Sejarah Hari Kebebasan Sedunia
09 November 2023 |
13:23 WIB
Setiap 9 November, dunia merayakan Hari Kebebasan Sedunia atau World Freedom Day. Perayaan ini diadakan sebagai bentuk untuk memperingati keruntuhan Tembok Berlin dan merupakan akhir dari paham komunisme di Eropa Tengah dan Eropa Timur.
Dikutip dari laman Days of the Year, pada akhir Perang Dunia kedua, Jerman terbagi menjadi dua bagian, yakni Jerman Barat dan Jerman Timur. Pada saat itu, Uni Soviet menguasai Jerman Timur. Sementara Prancis, Inggris, dan Amerika menduduki sektor Jerman Barat.
Setelah Perang Dunia kedua usai, Jerman Timur menjadi sebuah negara sendiri. Kedua negara ini memiliki kehidupan ekonomi yang berbeda. Jika di Jerman Barat ekonomi berkembang pesat, tidak di Jerman Timur.
Baca juga: Sejarah Hari Kebebasan Pers Sedunia yang Diperingati 3 Mei
Kondisi tersebut membuat banyak orang Jerman memilih ke Jerman Barat. Mereka juga mencoba dan berusaha diri dari kondisi sulit serta menentang kebijakan yang datang dari para pemimpin dengan paham komunis. Hal itu mengakibatkan jutaan orang pergi dari Jerman Timur dari 1949 sampai 1961. Pemerintah Uni Soviet pada saat itu sampai sampai mengancam masyarakat yang memutuskan pergi ke Jerman Barat.
Guna mengatasi perpindahan masyarakat Jerman Timur, kawat berduri dan dinding didirikan guna menghalangi masyarakat untuk beralih ke Jerman Barat. Dinding sepanjang 91 mil itu juga dilengkapi dengan ranjau, menara pengawas, pagar listrik, dan segala sesuatu yang dapat mencegah perpindahan masyarakat.
Pada 1989, pemimpin Jerman Timur memperbolehkan masyarakat menyeberang ke Jerman Barat. Kebijakan itu disambut antusias, sehingga ribuan orang turun ke jalan dan merobohkan dinding pembatas. Jerman kembali menjadi satu pada 1990.
Kembalinya Jerman menjadi satu bukan berarti ketidakbebasan hilang di seluruh dunia. Nyatanya, ada banyak pihak yang mencoba melakukan berbagai cara untuk menguasai banyak hal.
Kondisi itu yang membuat Hari Kebebasan Sedunia menjadi penting. Keberadaan Hari Kebebasan Sedunia diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang bebagai masalah yang masih terjadi di seluruh dunia dan berjuang untuk orang-orang yang paling membutuhkannya.
Hari Kebebasan Sedunia ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat George W. Bush pada 2001 dan diciptakan untuk merayakan penyatuan kembali orang-orang yang dipisahkan oleh tirai besi dan ideologi yang berbeda.
Hari ini juga sebagai bentuk peringatan bahwa tekad masyarakat dapat menggeser batas-batas yang diterapkan oleh kekuasaan. Masyarkat dapat melakukan perubahan atas resolusi yang tidak menguntungkan.
Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat menentukan pemimpin yang diinginkan demi kehidupan yang lebih bebas dan adil. Di Amerika Serikat, Hari Kebebasan Sedunia menjadi salah satu hari libur national.
Pada era kepemimpinan Barack Obama dan Donald Trump, masyarakat dapat bersantai di rumah bermain dengan keluarga atau merayakan Hari Kebebasan Sedunia dengan berbaga cara setiap 9 November mengingat menjadi tanggal merah.
Baca juga: Cek 8 Rekomendasi Film Jurnalistik Inspiratif di Hari Kebebasan Pers
Editor: Puput Ady Sukarno
Dikutip dari laman Days of the Year, pada akhir Perang Dunia kedua, Jerman terbagi menjadi dua bagian, yakni Jerman Barat dan Jerman Timur. Pada saat itu, Uni Soviet menguasai Jerman Timur. Sementara Prancis, Inggris, dan Amerika menduduki sektor Jerman Barat.
Setelah Perang Dunia kedua usai, Jerman Timur menjadi sebuah negara sendiri. Kedua negara ini memiliki kehidupan ekonomi yang berbeda. Jika di Jerman Barat ekonomi berkembang pesat, tidak di Jerman Timur.
Baca juga: Sejarah Hari Kebebasan Pers Sedunia yang Diperingati 3 Mei
Kondisi tersebut membuat banyak orang Jerman memilih ke Jerman Barat. Mereka juga mencoba dan berusaha diri dari kondisi sulit serta menentang kebijakan yang datang dari para pemimpin dengan paham komunis. Hal itu mengakibatkan jutaan orang pergi dari Jerman Timur dari 1949 sampai 1961. Pemerintah Uni Soviet pada saat itu sampai sampai mengancam masyarakat yang memutuskan pergi ke Jerman Barat.
Guna mengatasi perpindahan masyarakat Jerman Timur, kawat berduri dan dinding didirikan guna menghalangi masyarakat untuk beralih ke Jerman Barat. Dinding sepanjang 91 mil itu juga dilengkapi dengan ranjau, menara pengawas, pagar listrik, dan segala sesuatu yang dapat mencegah perpindahan masyarakat.
Pada 1989, pemimpin Jerman Timur memperbolehkan masyarakat menyeberang ke Jerman Barat. Kebijakan itu disambut antusias, sehingga ribuan orang turun ke jalan dan merobohkan dinding pembatas. Jerman kembali menjadi satu pada 1990.
Kembalinya Jerman menjadi satu bukan berarti ketidakbebasan hilang di seluruh dunia. Nyatanya, ada banyak pihak yang mencoba melakukan berbagai cara untuk menguasai banyak hal.
Kondisi itu yang membuat Hari Kebebasan Sedunia menjadi penting. Keberadaan Hari Kebebasan Sedunia diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang bebagai masalah yang masih terjadi di seluruh dunia dan berjuang untuk orang-orang yang paling membutuhkannya.
Hari Kebebasan Sedunia ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat George W. Bush pada 2001 dan diciptakan untuk merayakan penyatuan kembali orang-orang yang dipisahkan oleh tirai besi dan ideologi yang berbeda.
Hari ini juga sebagai bentuk peringatan bahwa tekad masyarakat dapat menggeser batas-batas yang diterapkan oleh kekuasaan. Masyarkat dapat melakukan perubahan atas resolusi yang tidak menguntungkan.
Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat menentukan pemimpin yang diinginkan demi kehidupan yang lebih bebas dan adil. Di Amerika Serikat, Hari Kebebasan Sedunia menjadi salah satu hari libur national.
Pada era kepemimpinan Barack Obama dan Donald Trump, masyarakat dapat bersantai di rumah bermain dengan keluarga atau merayakan Hari Kebebasan Sedunia dengan berbaga cara setiap 9 November mengingat menjadi tanggal merah.
Baca juga: Cek 8 Rekomendasi Film Jurnalistik Inspiratif di Hari Kebebasan Pers
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.