Rayakan Ulang Tahun, Hangry Bagi-Bagi Diskon Sampai 40%
17 November 2022 |
15:24 WIB
Desyinta Nuraini
Jurnalis Hypeabis.id
Genhype, Hangry menawarkan ragam promo menarik nih dalam rangka menyambut ulang tahunnya yang ke tiga. Buat kamu ingin makan enak tetapi uang sedang cekak di tengah bulan, kalian bisa memanfaatkan beragam diskon dari perusahaan kuliner multibrand ini.
Mengangkat tema Hangry BirthDay atau yang disingkat HBD, Hangry menyajikan All in One yang tersedia di aplikasi layanan antar GoFood, GrabFood, Shopee Food, dan Hangry App.
Selain itu, Hangry juga menawarkan diskon untuk pembelian takeaway sebesar 50 persen untuk pembelian pertama dan 20 persen untuk pembelian selanjutnya. Promo ini berlaku di seluruh outlet Hangry.
“Kami merayakan momen ini dengan sebutan Hangry BirthDay. Harapan kami melalui sebutan ini adalah agar kami dapat berbagi kebahagiaan perayaan ulang tahun dengan para pelanggan," ujar CEO Hangry Abraham Viktor, Kamis (17/11/2022).
Tiga tahun berdiri, tepatnya pada 19 November 2019, Hangry berhasil memperluas daerah cakupannya dari Jabodetabek dan Bandung, ke Surabaya, Semarang, Medan dan Makassar. Saat ini, Hangry memiliki lebih dari 70 outlet.
Sepanjang 2022, perusahaan pun mampu menambah lebih dari 20 outlet sepanjang 2022. "Kita akan ekspansi ke makin banyak kota. Mudah-mudahan di Bali [tahun depan]. Suatu saat nanti ekspansi ke negara lain, mulai dari Asia Tenggara maupun benua lain," ujar Chief Operating Officer (COO) dan Co-founder Hangry, Andreas Resha saat Media Gathering Hangry Birthday di Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Mengusung konsep virtual restaurant atau cloud kitchen, hingga akhir 2022, Hangry memiliki total 7 brand. Ketujuh brand tersebut di antaranya Moon Chicken, San Gyu, Dari Pada, Ayam Koplo, Pizza Gang, Accha, dan Wai Thai Food.
Accha, pionir makanan khas India di Indonesia, merupakan brand yang diakuisisi Hangry pada Maret 2022. Selain itu, mereka juga membangun 2 jenama baru secara in-house, Pizza Gang dan Wai Thai Food. "Pada 2023 kita akan luncurkan brand baru," ungkap Resha yang belum bisa mengungkap lebih detail rencana ini.
Sementara itu, Resha menyebut pihaknya memastikan bahwa bisnis inti mereka tetap berbasis restoran virtual walaupun ada gelombang gulung tikarnya sejumlah cloud kitchen. Menurutnya, Hangry berbeda dengan cloud kitchen lainnya.
Hangry memiliki brand yang dikembangkan, diproduksi, hingga dijual sendiri. "Ini yang membedakan bisnis kita dari cloud kitchen pada umumnya. Kita tidak cuma bisa survive, tetapi juga berkembang," tegasnya,
Dia menjabarkan, dalam waktu tiga tahun, Hangry telah memiliki 1.6 juta pelanggan unik yang setia menemani perjalanan Hangry. Dengan rating rata-rata 4,7 dari 5,0 untuk setiap outlet di aplikasi jasa layanan antar.
Setiap bulannya, Hangry pun mampu menjual 1,8 juta porsi makanan dan minuman. "Secara company, pertumbuhan kita sebesar 23 kali. Akhir 2021 sampai sekarang, revenue kita sudah berkembang 2,5 kali lipat," ungkap Resha.
Brand Marketing Manager Hangry, Yohan Ariwibowo menyampaikan hadirnya Wai Thai Food tidak lepas dari permintaan masyarakat. Dalam setiap tahapan produksi termasuk pengembangan produk, Hangry selalu melihat dari sisi pelanggan.
Dari riset yang dilakukan, Yohan menyebut 58 persen masyarakat Indonesia suka makanan Thailand. Sebanyak 41 persen di antaranya mengonsumsi makanan Thailand 2-3 kali dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu, 70 persen masyarakat Indonesia mengkonsumsi makanan Thailand secara sharing, tetapi masih belum ada yang menghadirkan porsi individu dan praktis. "Kita bawa makanan yang tidak hanya otentik tetapi juga rasa makanan pedas, manis, asam khas Thailand, bisa dikonsumsi dalam porsi sehari-hari," jelasnya.
Untuk mengembangkan brand ini, Yohan mengungkapkan bahwa tim Hangry melakukan perjalanan ke Thailand untuk menemukan menu dan racikan yang pas untuk dibawa ke pasar Indonesia.
"Kita launch Agustus lalu. Sukses jadi brand top 5 dalam kategori Thailand dalam waktu satu bulan dengan sales Rp1 miliar dalam satu bulan, lebih dari 20.000 porsi terjual, dan dapat rating 4,7," bebernya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: M R Purboyo
Mengangkat tema Hangry BirthDay atau yang disingkat HBD, Hangry menyajikan All in One yang tersedia di aplikasi layanan antar GoFood, GrabFood, Shopee Food, dan Hangry App.
Selain itu, Hangry juga menawarkan diskon untuk pembelian takeaway sebesar 50 persen untuk pembelian pertama dan 20 persen untuk pembelian selanjutnya. Promo ini berlaku di seluruh outlet Hangry.
“Kami merayakan momen ini dengan sebutan Hangry BirthDay. Harapan kami melalui sebutan ini adalah agar kami dapat berbagi kebahagiaan perayaan ulang tahun dengan para pelanggan," ujar CEO Hangry Abraham Viktor, Kamis (17/11/2022).
Perjalanan Hangry
Tiga tahun berdiri, tepatnya pada 19 November 2019, Hangry berhasil memperluas daerah cakupannya dari Jabodetabek dan Bandung, ke Surabaya, Semarang, Medan dan Makassar. Saat ini, Hangry memiliki lebih dari 70 outlet.
Sepanjang 2022, perusahaan pun mampu menambah lebih dari 20 outlet sepanjang 2022. "Kita akan ekspansi ke makin banyak kota. Mudah-mudahan di Bali [tahun depan]. Suatu saat nanti ekspansi ke negara lain, mulai dari Asia Tenggara maupun benua lain," ujar Chief Operating Officer (COO) dan Co-founder Hangry, Andreas Resha saat Media Gathering Hangry Birthday di Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Cloud Kitchen Hangry/ishangry.com
Mengusung konsep virtual restaurant atau cloud kitchen, hingga akhir 2022, Hangry memiliki total 7 brand. Ketujuh brand tersebut di antaranya Moon Chicken, San Gyu, Dari Pada, Ayam Koplo, Pizza Gang, Accha, dan Wai Thai Food.
Accha, pionir makanan khas India di Indonesia, merupakan brand yang diakuisisi Hangry pada Maret 2022. Selain itu, mereka juga membangun 2 jenama baru secara in-house, Pizza Gang dan Wai Thai Food. "Pada 2023 kita akan luncurkan brand baru," ungkap Resha yang belum bisa mengungkap lebih detail rencana ini.
Sementara itu, Resha menyebut pihaknya memastikan bahwa bisnis inti mereka tetap berbasis restoran virtual walaupun ada gelombang gulung tikarnya sejumlah cloud kitchen. Menurutnya, Hangry berbeda dengan cloud kitchen lainnya.
Hangry memiliki brand yang dikembangkan, diproduksi, hingga dijual sendiri. "Ini yang membedakan bisnis kita dari cloud kitchen pada umumnya. Kita tidak cuma bisa survive, tetapi juga berkembang," tegasnya,
Dia menjabarkan, dalam waktu tiga tahun, Hangry telah memiliki 1.6 juta pelanggan unik yang setia menemani perjalanan Hangry. Dengan rating rata-rata 4,7 dari 5,0 untuk setiap outlet di aplikasi jasa layanan antar.
Setiap bulannya, Hangry pun mampu menjual 1,8 juta porsi makanan dan minuman. "Secara company, pertumbuhan kita sebesar 23 kali. Akhir 2021 sampai sekarang, revenue kita sudah berkembang 2,5 kali lipat," ungkap Resha.
Alasan Pilih Masakan Thailand
Brand Marketing Manager Hangry, Yohan Ariwibowo menyampaikan hadirnya Wai Thai Food tidak lepas dari permintaan masyarakat. Dalam setiap tahapan produksi termasuk pengembangan produk, Hangry selalu melihat dari sisi pelanggan.
Dari riset yang dilakukan, Yohan menyebut 58 persen masyarakat Indonesia suka makanan Thailand. Sebanyak 41 persen di antaranya mengonsumsi makanan Thailand 2-3 kali dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu, 70 persen masyarakat Indonesia mengkonsumsi makanan Thailand secara sharing, tetapi masih belum ada yang menghadirkan porsi individu dan praktis. "Kita bawa makanan yang tidak hanya otentik tetapi juga rasa makanan pedas, manis, asam khas Thailand, bisa dikonsumsi dalam porsi sehari-hari," jelasnya.
Untuk mengembangkan brand ini, Yohan mengungkapkan bahwa tim Hangry melakukan perjalanan ke Thailand untuk menemukan menu dan racikan yang pas untuk dibawa ke pasar Indonesia.
"Kita launch Agustus lalu. Sukses jadi brand top 5 dalam kategori Thailand dalam waktu satu bulan dengan sales Rp1 miliar dalam satu bulan, lebih dari 20.000 porsi terjual, dan dapat rating 4,7," bebernya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.