4 Sajian Khas Tahun Baru Imlek yang Penuh Filosofi
Makanan adalah bagian yang tak terpisahkan pada perayaan Tahun Baru Imlek. Dari kue keranjang, spring roll, pangsit hingga hingga yu sheng, selain menambah kemeriahan, sajian khas ini memiliki nilai filosofi yang terkandung di dalamnya.
Pakar Kuliner William Wongso mengatakan bahwa kelimpahan, kemakmuran, dan juga persatuan adalah nilai filosofi yang kerap disajikan dalam setiap makanan yang ada di atas meja dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
Baca juga: 5 Makanan Tahun Baru yang Dipercaya Membawa Keberuntungan
Sajian kuliner yang disajikan kerap bervariasi, tergantung pada kondisi dan latar belakang ekonomi keluarga yang merayakan. Di masa modern pun tak sedikit keluarga yang merayakan tahun baru Imlek dengan pergi ke restoran untuk berkumpul bersama keluarga dan menyicipi sajian khas hari raya itu.
Dengan begitu, tidak jarang banyak restoran yang meraih cuan sangat besar pada Tahun Baru Imlek. Sejumlah makanan dengan kualitas beragam pun tersedia, dari bahan yang biasa saja sampai yang sangat istimewa dan berharga tinggi.
Berikut beragam sajian khas perayaan Tahun Baru Imlek yang kerap disajikan:
1. Yu Sheng
Sajian yang satu ini adalah kuliner wajib yang harus ada ketika Tahun Baru Imlek tiba. Sebagai makanan pembuka, Yu Sheng terdiri dari ikan mentah dengan beragam isi lainnya seperti sayur-sayuran. Tercatat, sajian ini bisa memiliki lebih dari 10 elemen dari satu piring.
"Ikan yang terdapat di dalamnya juga bisa beragam. Ikan dalam sajian Yu Sheng memiliki beragam filosofi yang salah satunya adalah mampu melawan arus. Tidak hanya itu, yu dalam nama Yu Sheng juga berarti berlebih yang menunjukkan bahwa makanan ini memiliki nilai rezeki yang berlebih," ujar William.
Saat menikmati Yu Sheng, semua anggota keluarga berdiri melingkari piring besar, dan mengangkat tinggi-tinggi makanan tersebut secara bersama-sama. Sesuai namanya, Yu Shen merupakan bahasa kanton yang berarti kemakmuran, tradisi ini merupakan simbol harapan untuk hidup yang lebih berkah di tahun baru.
2. Makanan yang dibakar atau dipanggang
Makanan lainnya yang juga kerap ada di atas meja makan saat Tahun Baru Imlek menyambut adalah beragam kuliner dengna olahan panggang atau bakar, seperti babi panggang, ayam panggang, ikan panggang, dan sebagainya. Babi, ayam, atau ikan yang diolah dengan dipanggang ini disajikan secara utuh.
"Sajian kuliner ini memiliki nilai filosofi agar tidak ada perceraian atau tetap solid dalam menjalani kehidupan. Sajian yang satu ini juga tak jarang menjadi bagian dari pembuka," kata William.
3. Abalone (Siput laut) atau Tripang
Sajian kuliner lainnya yang juga kerap tersaji saat merayakan Tahun Baru Imlek adalah abalone atau tripang. Makanan ini dapat menjadi makanan utama dalam perayaan tahun baru etnis China setiap tahun. Kepercayaan mereka mengajarkan bahwa mengonsumsi abalone pada pergantian tahun akan membawa keberuntungan dan kelimpahan sepanjang tahun.
Abalone yang tersedia bisa beragam ketika berada di atas meja makan. Bisa disajikan secara utuh satu orang satu jika memang secara ekonomi keluarga tersebut mampu. Tidak jarang pemilik restoran mengimpor bahan-bahan segar seperti abalone dengan kualitas terbaik untuk menyambut Tahun Baru Imlek.
4. Buah atau Kueh Keranjang
Berbeda dengan budaya makan di Barat, masyarakat China tidak mengenal makanan penutup. Jadi, biasanya makanan yang tersedia setelah makanan utama adalah buah-buahan atau kueh dengan rasa manis. Salah satunya adalah kueh keranjang yang hanya ada saat Tahun Baru Imlek.
Nian gao, atau kue keranjang terbuat dari beras ketan yang melambangkan kemakmuran. Kata 'nian gao' terdengar seperti 'semakin tinggi dari tahun ke tahun', dan ini melambangkan meninggikan diri sendiri di setiap tahun yang akan datang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.