Pada saat ini banyak karya sineas di dalam negeri yang berkualitas (Sumber gambar ilustrasi: pexels/ Lê Minh)

Ini Cara Merayakan Hari Film Nasional 2023

30 March 2023   |   11:08 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Setiap 30 Maret, Indonesia merayakan Hari Film Nasional. Beragam tema diusung untuk memperingatinya dari tahun ke tahun. Pada 2023, Bercermin pada masa lalu, Merencanakan Masa Depan adalah tema yang diangkat pada hari besar bagi insan perfilman di dalam negeri.

Ketua Umum BPI Gunawan Paggaru mengatakan, tema tersebut sebagai upaya penguatan dan pemajuan perfilman di Indonesia dalam bingkai ekosistem perfilman nasional. Menurutnya, banyak masalah yang harus dibicarakan terkait dengan industri ini.

Masalah itu mulai dari pendidikan, standar produksi, persaingan usaha, pengarsipan, pertumbuhan penggiat perfilman di seluruh wilayah Indonesia, dan juga penyelenggaraan festival yang masih belum memiliki karakteristik dengan festival lain.

Baca juga: Rekomendasi Film Buat Ngabuburit: Ada Sang Kiayi & Di Bawah Lindungan Ka'bah

"Perayaan ke-73 Hari Film Nasional pada tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk berbincang tentang film, tentang wajah perfilman Nasional,” katanya dalam laman BPI.

Menurutnya, Hari Film Nasional 2023 bukan hanya sebagai wujud perayaan masa lalu. Namun, juga sebagai momen yang baik untuk berpikir kritis tentang perfilman nasional.

Hari Film Nasional sudah dirayakan oleh para insan perfilman di dalam negeri sejak 1950 silam. Peringatan ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap karya terbaik buatan anak bangsa. Tak hanya itu, 30 Maret juga menyimpan banyak makna.

Nama sutradara Usmar Ismail memiliki peran dibalik peringatan ini. Dilansir dari situs Festival Film Indonesia (FFI), dia mendirikan Perusahaan Film Nasional Indonesia (Perfini) pada 30 Maret 1950. Adapun, Perfini merupakan perusahaan film pertama milik pribumi yang didirikan di Jakarta.

Pada hari yang sama, Usmar Ismail juga diketahui melakukan pengambilan gambar perdana film Darah dan Doa, film Indonesia pertama yang seluruh bagiannya dikerjakan oleh anak bangsa. "Peristiwa tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Film Nasional," demikian tertulis dalam situs FFI.

Nah, dalam rangka merayakan hari ini dan untuk mendorong industri film nasional, berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan oleh Genhype versi Hypeabis.id yang dirangkum dari berbagai sumber:


Menonton Film Karya Sineas Dalam Negeri

Hari Film Nasional merupakan hari untuk merayakan atau memperingati pembuatan film yang dilakukan oleh anak bangsa pada puluhan tahun silam. Jadi, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat pada saat ini adalah dengan menonton karya anak bangsa.

Pada saat ini, ada banyak film karya anak bangsa berkualitas dan terbukti telah memenangkan banyak penghargaan yang dapat ditonton serta menambah keseruan Hari Film Nasional 2023 pada penghujung Maret ini.

Salah satu contoh film itu adalah Before, Now, & Then (Nana). Film ini berhasil menjadi pemenang di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2022 kategori Film Cerita Panjang Terbaik. Selain itu, contoh lainnya adalah Autobiography yang memenangkan kategori Penulis Skeanario Terbaik FFI 2022.


Menyaksikan Film Karya Usmar Ismail

Alasan utama 30 Maret menjadi tanggal peringatan hari film di dalam negeri adalah pada tanggal yang sama 1950 silam Usmar Ismail melakukan pengambilan gambar perdana film Darah dan Doa. Karya ini disebut merupakan film pertama Indonesia yang seluruh bagiannya dikerjakan oleh orang Indonesia.

Selain Darah dan Doa, film lain dari sang Bapak Perfilman Indonesia yang juga wajib masuk dalam daftar tontonan adalah Tiga Dara, Lewat Djam Malam, Gadis Desa, Harimau Tjampa, Asrama Dara, dan sebagainya.

Dengan menonton fiilm-film tersebut, maka kalian akan mendapatkan banyak pengetahuan dan juga mengerti bagaimana sineas Indonesia membuat karya pada masa lampau.


Komitmen Tidak Menonton Bajakan

Salah satu masalah terbesar industri perfilman di dalam maupun luar negeri adalah pembajakan. Jadi, Hari Film Nasional 2023 dapat menjadi titik awal bagi individu yang masih suka menonton film hasil pembajakan untuk berubah dengan menikmati karya secara resmi.

Dengan begitu, maka setidaknya kalian dapat berkontribusi memajukan industri perfilman di dalam negeri. Pada saat ini, menonton film secara resmi dapat dilakukan melalui berbagai platform, yakni over the top (OTT) atau bioskop.

Tidak hanya itu, aktivitas menikmati karya juga dapat lebih terjangkau lantaran sejumlah platform digital kerap menyediakan promo atau harga yang relatif dapat dijangkau oleh banyak orang.


Editor: Indyah Sutriningrum

 
 

SEBELUMNYA

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah, Begini Sejarah Piala Dunia U-20

BERIKUTNYA

Steam Bakal Hentikan Dukungan untuk Pengguna Windows 7 & 8 Tahun Depan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: