Kena Imbas Pandemi Covid, Museum Studio Ghibli di Jepang Buka Penggalangan Dana

Museum Studio Ghibli Jepang tengah berjuang secara finansial akibat dampak pandemi Covid-19 dengan meluncurkan kampanye penggalangan dana. Dalam 24 jam pertama, kampanye tersebut berhasil mengumpulkan dana sebesar 10 juta yen atau sekitar Rp1,3 miliar.

Penggalangan dana tersebut dimulai sejak Jumat (16/7/2021) lalu bekerja sama dengan pemerintah Kota Minaka, tempat Museum Ghibli berada. Sampai saat ini, dilaporkan lebih dari 3.000 orang telah menyumbang dengan total 23 juta yen atau sekitar lebih dari Rp3 miliar.

Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah mengingat masih ada 195 hari tersisa dalam penggalangan dana yang akan berakhir pada 21 Januari 2022 mendatang.
  Pandemi Covid yang melanda di seluruh dunia hingga saat ini membuat Museum Ghibli harus ditutup pada Februari 2020 lalu dan akhirnya dibuka kembali dalam kapasitas yang dikurang pada Juli 2020. Namun, museum itu terpaksa ditutup kembali dari 25 April hingga awal Juni setelah Jepang mengalami kondisi darurat Covid.

Penurunan pendapatan Museum Ghibli yang beroperasi di zona merah Covid di Jepang menyebabkan pihaknya menarik dana cadangannya untuk perbaikan skala besar museum menggunakan dana yang dikumpulkan selama 20 tahun terakhir.

Meskipun upaya penggalangan dana mencapai lebih dari dua kali lipat targetnya, Museum Ghibli akan terus mengumpulkan donasi. Pihaknya juga menyatakan terima kasih melalui akun resmi Twitter kepada semua orang yang telah menyumbang.

Sementara itu, Museum Ghibli adalah tempat bagi karya-karya studio animasi Jepang yang ikonik yaitu Studio Ghibli. Beberapa karya film animasi klasiknya yang terkenal yaitu Spirited Away, My Neighbor Totoro, dan Howl’s Moving Castle. Museum itu dirancang oleh sutradara Studio Ghibli Hayao Miyazaki yang terinspirasi dari storyboard yang dia buat dalam film-filmnya.


Editor: Indyah Sutriningrum