Panduan Memilih Susu yang Tepat untuk Para Penikmat Kopi

Ilustrasi latte. (Sumber foto: Pexels/Abdulrhman Alkady)
Susu seringkali dianggap sebagai aspek yang diabaikan dalam menciptakan ramuan kopi yang nikmat. Tetapi untuk latte, cappucino, dan berbagai minuman kopi susu lainnya, susu merupakan lebih dari setengah minumannya.
Ada lebih banyak faktor yang perlu dipertimbangkan selain apakah susu sudah melewati tanggal penggunaannya atau tidak. Dari mana susu berasal, kandungan kimia, rasa, dan teksturnya penting untuk menciptakan secangkir kopi berkualitas.
Baca juga: Cek 7 Jenis Kopi Terbaik Indonesia yang Mendunia, Ada Gayo hingga Wamena
Untuk menemukan rasa yang pas, tak ada salahnya jika kita belajar sedikit tentang bagaimana susu bekerja secara kimiawi. Seperti yang kita tahu, susu adalah kombinasi lemak yang kompleks, yang disebut gumpalan lemak susu (fat globules). Gumpalan ini bertindak sebagai pengemulsi untuk menjaga susu dari degradasi atau oksidasi oleh enzim di bagian cairan susu.
Gumpalan lemak ini melapisi lidah dan menyembunyikan rasa kopi, sehingga kopi susu memiliki rasa yang tidak begitu pahit atau asam jika dibandingkan dengan kopi hitam. Hal ini membuat susu menjadi pelengkap yang sempurna untuk minuman yang kaya rasa, manis dan creamy.
Selain itu, kadar protein dalam susu sapi sangat penting untuk menciptakan gelembung kecil, atau microfoam, selama pemanasan. Penggabungan protein susu dengan gumpalan kopi menonjolkan karakteristik rasa yang disukai pada latte dan cappucino. Reaksi ini menghasilkan rasa yang lebih baik saat kopi dinikmati ketika panas.
Pilih Susu Full Cream, Rendah Lemak, atau Skim?
Ilustrasi steamed milk. (Sumber foto: Pexels/Subiyanto)
Aturan dasar dalam memilih susu adalah semakin banyak lemak dalam susu, semakin kaya dan lembut rasanya. Hal ini pula yang menjadikan susu murni sebagai pilihan utama bagi sebagian besar kedai kopi. Dengan kandungan lemak sekitar 3-4 persen, susu sapi mencapai keseimbangan rasa dan tekstur yang ideal saat dicampur dengan kopi. Susu murni adalah pilihan dsar barista ketika konsumen tidak menentukan preferensi susunya.
Susu skim, yang mengandung sedikit atau tanpa lemak sama sekali, sebenarnya memiliki rasa manis dibandingkan dengan susu rendah lemak. Bodinya yang lebih ringan tidak menambah banyak kepadatan pada kopi yang diseduh. Tapi susu skim yang dipanaskan dengan uap menghasilkan busa yang lebih kering dan lebih padat, dan memungkinkan rasa espresso tetap terasa jelas.
Ada juga opsi krim dapat yang menambahkan kepadatan pada kopi. Banyak barista menggunakan krim mulai dari 12 persen lemak dalam krim half-and-half hingga 38 persen dalam heavy cream. Krim biasanya digunakan dalam porsi yang lebih sedikit jika dipadankan dengan dark roast.
Memilih susu yang tepat untuk kopi sama dengan mencari keseimbangan. Sebagai contoh, kopi hitam memiliki tingkat keasaman yang tinggi secara alami (pH sekitar 4,5), sehingga susu dapat digunakan untuk menurunkan rasa pahit kopi secara keseluruhan.
Susu Nabati
Ragam susu nabati. (Sumber foto: Unsplash/Cottonbro)
Karena susu alternatif ini mengandung lebih banyak air dan lebih sedikit lemak dan protein, bodinya yang lebih ringan tidak memiliki efek yang sama seperti susu hewani untuk menawarkan tekstur creamy pada kopi susu.
Namun, jika Genhype terpikat oleh susu nabati untuk campuran kopi kalian, ini beberapa pilihannya:
- Susu almond: rasanya agak ringan dengan aroma khas.
- Susu kedelai: lebih kental dan lebih manis dari susu almond.
- Susu oat (gandum): creamy dan lebih manis dari susu sapi.
- Santan: memiliki aftertaste yang sedikit asam.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.
KUMPULAN ARTIKEL LAINNYA
Fairmont Jakarta Rayakan 10 Tahun dengan Gaya, Ada Helipad Party, Rijsttafel hingga Gala
4 Agustus 2025
Sirloin Australia dengan Rasa Nusantara ala Chef Vindex
1 Agustus 2025
Roti Sourdough, Warisan Mesir Kuno yang Jadi Favorit Masa Kini
28 Juli 2025
5 Rekomendasi Spot Cheesecake Paling Hits di Jakarta
28 Juli 2025