Ingin Jadi Desainer Produk? Cek 5 Tahapan Penting untuk Pemula Ini
28 July 2021 |
18:51 WIB
Dalam perancangan sebuah produk digital, salah satu profesi yang enggak bisa terlepas dari proses pembuatan ini adalah desainer produk atau yang juga disebut sebagai product designer. Meski pekerjaan ini kadang disamakan dengan desainer UX (UX designer), tapi keduanya ternyata berbeda.
Jika desainer UX biasanya bekerja dalam perancangan desain produk yang berfokus pada proses design thinking, maka desainer produk bekerja dengan memadukan proses design thinking dengan sisi bisnis dari sebuah produk yang akan diluncurkan.
Terlepas dari kebutuhan akan ide kreatif dan eksplorasi dalam proses untuk menjadi seorang desainer produk, yuk kenalan dengan lima tahapan design thinking ini agar Genhype bisa memulai karir sebagai desainer produk!
1. Berempati dengan kondisi dari konsumen dan pihak bisnis untuk mengetahui apa saja yang diperlukan di dalam sebuah produk. Untuk mengetahui ini, Genhype bisa melakukan survei atau wawancara tentang kepuasan dan evaluasi produk sehingga Genhype sebagai desainer produk bisa mulai mencari ide produk yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Definisikan masalah yang ingin dipecahkan dari hasil survei dan wawancara yang telah dilakukan dan persempit cakupan atau opsi masalah untuk mempermudah realisasi. Penentuan masalah yang akan diangkat sebagai latar belakang ini bisa diprioritaskan berdasarkan nilai perusahaan atau juga bisa dari masalah yang bisa memberikan kelebihan secara sumber daya.
3. Tuangkan ide dari masalah-masalah yang telah dipersempit dengan membuka berbagai ide inovatif dan baru untuk penyelesaian masalah pada masa kini maupun pada masa yang akan datang. Ide yang dikumpulkan tidak terbatas dan semuanya bisa dikeluarkan, sekalipun idenya mungkin kurang pas.
Dalam proses ideasi atau pemberian ide ini, Genhype juga bisa melibatkan orang atau tim lain yang terkait dengan perancangan desain produk yang sedang direncanakan. Siapa tahu, Genhype akan menemukan ide yang lebih menarik dari hasil diskusi tersebut.
4. Buat prototipe atau produk dari ide yang sudah dikumpulkan agar bisa menjadi solusi yang nyata. Prototipe bisa dibuat dalam bentuk sketsa kasar atau foto yang berisikan berbagai tahapan produk, mulai dari tampilan muka, alur berjalannya sebuah produk, hingga detil-detil lain yang ingin ditunjukkan di dalam produk.
Prototipe dianggap sebagai model dari produk yang akan dikreasikan sebelum tahapan finalisasi dan bertujuan untuk mengetahui respon dari target konsumen yang ingin dicapai.
5. Lakukan uji coba pada prototipe yang sudah dibuat agar Genhype selaku desainer produk bisa tahu bagaimana respon konsumen terhadap produk baru yang sedang dicobanya serta mengetahui realisasi dari produk prototipe serta umpan balik atas produk tersebut.
Editor: Roni Yunianto
Jika desainer UX biasanya bekerja dalam perancangan desain produk yang berfokus pada proses design thinking, maka desainer produk bekerja dengan memadukan proses design thinking dengan sisi bisnis dari sebuah produk yang akan diluncurkan.
Terlepas dari kebutuhan akan ide kreatif dan eksplorasi dalam proses untuk menjadi seorang desainer produk, yuk kenalan dengan lima tahapan design thinking ini agar Genhype bisa memulai karir sebagai desainer produk!
1. Berempati dengan kondisi dari konsumen dan pihak bisnis untuk mengetahui apa saja yang diperlukan di dalam sebuah produk. Untuk mengetahui ini, Genhype bisa melakukan survei atau wawancara tentang kepuasan dan evaluasi produk sehingga Genhype sebagai desainer produk bisa mulai mencari ide produk yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Definisikan masalah yang ingin dipecahkan dari hasil survei dan wawancara yang telah dilakukan dan persempit cakupan atau opsi masalah untuk mempermudah realisasi. Penentuan masalah yang akan diangkat sebagai latar belakang ini bisa diprioritaskan berdasarkan nilai perusahaan atau juga bisa dari masalah yang bisa memberikan kelebihan secara sumber daya.
3. Tuangkan ide dari masalah-masalah yang telah dipersempit dengan membuka berbagai ide inovatif dan baru untuk penyelesaian masalah pada masa kini maupun pada masa yang akan datang. Ide yang dikumpulkan tidak terbatas dan semuanya bisa dikeluarkan, sekalipun idenya mungkin kurang pas.
Dalam proses ideasi atau pemberian ide ini, Genhype juga bisa melibatkan orang atau tim lain yang terkait dengan perancangan desain produk yang sedang direncanakan. Siapa tahu, Genhype akan menemukan ide yang lebih menarik dari hasil diskusi tersebut.
4. Buat prototipe atau produk dari ide yang sudah dikumpulkan agar bisa menjadi solusi yang nyata. Prototipe bisa dibuat dalam bentuk sketsa kasar atau foto yang berisikan berbagai tahapan produk, mulai dari tampilan muka, alur berjalannya sebuah produk, hingga detil-detil lain yang ingin ditunjukkan di dalam produk.
Prototipe dianggap sebagai model dari produk yang akan dikreasikan sebelum tahapan finalisasi dan bertujuan untuk mengetahui respon dari target konsumen yang ingin dicapai.
5. Lakukan uji coba pada prototipe yang sudah dibuat agar Genhype selaku desainer produk bisa tahu bagaimana respon konsumen terhadap produk baru yang sedang dicobanya serta mengetahui realisasi dari produk prototipe serta umpan balik atas produk tersebut.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.