Sama-sama Beri Kesan Mewah, Intip Perbedaan Batu Marmer dan Sinter
24 October 2023 |
06:00 WIB
Material marmer sering digunakan sebagai bahan untuk kebutuhan hunian utamanya lantai dan dinding. Ini umumnya digunakan pada hunian kelas atas untuk bagian interior maupun eksterior, sehingga menambah kesan mewah dan elegan. Tak ayal, jika marmer dibanderol dengan harga yang mahal dibandingkan material lain.
Namun, kini hadir material sintered stone atau batu sinter sebagai pilihan material serupa marmer yang lebih murah. Monica, Head of Merchandising Furniture & Mattress Atria, mengatakan bahan sinter saat ini menjadi material yang tengah naik daun dan diminati masyarakat. Bahan sinter paling banyak dicari biasanya untuk meja makan dan meja ruang tamu.
Baca juga: 8 Gaya Desain Interior yang Bakal Jadi Tren 2024, Lebih Autentik & Dekat dengan Alam
Baca juga: 8 Gaya Desain Interior yang Bakal Jadi Tren 2024, Lebih Autentik & Dekat dengan Alam
Faktor utama yang membuat batu sinter diminati lantaran bisa menjadi alternatif dari material marmer yang harganya lebih murah. Sebagai perbandingan, material marmer dibanderol dengan harga mulai dari Rp600.000 per meter, sedangkan batu sinter mulai dari harga Rp300.000. Meski demikian, baik harga marmer maupun bantu sinter juga berbeda-beda tiap jenisnya.
Selain dari sisi harga, batu sinter juga dipilih untuk keperluan dekorasi hunian lantaran materialnya yang mudah dibersihkan seperti marmer. "Memang yang lagi tren atau banyak orang lagi cari itu sintered stone, karena sesuatu yang berbeda dan memang populer juga di dunia," katanya kepada Hypeabis.id, belum lama ini.
Penerapan batu sinter untuk meja ruang tamu. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)
Mengutip laman Adiguna Masonry Indonesia, sintered stone atau batu sinter adalah jenis batuan yang terbuat dari partikel batu alami yang dipadatkan dan dibakar dalam oven hingga mencapai suhu yang tinggi. Hal itulah yang membuat batuan ini sangat tahan lama dan tahan terhadap berbagai kerusakan.
Tak hanya itu, batu sinter juga tahan terhadap panas, suhu tinggi, kerusakan mekanis, karat, dan korosi. Daya tahan tinggi dari batu sinter ini membuatnya cocok untuk diterapkan ke berbagai aplikasi yang memerlukan kekuatan tinggi, seperti lantai, pelapis dinding, dan fasad. Termasuk, batu sinter juga mudah dibersihkan dan tidak berpori, sehingga cairan dan sisa makanan tidak menempel pada permukaannya.
Sering diklaim sebagai pengganti material marmer, lantas apa perbedaan batu sinter dan marmer? Berikut Hypeabis.id telah merangkumnya dari berbagai sumber.
1. Tampilan
Marmer adalah batuan metamorf yang berasal dari rekristilasiasi batu kapur. Corak dari batu marmer yang asli tidak dapat diseragamkan karena secara alami alur yang dimilikinya berbeda-beda. Corak-corak yang dihasilkan pada batu marmer merupakan hasil dari proses pembentukan batuan secara alami yang terbentuk dalam waktu bertahun-tahun, sehingga bertekstur jernih, halus, serta warnanya kaya dan bervariasi.
Sementara batu sinter umumnya diproses secara industrial menggunakan teknologi canggih berupa penekanan dan pemanasan, sehingga tampilan lempengannya cenderung sama dan konsisten, meskipun teksturnya mirip dengan batu alam. Selain itu, jenis batu sinter yang beredar di pasaran juga relatif tunggal, dengan warna utama hitam, putih dan abu-abu.
Penerapan batu marmer untuk lantai dan dinding. (Sumber gambar: Max Rahubovski/Pexels)
2. Komposisi
Mengutip dari Global Stone Center, marmer sebagian besar terdiri dari material kalsit, batu kapur, serpentin, dan dolomit. Namun, komponen utamanya adalah kalsium karbonat yakni lebih dari 50 persen total keseluruhan, disusul magnesium karbonat, kalsium oksida, mangan oksida, dan silikon dioksida.
Sementara batuan sinter terbuat dari bahan baku alami seperti silika, tanah liat anorganik, dan serbuk feldspar yang melalui proses khusus, ditekan dengan alat press, dan dibakar pada suhu tinggi diatas 1200 derajat celcius.
Tekanan dan panas yang tinggi ini mengubah bentuk partikel mineral menjadi lebih padat dan menghasilkan bentuk yang unik. Selain itu, partikel mineral yang digunakan dalam proses sintering juga memiliki ukuran yang berbeda-beda, yang berkontribusi pada bentuk yang unik.
3. Daya Tahan
Marmer menjadi batuan yang banyak dipilih karena tampilannya yang elegan dan mewah. Sayangnya, marmer tidak cukup tahan terhadap beberapa larutan dengan asam tinggi seperti air lemon dan cuka.
Selain itu, marmer juga mudah tergores dan kotor, sehingga perlu dilakukan pelapisan secara rutin dan perawatan lainnya supaya keindahan marmer tetap terjaga. Untuk masalah perawatan ini, tentu saja batu sinter jauh lebih unggul, karena tidak memerlukan perawatan ekstra.
Batu sinter adalah bahan yang tahan lama dan tahan terhadap kerusakan, karena bisa menahan api, suhu tinggi, noda, tidak mudah tergores, aman untuk makanan, tidak berpori-pori, dan warnanya tidak pudar terkena sinar matahari.
Baca juga: Tertarik Bangun Greenhouse Sederhana di Rumah, Ikuti Yuk Panduannya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Baca juga: Tertarik Bangun Greenhouse Sederhana di Rumah, Ikuti Yuk Panduannya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.