu contoh penghargaan itu adalah Antalya Golden Orange Film Festival pada 2018. Film ini bercerita tentang keluarga miskin di Jepang yang hidup dengan cara mengutil. Pada suatu waktu, seusai melancarkan aksinya, Osamu dan sang putra bertemu gadis kecil yang sendirian saat musim dingin.
Pada awalnya, mereka enggan menolong gadis tersebut karena kesulitan ekonomi yang dialami. Namun, pada akhirnya, mereka setuju untuk merawatnya meskipun memiliki keterbatasan dan kerap mengalami kesulitan hidup.
Film lainnya dari sang sutradara adalah Like Father, Like Son. Karya yang rilis pada 2013 ini mengantarkan Kore-eda meraih penghargaan Best Director Asia-Pacific Film Festival pada tahun yang sama.
Karya itu juga menjadi film terbaik dalam penghargaan yang sama. Like Father, Like Son bercerita tentang seorang pria yang harus menghadapi diri sendiri ketika menghadapi tembok tidak terduga untuk pertama kali dalam hidupnya.
Pada suatu waktu, Ryota bersama sang istri yang bernama Midori mendapatkan kabar bahwa anak yang telah dirawat selama 6 tahun bukan anak kandung lantaran rumah sakit melakukan kesalahan dalam menyerahkan bayi.
Film terbaik lain dari Kore-eda adalah I Wish yang rilis pada 2011. Karya ini mengantarkan sang sutradara meraih Best Director di ajang 7th Asian Film Awards, Best Film di 25th Children Film Festival of Isfahan, dan sebagainya.
I Wish bercerita tentang anak berusia 12 tahun bernama Koichi yang tinggal bersama ibu dan kakek-neneknya yang sudah pensiun di Kagoshima. Sementara itu, sang adik bernama Ryunosuke yang berusia 10 tahun tinggal bersama sang ayah di Hakata, Kyushu utara.
Keduanya berpisah akibat kedua orang tua bercerai. Koichi memulai sebuah perjalanan hidup yang penuh perjuangan agar keluarganya dapat hidup bersama sekali lagi.
Broker yang rilis pada 2022 menjadi salah satu film terbaik dari Kore-eda. Film yang dibintangi oleh Song Kang-ho, Kang Dong-won, Doona Bae, Lee Ji-eun (IU), dan Lee Joo-young itu juga tercatat meraih sejumlah penghargaan, seperti 39th Munich IFF, Arri Award (untuk film terbaik).
Film ini bercerita tentang Sang-hyun yang diperankan oleh Song Kang-ho dan Dong Soo yang diperankan oleh Gang Dong-won membawa pergi seorang bayi yang tertinggal di kotak bayi secara diam-diam.
Still Walking yang rilis pada 2008 menjadi salah satu karya terbaik dari Kore-eda. Film yang ini mengantarkannya memperoleh penghargaan sebagai Sutradara Terbaik di ajang 4th Asian Film Awards dan 4th Eurasia International Film Festival.
Still Walking merupakan drama keluarga tentang anak-anak dewasa yang mengunjungi orang tua yagn sudah lanjut usia pada musim panas. Dengan membawa keluarga sendiri-senidiri, mereka berkumpul untuk memperingati kematian tragis salah satu anggota keluarga lima belas tahun silam.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Dikutip dari lamannya, Kore-eda lulus dari Universitas Waseda pada 1987. Pada saat itu, dia menjadi bagian TV Man Union dan menjadi beberapa pengarah film dokumenter. Beberapa puluh tahun kemudian, tepatnya pada 2014, dia memiliki perusahaan produksi sendiri bernama BUN-BUKU.
Baca juga: Jadi Film Favorit Barack Obama, Cek 5 Fakta Film Monster
Karier Kore-eda sebagai sutradara dimulai pada 1995. Pada saat itu, dia memulai debutnya menjadi pengarah untuk karya berjudul Maborosi yang berdasarkan novel asli dari penulis Miyamoto Teru. Karya ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari pencinta film.
Saat di Festival Film Internasional Venesia ke-52, sang sutradara berhasil memenangkan Golden Osella. Tiga tahun berselang atau 1998, karya berjudul After Life berada di lebih dari 30 negara, sehingga membuatnya diakui di dunia internasional.
Setelah itu, pria yang disebut ingin menjadi novelis pada awalnya tersebut membuat banyak karya dan mendapatkan penghargaan. Salah satu contohnya adalah Best Director di ajang Antalya Golden Orange Film Festival, Asia- Pacific Film Festival, Cannes Film Festival, Chicago International Film Festival, dan sebagainya.
Berikut film – film terbaik karya Hirokazu Kore-eda:
1. Shoplifters
Shoplifters (2018). (Sumber foto: Fuji TV)
Salah satu contoh penghargaan itu adalah Antalya Golden Orange Film Festival pada 2018. Film ini bercerita tentang keluarga miskin di Jepang yang hidup dengan cara mengutil. Pada suatu waktu, seusai melancarkan aksinya, Osamu dan sang putra bertemu gadis kecil yang sendirian saat musim dingin.
Pada awalnya, mereka enggan menolong gadis tersebut karena kesulitan ekonomi yang dialami. Namun, pada akhirnya, mereka setuju untuk merawatnya meskipun memiliki keterbatasan dan kerap mengalami kesulitan hidup.
2. Like Father, Like Son
Like Father, Like Son. (Sumber foto: MUBI)
Karya itu juga menjadi film terbaik dalam penghargaan yang sama. Like Father, Like Son bercerita tentang seorang pria yang harus menghadapi diri sendiri ketika menghadapi tembok tidak terduga untuk pertama kali dalam hidupnya.
Pada suatu waktu, Ryota bersama sang istri yang bernama Midori mendapatkan kabar bahwa anak yang telah dirawat selama 6 tahun bukan anak kandung lantaran rumah sakit melakukan kesalahan dalam menyerahkan bayi.
3. I Wish
I Wish (2011). (Sumber foto: MUBI)
I Wish bercerita tentang anak berusia 12 tahun bernama Koichi yang tinggal bersama ibu dan kakek-neneknya yang sudah pensiun di Kagoshima. Sementara itu, sang adik bernama Ryunosuke yang berusia 10 tahun tinggal bersama sang ayah di Hakata, Kyushu utara.
Keduanya berpisah akibat kedua orang tua bercerai. Koichi memulai sebuah perjalanan hidup yang penuh perjuangan agar keluarganya dapat hidup bersama sekali lagi.
4. Broker
Broker (2022). (Sumber foto: IMDb)
Film ini bercerita tentang Sang-hyun yang diperankan oleh Song Kang-ho dan Dong Soo yang diperankan oleh Gang Dong-won membawa pergi seorang bayi yang tertinggal di kotak bayi secara diam-diam.
5. Still Walking
Still Walking (2008). (Sumber foto: MUBI)
Still Walking merupakan drama keluarga tentang anak-anak dewasa yang mengunjungi orang tua yagn sudah lanjut usia pada musim panas. Dengan membawa keluarga sendiri-senidiri, mereka berkumpul untuk memperingati kematian tragis salah satu anggota keluarga lima belas tahun silam.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.