Islandia Uji Coba Kerja 4 Hari dalam Seminggu, Begini Lho Hasilnya
13 July 2021 |
20:26 WIB
Baru-baru ini, pemerintahan di Islandia mengabarkan, percobaan penerapan hari kerja selama 4 hari dalam seminggu yang dijalankan sekitar 4 tahun sejak 2015 hingga 2019 membuahkan hasil signifikan. Meskipun mengatur kerja dalam durasi yang lebih pendek tetapi pegawai tetap dibayar dalam besaran yang sama.
Berdasarkan evaluasi, hasilnya produktivitas tetap sama bahkan meningkat di sebagian besar tempat kerja yang menerapkan percobaan tersebut.
Uji coba yang dijalankan oleh Dewan Kota Reykjavik dan pemerintah nasional di Islandia tersebut melibatkan lebih dari 2.500 pekerja yang berjumlah sekitar 1 persen dari populasi pekerja di negara tersebut. Para pekerja itu berasal dari berbagai sektor seperti sekolah, kantor, penyedia layanan sosial dan rumah sakit.
Berdasarkan evaluasi, hasilnya produktivitas tetap sama bahkan meningkat di sebagian besar tempat kerja yang menerapkan percobaan tersebut.
Uji coba yang dijalankan oleh Dewan Kota Reykjavik dan pemerintah nasional di Islandia tersebut melibatkan lebih dari 2.500 pekerja yang berjumlah sekitar 1 persen dari populasi pekerja di negara tersebut. Para pekerja itu berasal dari berbagai sektor seperti sekolah, kantor, penyedia layanan sosial dan rumah sakit.
“Percobaan durasi kerja yang lebih pendek di Islandia memberi tanda bahwa memungkinkan untuk menerapkan hal tersebut di zaman modern dan progresif seperti sekarang ini,” kata seorang peneliti di Alda Gudmundur Haraldsson dikutip dari CNN oleh Hypeabis.id, (13/7).
Setelah dijalankan, para pekerja melaporkan bahwa mereka tidak rentan stress dan merasa kelelahan. Selain itu, mereka juga menyebutkan kesehatan dan keseimbangan kehidupan kerja mereka telah membaik. Lebih dari itu, para pekerja juga mengatakan lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama keluarga, melakukan hobi, dan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
Sementara itu, dua negara yang dikabarkan akan menyusul melakukan percobaan tersebut adalah Spanyol dengan alasan tantangan pandemi Covid-19 dan Inggris yang ingin menerapkannya agar mengurangi jejak karbon di negara tersebut.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.