Merajut Jadi Kunci Kesuksesan Atlet Loncat Indah Inggris Tom Daley
02 August 2021 |
17:02 WIB
Luke Andaresta
Jurnalis Hypeabis.id
Ada pemandangan menarik pada pertandingan final Loncat Indah 3 meter putri pada Minggu pagi (1/8/2021) di Tokyo Aquatics Centre. Atlet loncat indah asal Britania Raya Tom Daley terlihat sedang merajut di antara penonton yang sedang menyaksikan pertandingan.
Dengan menggunakan pakaian timnas Britania Raya, Tom terlihat serius merajut dengan wol berwarna ungu.
Momen itu datang menjelang putaran ketiga penyelaman, tak lama setelah atlet dari China Shi Tingmao menyelesaikan penyelamannya yang kedua dan memperkuat keunggulan dari para pesaingnya.
Meskipun belum diketahui secara pasti apa yang sedang dirajut oleh Tom, banyak para warganet yang berspekulasi di media sosial yang menyebut bahwa Tom sedang membuat semacam topi rajut yang mungkin ditujukan untuk putranya yang masih kecil bernama Robbie.
Sebelumnya, penyelam Inggris berusia 27 tahun itu berhasil memenangkan medali emas pertamanya di Olimpiade Tokyo bersama Matty Lee dalam platform 10 meter sinkron putra setelah mengungguli juara dunia China, Cao yuan dan Chen Asien dengan 1,23 poin.
Melalui unggahan di akun instagram hasil karya rajutannya, Tom mengungkapkan bahwa merajut merupakan senjata rahasianya untuk memenangkan pertandingan olimpiade.
“Belajar merajut dan merenda sangat membantu saya melalui Olimpiade ini dan kami memenangkan emas kemarin. Saya juga membuat kantong kecil untuk medali,” tulisnya seperti dikutip dari akun @madewithlovebytomdaley.
Akun instagram yang dibuat sejak September 2020 itu dikhususkan untuk memamerkan hasil karya rajutan Tom seperti di antaranya sweater, topi, syal, gantungan kunci, jaket, hiasan dinding, sepatu bayi, boneka, hingga sofa kucing. Hingga saat ini, akun tersebut telah memiliki lebih dari 400.000 pengikut.
Sementara itu, karier menyelam Tom dimulai ketika dia berusia 14 tahun yang tampil di Olimpiade Beijing pada 2008 silam. Keikutsertaannya di Tokyo, menandai olimpiade keempat yang diikuti oleh Tom sejauh ini.
Keberhasilannya memboyong medali emas, membuat Tom menjadi atlet loncat indah Inggris pertama yang memenangkan tiga medali olimpiade, setelah memenangkan dua medali perunggu di olimpiade sebelumnya.
Editor: Indyah Sutriningrum
Dengan menggunakan pakaian timnas Britania Raya, Tom terlihat serius merajut dengan wol berwarna ungu.
Momen itu datang menjelang putaran ketiga penyelaman, tak lama setelah atlet dari China Shi Tingmao menyelesaikan penyelamannya yang kedua dan memperkuat keunggulan dari para pesaingnya.
Meskipun belum diketahui secara pasti apa yang sedang dirajut oleh Tom, banyak para warganet yang berspekulasi di media sosial yang menyebut bahwa Tom sedang membuat semacam topi rajut yang mungkin ditujukan untuk putranya yang masih kecil bernama Robbie.
Sebelumnya, penyelam Inggris berusia 27 tahun itu berhasil memenangkan medali emas pertamanya di Olimpiade Tokyo bersama Matty Lee dalam platform 10 meter sinkron putra setelah mengungguli juara dunia China, Cao yuan dan Chen Asien dengan 1,23 poin.
Melalui unggahan di akun instagram hasil karya rajutannya, Tom mengungkapkan bahwa merajut merupakan senjata rahasianya untuk memenangkan pertandingan olimpiade.
“Belajar merajut dan merenda sangat membantu saya melalui Olimpiade ini dan kami memenangkan emas kemarin. Saya juga membuat kantong kecil untuk medali,” tulisnya seperti dikutip dari akun @madewithlovebytomdaley.
Akun instagram yang dibuat sejak September 2020 itu dikhususkan untuk memamerkan hasil karya rajutan Tom seperti di antaranya sweater, topi, syal, gantungan kunci, jaket, hiasan dinding, sepatu bayi, boneka, hingga sofa kucing. Hingga saat ini, akun tersebut telah memiliki lebih dari 400.000 pengikut.
Sementara itu, karier menyelam Tom dimulai ketika dia berusia 14 tahun yang tampil di Olimpiade Beijing pada 2008 silam. Keikutsertaannya di Tokyo, menandai olimpiade keempat yang diikuti oleh Tom sejauh ini.
Keberhasilannya memboyong medali emas, membuat Tom menjadi atlet loncat indah Inggris pertama yang memenangkan tiga medali olimpiade, setelah memenangkan dua medali perunggu di olimpiade sebelumnya.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.