Marga T, Penulis Novel Badai Pasti Berlalu Meninggal Dunia di Usia 80 Tahun
18 August 2023 |
18:01 WIB
1
Like
Like
Like
Dunia literasi Indonesia tengah berduka. Margaret Caecilia Lee atau lebih dikenal dengan nama Marga T tutup usia pada 17 Agustus 2023 kemarin. Penulis novel roman populer Badai Pasti Berlalu dan Karmila itu meninggal dunia di usia 80 tahun.
Kabar meninggalnya novelis Indonesia ternama itu disampaikan oleh Gramedia Puskata Utama (GPU), penerbit yang menerbitkan buku-buku Marga T. Beliau adalah salah satu penulis indonesia yang cukup produktif yang telah menelurkan banyak karya.
“Dunia literasi berduka. Salah satu penulis profilik terbaik yang dimiliki Indonesia berpulang,” tulis penerbit GPU melalui akun Twitter resminya, Jumat (18/8).
Baca juga: Jadi Novelis Produktif Semasa Hidup, Simak Kisah Perjalanan Karier Marga T
Marga T merupakan novelis populer yang menerbitkan karyanya sejak 1970-an. Puluhan novel telah ia tulis, dari Badai Pasti Berlalu, Karmila, Bukan Impian Semusim, Setangkai Edelweiss, hingga Gema Sebuah Hati.
Namun, Karmila dan Badai Pasti Berlalu mungkin menjadi salah satu masterpiece-nya yang begitu disukai banyak orang. Dua novel itu memang telah melegenda. Dua judul tersebut bahkan masih terdengar tak terlalu asing bagi anak-anak muda.
Selain menjadi penulis novel, kekaryaan Marga bisa ditemui dalam medium lain. Berkat cerita dan plot yang kuat, tak sedikit novel-novelnya yang dialihwanakan menjadi film dan sinetron. Bahkan, beberapa jadi inspirasi dalam pembuatan lagu dan musik.
Hal ini membuktikan bahwa kualitas novel-novel ciptaan Marga T tak perlu diragukan lagi. Apa yang ia tulis tidak hanya berkualitas, tetapi juga mampu diterima oleh pasar dengan baik. Karya-karyanya begitu dicintai oleh masyarakat Indonesia.
Semasa hidupnya, dia juga jadi penulis yang beberapa kali mendapatkan penghargaan. Salah satu yang cukup besar terjadi pada 2015 silam. Marga T dianugerahi Penghargaan Kebudyaan oleh Kemendikbud RI sebagai Pelopor Penulisan Sastra Populer di Indonesia.
Marga T memang piawai dalam meramu kata dan cerita di novel-novelnya. Dia dikenal sebagai penulis yang cukup banyak menulis novel berlatar belakang kedokteran. Maklum, selain sebagai penulis, Marga T juga adalah seorang dokter.
Akan tetapi, sebagai seorang seniman tulis, perempuan kelahiran 27 Januari 1943 ini juga mengeksplorasi berbagai tema lain. Dia beberapa kali menulis novel satir. Beberapa karyanya juga dikemas tak hanya novel, tetapi kumpulan cerpen.
Hingga usianya yang tua, Marga T bahkan terus mencoba produktif. Dia belum lama ini mengeluarkan memoar If Only. Buku itu kemudian akan kita kenang sebagai karya terakhir darinya. Memoar If Only sendiri berisi kumpulan cerpen berjudul Kenangan Manis Takkan Pernah Habis.
Kini, Marga T memang telah tiada. Dia tutup usia dengan meninggalkan puluhan karya bermakna bagi dunia literasi Indonesia. Karya-karyanya akan terus hidup dan bahkan menginspirasi penulis-penulis muda Indonesia. Selamat jalan Margaret Caecilia Lee. Suwargi Langgeng.
Baca juga: Populer Sebagai Novelis Era 70-an, Cek 5 Karya Terbaik Marga T
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Kabar meninggalnya novelis Indonesia ternama itu disampaikan oleh Gramedia Puskata Utama (GPU), penerbit yang menerbitkan buku-buku Marga T. Beliau adalah salah satu penulis indonesia yang cukup produktif yang telah menelurkan banyak karya.
“Dunia literasi berduka. Salah satu penulis profilik terbaik yang dimiliki Indonesia berpulang,” tulis penerbit GPU melalui akun Twitter resminya, Jumat (18/8).
Baca juga: Jadi Novelis Produktif Semasa Hidup, Simak Kisah Perjalanan Karier Marga T
Marga T merupakan novelis populer yang menerbitkan karyanya sejak 1970-an. Puluhan novel telah ia tulis, dari Badai Pasti Berlalu, Karmila, Bukan Impian Semusim, Setangkai Edelweiss, hingga Gema Sebuah Hati.
Namun, Karmila dan Badai Pasti Berlalu mungkin menjadi salah satu masterpiece-nya yang begitu disukai banyak orang. Dua novel itu memang telah melegenda. Dua judul tersebut bahkan masih terdengar tak terlalu asing bagi anak-anak muda.
Selain menjadi penulis novel, kekaryaan Marga bisa ditemui dalam medium lain. Berkat cerita dan plot yang kuat, tak sedikit novel-novelnya yang dialihwanakan menjadi film dan sinetron. Bahkan, beberapa jadi inspirasi dalam pembuatan lagu dan musik.
Hal ini membuktikan bahwa kualitas novel-novel ciptaan Marga T tak perlu diragukan lagi. Apa yang ia tulis tidak hanya berkualitas, tetapi juga mampu diterima oleh pasar dengan baik. Karya-karyanya begitu dicintai oleh masyarakat Indonesia.
Semasa hidupnya, dia juga jadi penulis yang beberapa kali mendapatkan penghargaan. Salah satu yang cukup besar terjadi pada 2015 silam. Marga T dianugerahi Penghargaan Kebudyaan oleh Kemendikbud RI sebagai Pelopor Penulisan Sastra Populer di Indonesia.
Marga T memang piawai dalam meramu kata dan cerita di novel-novelnya. Dia dikenal sebagai penulis yang cukup banyak menulis novel berlatar belakang kedokteran. Maklum, selain sebagai penulis, Marga T juga adalah seorang dokter.
Akan tetapi, sebagai seorang seniman tulis, perempuan kelahiran 27 Januari 1943 ini juga mengeksplorasi berbagai tema lain. Dia beberapa kali menulis novel satir. Beberapa karyanya juga dikemas tak hanya novel, tetapi kumpulan cerpen.
Hingga usianya yang tua, Marga T bahkan terus mencoba produktif. Dia belum lama ini mengeluarkan memoar If Only. Buku itu kemudian akan kita kenang sebagai karya terakhir darinya. Memoar If Only sendiri berisi kumpulan cerpen berjudul Kenangan Manis Takkan Pernah Habis.
Kini, Marga T memang telah tiada. Dia tutup usia dengan meninggalkan puluhan karya bermakna bagi dunia literasi Indonesia. Karya-karyanya akan terus hidup dan bahkan menginspirasi penulis-penulis muda Indonesia. Selamat jalan Margaret Caecilia Lee. Suwargi Langgeng.
Baca juga: Populer Sebagai Novelis Era 70-an, Cek 5 Karya Terbaik Marga T
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.