Terjebak Cuaca Buruk Berhari-hari, Ini Proses Evakuasi Ratusan Wisatawan di Karimun Jawa
28 December 2022 |
12:25 WIB
1
Like
Like
Like
Terjebak cuaca buruk di Pelabuhan Legon Bajak, Karimun Jawa, 500 wisatawan akhirnya berhasil dievakuasi. Wisatawan yang terdiri dari dalam dan luar negeri itu tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang pada pukul 05.05 WIB, Rabu, 28 Desember 2022.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI, Opik Taupik, mengatakan bahwa evakuasi 500 wisatawan berawal dari surat permohonan Bupati Jepara kepada Kementerian Perhubungan yang meminta bantuan evakuasi wisatawan yang terjebak di Karimun Jawa.
Setelah itu, Kementerian Perhubungan meminta perusahaan untuk membanntu proses evakuasi. “Kami secepat mungkin mempersiapkan kapalnya. Untuk membantu kelancaran evakuasi, kami juga menambahkan tenaga pengaman dengan bantuan Ditpolair Kalimantan Tengah,” katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id.
Baca juga: 4 Kiat Aman Liburan di Tengah Kondisi Cuaca Ekstrem
Perusahaan menggunakan KM Kelimutu untuk melakukan proses evakuasi lantaran berada paling dekat dari Karimun Jawa. Kapal tipe 1000 pax yang secara regular melayani Surabaya - Sampit - Semarang - Kumai - Semarang - Karimun Jawa (PP) ini mempercepat kedatangan di Karimun Jawa khusus untuk evakuasi wisatawan.
Kapal yang dijadwalkan tiba di Karimun Jawa pada 30 Desember 2022 menjadi tiba pada pukul 27 Desember 2022. Kapal yang diperkirakan tiba pada pukul 17.00 WIB itu mengalami keterlambatan karena cuaca selama pelayaran dari Sampit, Kalimantan Tengah, menuju Karimun Jawa.
Ukuran sepanjang 99 meter, tinggi haluan 9 meter, dan bobot 1.400 ton menjadikan KM Kelimutu mampu melewati ombak setinggi 4 - 6 meter dengan aman, dan dapat bersandar di Pelabuhan Legon Bajak pada pukul 21.56 WIB.
Sesampianya di Karimun Jawa, 451 wisatawan dalam negeri dan 49 wisatawan dari luar negeri langsung dievakuasi masuk ke dalam kapal. KM Kelimutu kemudian berangkat dari Karimun Jawa menuju Semarang pada pukul 22.34 WIB.
Wisatawan yang dievakuasi dari Karimun Jawa terjebak cuaca buruk selama berhari-hari. Mereka tidak bisa menuju Semarang lantaran perahu freeboard yang seharusnya memba para wisatawan kembali ek Jepara atau Semarang tidak bisa berlayar karena cuaca buruk. Selama tertahan di Karimun Jawa, para wisatawan mengeluhkan persediaan makanan yang terbatas dan menipis.
Untuk diketahui, evakuasi wisatawan yang terjebak di Karimun Jawa akibat cuaca buruk bukan yang pertama kalinya. Pada 2015 silam, sebanyak 105 wisatawan juga tertahan di destinasi wisata ini selama berhari-hari akibat cuaca buruk.
Pada saat itu, KM Kelimutu juga mendapatkan penugasan untuk melakukan evakuasi terhadap 105 wisatawan yang terjebak di Karimun Jawa.
Taman Nasional Karimun Jawa merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Jawa Tengah yang terletak sekitar 45 mil laut dari Jepara dan 80 mil laut dari Semarang. Karimun Jawa terdiri dari 27 pulau tropis yang masih asli dan tersebar di sepanjang laut Jawa.
Beberapa pulau di daerah ini dibentuk oleh terumbu karang dan ditutup dengan lapisan pasir. Pulau-pulau ini disebut menyembunyikan berbagai potensi pesona keindahan alam, pegunungan, pasir putih pantai, dan dunia bawah laut.
Baca juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, Begini 4 Langkah agar Tetap Aman
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI, Opik Taupik, mengatakan bahwa evakuasi 500 wisatawan berawal dari surat permohonan Bupati Jepara kepada Kementerian Perhubungan yang meminta bantuan evakuasi wisatawan yang terjebak di Karimun Jawa.
Setelah itu, Kementerian Perhubungan meminta perusahaan untuk membanntu proses evakuasi. “Kami secepat mungkin mempersiapkan kapalnya. Untuk membantu kelancaran evakuasi, kami juga menambahkan tenaga pengaman dengan bantuan Ditpolair Kalimantan Tengah,” katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id.
Baca juga: 4 Kiat Aman Liburan di Tengah Kondisi Cuaca Ekstrem
Perusahaan menggunakan KM Kelimutu untuk melakukan proses evakuasi lantaran berada paling dekat dari Karimun Jawa. Kapal tipe 1000 pax yang secara regular melayani Surabaya - Sampit - Semarang - Kumai - Semarang - Karimun Jawa (PP) ini mempercepat kedatangan di Karimun Jawa khusus untuk evakuasi wisatawan.
Kapal yang dijadwalkan tiba di Karimun Jawa pada 30 Desember 2022 menjadi tiba pada pukul 27 Desember 2022. Kapal yang diperkirakan tiba pada pukul 17.00 WIB itu mengalami keterlambatan karena cuaca selama pelayaran dari Sampit, Kalimantan Tengah, menuju Karimun Jawa.
Ukuran sepanjang 99 meter, tinggi haluan 9 meter, dan bobot 1.400 ton menjadikan KM Kelimutu mampu melewati ombak setinggi 4 - 6 meter dengan aman, dan dapat bersandar di Pelabuhan Legon Bajak pada pukul 21.56 WIB.
Sesampianya di Karimun Jawa, 451 wisatawan dalam negeri dan 49 wisatawan dari luar negeri langsung dievakuasi masuk ke dalam kapal. KM Kelimutu kemudian berangkat dari Karimun Jawa menuju Semarang pada pukul 22.34 WIB.
Wisatawan yang dievakuasi dari Karimun Jawa terjebak cuaca buruk selama berhari-hari. Mereka tidak bisa menuju Semarang lantaran perahu freeboard yang seharusnya memba para wisatawan kembali ek Jepara atau Semarang tidak bisa berlayar karena cuaca buruk. Selama tertahan di Karimun Jawa, para wisatawan mengeluhkan persediaan makanan yang terbatas dan menipis.
Untuk diketahui, evakuasi wisatawan yang terjebak di Karimun Jawa akibat cuaca buruk bukan yang pertama kalinya. Pada 2015 silam, sebanyak 105 wisatawan juga tertahan di destinasi wisata ini selama berhari-hari akibat cuaca buruk.
Pada saat itu, KM Kelimutu juga mendapatkan penugasan untuk melakukan evakuasi terhadap 105 wisatawan yang terjebak di Karimun Jawa.
Taman Nasional Karimun Jawa merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Jawa Tengah yang terletak sekitar 45 mil laut dari Jepara dan 80 mil laut dari Semarang. Karimun Jawa terdiri dari 27 pulau tropis yang masih asli dan tersebar di sepanjang laut Jawa.
Beberapa pulau di daerah ini dibentuk oleh terumbu karang dan ditutup dengan lapisan pasir. Pulau-pulau ini disebut menyembunyikan berbagai potensi pesona keindahan alam, pegunungan, pasir putih pantai, dan dunia bawah laut.
Baca juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, Begini 4 Langkah agar Tetap Aman
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.